Pada akhirnya, anak-anak akan menjadi apa saja seperti yang mereka mau. Ada yang menjadi prajurit TNI, pilot, bidan, perawat, dan lain sebagainya. Semua itu tidak lepas dari tangan dingin seorang guru.
Ketika anak-anak itu telah sukses, di sisi lain gurunya di sekolah akan tetap menjadi guru yang seringkali tidak pernah mendapat imbalan apapun. Itulah kenapa seorang guru sering mendapat julukan pahlawan tanpa tanda jasa.
“Saya bangga anak didik saya ada yang sudah menjadi ABRI, perawat, bidan, dan pilot. Saat jumpa, mereka bercerita tentang masa lalu saat saya melatih mereka dalam kegiatan ekskul kepramukaan atau saat saya melatih paskibra, atau saat saya melatih tari. Saya sangat bahagia ternyata masih ada yang ingat pada saya,” kata seorang guru yang saat ini mengajar di MIN 3 Serdang Bedagai, Sri Susilawati.
Sri Susilawati adalah seorang guru yang lahir dan dibesarkan dari keluarga miskin. Ayahnya merupakan tukang becak, ibunya berjualan kue keliling. Guru yang akrab disapa Bu Sri tersebut merupakan anak sulung dari 9 bersaudara.
Sejak kecil, cita-citanya adalah ingin jadi guru. Namun impian itu sempat redup setelah menikah. Setelah sekian lama hidup di kawasan perkotaan ketika masih gadis, setelah menikah, ia harus ikut suami dan tinggal di kampung terpencil. Sehingga ia harus berusaha untuk beradaptasi dengan lingkungan dan keluarga baru. Awalnya semua terasa begitu berat tapi akhirnya semua dapat dilalui.
Di desa kecil tersebut, ia coba mencari peluang usaha dengan berjualan gorengan dan kue. Di waktu lain, ia mengajar ngaji di rumah dan membantu anak-anak mengerjakan PR sekolah. Mereka bayar seikhlasnya. Ternyata nilai mereka di sekolah naik sejak belajar bersama, terutama untuk pelajaran Bahasa Inggris. Sebab kegiatan tersebut, Bu Sri mulai mendapat tawaran mengajar di SD Negeri kemudian di MIN Dolok Masihul.
“Sejak itu, saya semangkin bersemangat dan yakin Allah akan beri kemudahan untuk meraih cita-cita saya yang tertunda. Saya bahagia meskipun mendapat gaji 150 ribu per bulan, terkadang juga tidak digaji,” Bu Sri mengisahkan masa lalunya.
“Akhirnya 9 tahun berlalu, saya diangkat menjadi guru PNS dari K2,” sambungnya.
Selain menjadi guru, guru perempuan kelahiran 1975 tersebut juga senang menulis, mengajar tari, dan aktif di kegiatan kepramukaan. Semua itu dilakukan di sela-sela waktu kosong sebagai guru di sekolah dan juga sebagai ibu rumah tangga dengan 5 orang anak.
Sebagai pelatih tari, Bu Sri pernah mengantarkan anak didiknya meraih gelar juara, meskipun sebenarnya ia sendiri tidak yakin untuk melatih tari khas daerah untuk anak-anak. Tapi itu harus ia lakukan karena jarang ada guru yang peduli untuk menghidupkan seni budaya daerah. Sehingga ia pun merasa terpanggil dengan niat agar anak-anak kenal dengan budaya daerah sendiri.
Suatu hari ada perlombaan tari tingkat daerah dan gerak jalan tingkat kecamatan. Tanpa pikir panjang, ia langsung mendaftarkan anak didiknya atas nama sekolah. Usaha yang dilakukan tidak sia-sia, sekolahnya pun mendapat Juara 1 Putra-putri untuk ajang gerak jalan dan Juara 1 Tari Daerah.
Meskipun saat ini Bu Sri Susilawati sudah mengajar, namun ia sendiri tidak lupa untuk belajar. Untuk mengasah kompetensinya sebagai pendidik, lulusan Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Binjai ini sering mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh e-Guru.id, platform membership penyedia pelatihan online untuk para guru di seluruh Indonesia. Di antara topik pelatihan yang pernah diikuti adalah pemanfaatan teknologi untuk pembelajaran, pelatihan menulis, dan masih banyak lagi yang lainnya.
“Jujur saja saya dulunya gaptek bahkan selalu mendapat ejekan dari teman guru. Setelah ikut member e-Guru.id, mata saya terbuka, semangat belajar saya bangkit. Ternyata saya bisa, bukan hanya teori, tapi praktik menggunakan IT, bisa menulis dengan benar, bertambah ilmu pengetahuan, mendapat sertifikat, dan berbagai manfaat lainnya,” ungkap guru yang telah menerbitkan sejumlah buku tersebut.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
Editor: Moh. Haris Suhud