Tujuan Pengadaan Program Praktisi Mengajar 2023
Peluncuran program praktisi mengajar 2023 ditujukan untuk semua kampus di Indonesia. Pastinya, ada syarat tertentu yang harus pihak kampus penuhi. Proses seleksinya cukup ketat mengingat goal utamanya adalah menjembatani generasi bangsa untuk berkarir. Selain itu, ada beberapa tujuan spesifik lain. Di antaranya adalah:
1. Menghapus Ketidakseimbangan Kompetensi
Apa yang dimaksud dengan kompetensi tidak seimbang? Well, kompetensi tidak sebatas menguasi teori. Ada skill atau keterampilan lain yang juga harus dikuasai. Nantinya, semua kompetensi tersebut dapat menopang aktivitas seseorang dalam dunia kerja.
Sebaliknya, jika kompetensi tidak seimbang, seseorang akan menemukan banyak sekali hambatan selama bekerja. Lantas, apa yang terjadi di Indonesia jika semua lulusan universitas bernasib demikian? Tentu saja, angka pengangguran akan semakin bertambah.
Praktisi Mengajar akan menghapus potensi kesenjangan tersebut. Mahasiswa mendapat kesempatan penuh untuk mengasah kemampuan bersama para praktisi. Tentunya, semua sudah sangat sesuai dengan bidang atau jurusan.
Misalnya, dalam program FKIP Pendidikan Bahasa Inggris, praktisi yang diambil adalah translator di agency terpercaya. Selama pembelajaran, mahasiswa akan praktik menerjemah dokumen-dokumen penting.
Jadi, mereka tidak hanya belajar menjadi seorang guru, tetapi juga menyelami skill lain yang masih relevan. Sehingga, ketika mereka tidak menyandang status pendidik, mereka masih berkesempatan untuk berkecimpung di dunia kerja yang sesuai dengan bidang.
2. Menciptakan Kolaborasi antara Industri dengan Perguruan Tinggi
Tujuan program praktisi mengajar 2023 selanjutnya membentuk kerjasa antara dua pihak, yaitu kampus dan perusahaan atau instansi tertentu. Namun, sekali lagi, ada ketentuan khusus yang harus dipenuhi, baik bagi kampus ataupun perusahaan. Dengan begitu, kolaborasi yang telah terbentuk akan bertahan lama.
Kolaborasi yang dimaksud dalam praktisi mengajar adalah pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan program kerja yang sesungguhnya. Sebagai contoh, praktisi yang bekerja di sebuah bank mengajar di kelas FE. Pelaksanaannya harus sesuai dengan apa yang biasanya teruadi di lapangan. Maksudnya adalah ilmu teori dan praktik di kampus sama dengan pengalaman praktisi selama bekerja.
Kolaborasi semacam ini tentu melahirkan banyak sekali keuntungan, baik bagi pihak praktisi maupun universitas. Salah satunya adalah mahasiswa atau alumni universitas tersebut mendapat kesempatan untuk bergabung dengan tempat bekerjanya pihak praktisi. Sehingga, alumni bisa langsung terjun mempraktikkan ilmunya selama belajar dengan praktisi.
3. Menyiapkan SDM Indonesia yang Unggul
Penduduk di Indonesia sangatlah padat. Artinya, SDM Indonesia pun sangat banyak. Lantas, apakah semua SDM tersebut unggul? Tentunya, tidak, apalagi tidan semua dari mereka mengenyam bangku pendidikan. Maka, praktisi mengajar berusaha mencetak ulang generasi yang unggul.
Jika dosen mengajar sesuai mata kuliah, maka tidak untuk praktisi. Praktisi lebih menekankan pada keterampilan kerja. Artinya, teori dan praktik harus seimbang. Bahkan, ilmu yang diajarkan hampir setara dengan pengalaman kerja yang sesungguhnya. Harapannya, ketika lulusan perguruan tinggi menjelajahi dunia kerja, mereka langsung siap bereksplorasi.
E-guru.id mengadakan pelatihan bersertifikat 32JP dengan judul “Berbagai Praktik Baik Pelaksanaan Kurikulum Merdeka” Diklat akan diadakan 4- 13 Februari 2023 dengan instruktur yang luar biasa. Selain itu setiap peserta mendapatkan fasilitas lengkap seperti materi pelatihan, e-sertifikat 32JP, full suport dari tim instruktur dan laporan pengembangan diri. Daftar Sekarang di link berikut https://online.e-guru.id/aff/40180/2279/checkout dan dapatkan seminar gratis serta bonus lainnya.
Untuk update informasi terbaru mengenai guru dan pendidikan simak selengkapnya di Naikpangkat.com. Mari bergabung di Grup Telegram “NaikPangkat.Com – Portal Media Online”, cara klik link https://t.me/naikpangkatdotcom kemudian join.
(RAW)
Halaman : 1 2