Berdasarkan laporan penelitian berjudul “Teaching and Teacher Education” yang terbit di ScienceDirect pada Januari 2024, profesi guru di Finlandia sangat dihormati dan dianggap sebagai salah satu profesi terpopuler di kalangan siswa sekolah menengah atas serta masyarakat pada umumnya.
Menurut masyarakat Finlandia, guru memiliki pengaruh besar di masyarakat dalam menentukan kualitas pendidikan serta menentukan pekerjaan di masa depan. Meski demikian, ternyata di Finlandia tidak memiliki sistem inspeksi sekolah atau guru layaknya di Indonesia.
Finlandia percaya terhadap pendidikan tanpa adanya pengawasan sekolah. Oleh karena itu, guru harus mendapatkan kepercayaan tersebut. Karena profesi guru termasuk profesi yang bergengsi, maka hanya sekitar 10% pelamar terbaik yang diterima dalam program pelatihan guru.
Tak cukup sampai disitu, guru juga wajib menyandang gelar magister di bidang pendidikan atau bidang spesifik lainnya. Guru juga tak hanya belajar mengenai kajian pedagogi dan praktik mengajar, tapi guru juga diberikan pelatihan ketat mengenai sosiologi pendidikan, filsafat pendidikan, pendidikan berkebutuhan khusus, dan lain sebagainya.
Berbanding terbalik dengan Indonesia, tamatan SMA/SMK sederajat sudah diperkenankan mengajar siswa PAUD. Setiap ada perubahan menteri pendidikan, selalu saja ada perubahan dalam sistem pendidikan Indonesia. Hal ini tentu sangat menyulitkan guru.
Tuntutan administrasi dan pengajaran yang kaku juga membuat pembelajaran terasa begitu monoton. Sementara di Finlandia, guru dibebaskan merancang pembelajarannya sendiri dan sekolah dapat melakukan modifikasi terhadap kurikulumnya.
Pembelajaran di Finlandia juga tak hanya di ruang kelas atau lingkungan sekolah. Guru bebas mengajar di mana saja, baik di perpustakaan, museum, lingkungan rumah maupun secara digital.
Sebagai profesi populer, gaji di Finlandia juga fantastis, yakni sekitar Rp66 juta perbulan.
Sebenarnya guru Indonesia pernah mencapai puncak kejayaannya, di mana mereka bahkan sering dikirim ke beberapa negara tetangga untuk mengajar dan memberikan pelatihan.
Semoga dapat kurun waktu beberapa tahun ke depan, sistem pendidikan Indonesia menjadi lebih baik, beban administrasi guru rendah, dan guru diberi kepercayaan dalam mengembangkan kreatifitas siswa tanpa adanya kekangan kurikulum.
Demikian perbedaan beban administrasi guru Indonesia dengan guru Finlandia. Semoga informasi ini bermanfaat.
Dapatkan update informasi terbaru mengenai GURU dan PENDIDIKAN hanya di Literasi Guru Indonesia. Mari bergabung di Grup Telegram, dengan cara KLIK LINK INI kemudian ‘join’. Pastikan Anda instal dulu aplikasi Telegramnya, ya.
Kunjungi juga YouTube kami untuk update informasi lainnya:
https://www.youtube.com/@literasiguruindonesia
Halaman : 1 2