Seminar Ini 100% Gratis dan Bersertifikat, Daftar Sekarang!

- Editor

Jumat, 1 April 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pendekatan STEAM – Seminar nasional bersertifikat ini merupakan seminar yang diselenggarakan oleh e-Guru.id secara gratis. Kegiatan seminar ini akan dilaksanakan pada tanggal 8 April 2022 pukul 10.00 WIB melalui siaran langsung di youtube.Seminar nasional yang berjudul “Mengkaji Kurikulum Merdeka dan Literasi STEAM untuk PAUD” ini akan diisi oleh Diana Earlyana Lesmana, S.Pd.I. yang juga merupakan salah satu instruktur e-Guru.id.Seminar kali ini membahas berbagai hal seputar literasi STEAM di Kurikulum Merdeka. Sekaligus akan menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar:
  • Bagaimana penerapan kurikulum merdeka pada PAUD?;
  • Bagaimana persiapan, proses, dan pelaksanaan STEAM di PAUD?; serta
  • Bagaimana menyikapi penerapan kurikulum PAUD ?

Seklias Tentang STEAM

STEAM (Science, Teknologi, Egineering, Art dan Matematika) merupakan muatan pembelajaran kolaboratif yang mengarah pada pemberian motivasi, inovasi yang dapat melahirkan insan-insan kreatif menuju masyarakat berprestasi yang tidak hanya memperkuat pembelajaran dalam disiplin ilmu.Tetapi antar disiplin ilmu melalui kesempatan untuk mengeksplorasi yang diharapkan terjadinya koneksitas antar sains, teknologi, engineering, seni, dan matematika dengan pemanfaatan sarana yang ada di lingkungan sekitar untuk menyelesaikan masalah dalam membangun pengetahuan yang positif.Untuk menerapkan yang dimaksud di atas, beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan untuk dilakukan:
  1. Menciptakan lingkungan belajar yang ramah, imajinatif dan berpusat pada anak yang mendukung keterlaksanaan kegiatan dan berorientasi pada kreativitas dan keingintahuan anak-anak.
  2. Kondisi lingkungan membangun tingkat kesehatan dan daya fikir anak yang berkontribusi pada kesejahteraan kolektif dan kemakmuran masa depan anak.
  3. Mengembangkan keterampilan sains dasar dalam hal mengamati, memprediksi dan pemecahan masalah dengan bermain air, serta benda-benda lain yang mudah diperoleh dari lingkungan.
  4. Memberi kesempatan kepada orang tua sewaktu-waktu melibatkan pada kegiatan anak untuk membantu membangun pengalaman main anak sehingga lebih memahami kegiatan yang dilakukan anak serta ikut merasakan kegembiraan yang dirasakan saat anak melakukan kegiatan dengan nyaman.
  5. Menuliskan pemikiran dan ide mereka merupakan cara yang tepat dalam mendokumentasikan pertumbuhan anak sebagai bahan informasi terhadap pihak-pihak yang berkepentingan.

Fitur Utama dan Konsep STEAM

Fitur utama STEAM adalah pusat pembelajaran dari berbagai subjek berbeda, dimana anak bisa menggunakan tangan dan otak mereka. Anak harus mempraktekkan ilmu yang mereka pelajari. Konsep STEAM (Science, Teknologi, Egineering, Art dan Matematika) adalah sebagai berikut.

1. Penerapan metode STEAM

STEAM merupakan muatan pembelajaran yang menggunakan lima ilmu yakni pengetahuan, teknologi, teknik, seni dan matematika, secara menyeluruh dan berkaitan satu sama lain sebagai pola pemecahan masalah.Hasil akhir yang diharapkan dari penerapan metode STEAM adalah peserta didik yang mengambil risiko serius, terlibat dalam pembelajaran pengalaman, bertahan dalam pemecahan masalah, merangkul kolaborasi, dan bekerja melalui proses kreatif.

2. STEAM adalah pendidikan masa depan

Science, Teknologi, Egineering, Art dan Matematika (STEAM) adalah produk teori dan praktek yang mutlak. STEAM berasal dari Amerika, dan beberapa sekolah mengikuti jalur karir para peserta didik yang telah lulus, lalu menggabungkan berbagai subjek seperti sains, mesin, teknik, dan matematika, dan inilah asal mula STEM terbentuk.Belakangan, mereka juga memasukkan subjek seni, dan berkembang lebih lengkap menjadi STEAM. Para guru percaya bahwa semua subjek ini berperan besar dalam karir masa depan para peserta didik. Hasilnya, para peserta didikpun didorong untuk mempelajari dan menyatukan berbagai jenis ilmu ini.

Pengembangan Literasi STEAM

Melalui pembiasaan STEAM pada aktivitas bermain anak, diharapkan keterampilan-keterampilan yang mereka butuhkan untuk beradaptasi dan menyelesaikan masalah hidupnya nanti berkembang.Seperti mengamati, mengelompokkan, membandingkan, mengukur, memprediksi, berpikir kritis, komunikasi, kreativitas, dan kolaborasi. Selain guru, orang tua juga dapat mengambil peran dalam proses bermain anak seperti menghadirkan pengalaman STEAM dan menghadirkan proses diskusi dan percakapan STEAM di rumah.Literasi merupakan pintu gerbang bagi anak untuk dapat memahami lingkungan sekitarnya dan menyampaikan pikiran serta perasaannya kepada lingkungan sekitarnya.Upaya anak dalam memahami hal-hal nyata yang ditemukan sehari-hari di lingkungannya memungkinkan anak untuk mengamati, mengeksplorasi, dan bereksperimen melalui kegiatan bermain yang didukung oleh orang dewasa disekitarnya, baik guru maupun orang tua.Dukungan guru maupun orang tua dapat diberikan melalui bahasa yang dapat memberi stimulasi kemampuan berpikir kritis pada diri seperti memberi pertanyaan yang melatih keterampilan berpikir aras tinggi anak.Tujuan dari Pendekatan STEAM adalah untuk mengembangkan “literasi STEAM” yang mengacu pada individu, yaitu:
  1. Pengetahuan, sikap, dan keterampilan untukmengidentifiksai pertanyaan dan masalah dalam situasi kehidupan, menjelaskan suatu hal secara alamiah dan terancang, serta menarikckesimpulan berdasarkan bukti tentang isu-isu STEAM;
  2. Pemahaman individu mengenai karakteristik disiplin ilmu STEAM sebagai bentuk pengetahuan, penyelidikan, dan desain ilmu STEAM;
  3. Kesadaran individu tentang bagaimana disiplin ilmu STEAM membentuk secara materi, intelektual, dan lingkungan budaya;
  4. Kesediaan individu untuk terlibat dalam isu-isu STEAM dan terikat pada ide ilmu pengetahuan, teknologi, teknik, dan matematika sebagai manusia yang peduli, konstruktif, dan reflektif.

Sekilas Tentang Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka bertujuan untuk mengatasi krisis pembelajaran yang diperparah oleh adanya Pandemi Covid-19 yang berakibat pada learning loss dan meningkatnya kesenjangan pembelajaran.Sehingga Kurikulum Merdeka merupakan penyederhanaan kurikulum dalam bentuk kurikulum dalam kondisi khusus (kurikulum darurat) efektif memitigasi learning loss di masa Pandemi Covid-19.Kurikulum Merdeka melanjutkan arah pengembangan kurikulum sebelumnya, yaitu:
  1. Orientasi holistik: kurikulum dirancang untuk mengembangkan murid secara holistik, mencakup kecakapan akademis dan non-akademis, kompetensi kognitif, sosial, emosional, dan spiritual.
  2. Berbasis kompetensi, bukan konten: kurikulum dirancang berdasarkan kompetensi yang ingin dikembangkan, bukan berdasarkan konten atau materi tertentu.
  3. Kontekstualisasi dan personalisasi: kurikulum dirancang sesuai konteks (budaya, misi sekolah, lingkungan lokal) dan kebutuhan murid.
Setidaknya ada 4 arah perubahan kurikulum dalam Kurikulum Merdeka ini. Antara lain adalah sebagai berikut.
  • Struktur kurikulum yang lebih fleksibel, jam pelajaran ditargetkan untuk dipenuhi dalam satu tahun;
  • Fokus pada materi yang esensial, Capaian Pembelajaran (CP) yang diatur per fase, bukan per tahun;
  • Memberikan keleluasaan bagi guru menggunakan berbagai perangkat ajar sesuai kebutuhan dan karakteristik peserta didik; serta
  • Aplikasi yang menyediakan berbagai referensi bagi guru untuk dapat terus mengembangkan praktik mengajar secara mandiri dan berbagi praktik baik.

Karakteristik Utama Kurikulum Merdeka

Kurikulum prototipe mendorong pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa, serta memberi ruang lebih luas pada pengembangan karakter dan kompetensi dasar.Kurikulum prototipe memiliki beberapa karakteristik utama yang mendukung pemulihan pembelajaran:
  • Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter (iman, taqwa, dan akhlak mulia; gotong royong; kebinekaan global; kemandirian; nalar kritis; kreativitas).
  • Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
  • Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan murid (teach at the right level) dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.

Karakteristik Kurikulum Merdeka di satuan PAUD

Karakteristik utama Kurikulum Merdeka di satuan PAUD di antaranya adalah sebagai berikut:
  1. menguatkan kegiatan bermain yang bermakna sebagai proses belajar
  2. menguatkan-relevansi PAUD sebagai fase fondasi (bagian penting dari pengembangan karakter dan kemampuan anak serta kesiapan anak bersekolah di jenjang selanjutnya)
  3. menguatkan kecintaan pada dunia literasi dan numerasi sejak dini
  4. adanya projek penguatan profil pelajar Pancasila
  5. proses pembelajaran dan asesmen yang lebih fleksibel
  6. hasil asesmen digunakan sebagai pijakan guru untuk merancang kegiatan bermain dan pijakan orang tua dalam mengajak anak bermain di rumah
  7. menguatkan peran orang tua sebagai mitra satuan
Adapun sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi tentang kebijakan kurikulum untuk membantu pemulihan pembelajaran adalah:
  1. Kegiatan bermain sebagai proses belajar yang utama
  2. Penguatan literasi dini dan penanaman karakter melalui kegiatan bermain-belajar berbasis buku bacaan anak
  3. Fase Fondasi untuk meningkatkan kesiapan bersekolah
  4. Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil Pelajar Pancasila setidaknya dilakukan melalui kegiatan perayaan hari besar dan perayaan tradisi lokal

Capaian Pembelajaran di Satuan PAUD

Capaian Pembelajaran (CP) merupakan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dirangkaikan sebagai satu kesatuan proses yang berkelanjutan sehingga membangun kompetensi yang utuh dari suatu mata pelajaran.Dalam hal ini Capaian Pembelajaran di PAUD didesain untuk membangun kesenangan belajar dan kesiapan bersekolah anak.

Model Pembelajaran di Satuan PAUD

Model pembelajaran yang dapat digunakan di satuan PAUD antara lain: project, inquiry, maupun model pembelajaran lain yang relevan digunakan selama dapat membangun pengalaman bermain-belajar yang bermakna, kontekstual, dan sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.

Pengembangan Alur dan Tujuan Pembelajaran di PAUD

Satuan PAUD dapat mengembangkan alur dan tujuan pembelajaran berdasarkan karakteristik satuan, kebutuhan dan minat anak, kondisi lingkungan sekitar, serta keterkaitannya dengan capaian pembelajaran (CP). Sehingga alur dan tujuan pembelajaran antar-tiap satuan dapat sangat berbeda.Alur di sini adalah bagian dari elemen-elemen CP yang dikembangkan di tiap semester. Kemendikbudristek tidak membuat contoh-contoh untuk menyusun alur pembelajaran, melainkan contoh tujuan pembelajaran, yang dituliskan dalam buku panduan guru.Alur pembelajaran di satuan PAUD dianjurkan sangat fleksibel untuk berganti dan dimodifikasi agar mengakomodir kebutuhan dan minat anak (berpusat pada anak).Pendekatan STEAM bukanlah mengenai pembelajaran yang terpisah-pisah, tapi bagaimana cara mengkolaborasikan atau menerapkan seluruh komponen yang ada dalam tema tersebut.Dengan kata lain, peserta didik dituntut untuk mampu menganalisa dan berpikir kritis dalam mengolah bahan dan menggunakan alat dalam menyelesaikan suatu masalah dikehidupan sehari-hari yang ada dilingkungannya. (mfs)Daftarkan diri Anda sekarang juga dalam Seminar Nasional Gratis “Mengkaji Kurikulum Merdeka dan Literasi STEAM untuk PAUD” yang akan dilaksanakan pada tanggal 8 April 2022 pukul 10.00 WIB.Dapatkan sertifikat dan fasilitas Seminar Kit yang berbentuk Undangan Seminar Nasional, Materi Seminar Nasional, dan Rekap Daftar Hadir.Klik disini untuk mendaftar!Klik disini untuk mendaftar!Download undangan seminar disini!

Berita Terkait

Guru Non Sertifikasi Full Senyum, Mendikdasmen Siapkan Kado Pengadaan PPG Tahun 2025 Hingga 850ribu Guru
Kabar Gembira Menteri Keuangan Sudah Siapkan Anggaran Untuk Kenaikan Gaji Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi 2025
Guru SD, SMA, dan SMA/SMK Wajib Tahu! 6 Program Prioritas Kemendikdasmen Tahun 2024
Kabar Gembira untuk Guru Sertifikasi maupun Non Sertifikasi Ada Arah Dari Wapres Kepada Menteri Pendidikan
Keterangan Mendikdasmen, Deep Learning Bukan Pengganti Kurikulum Merdeka, Lantas Apa?
Ramai Diperbincangkan Deep Learning, Akan Gantikan Kurikulum Merdeka?
Persiapan Seleksi Kompetensi PPPK Guru 2024, Simak Kisi- Kisi Lengkap Sesuai SK Tahun 2024
Jangan Salah Upload! Ini Persyaratan Administrasi untuk 4 Kategori Pelamar PPPK Guru Tahun 2024
Berita ini 15 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 25 November 2024 - 11:28 WIB

Guru Non Sertifikasi Full Senyum, Mendikdasmen Siapkan Kado Pengadaan PPG Tahun 2025 Hingga 850ribu Guru

Selasa, 19 November 2024 - 10:37 WIB

Kabar Gembira Menteri Keuangan Sudah Siapkan Anggaran Untuk Kenaikan Gaji Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi 2025

Sabtu, 16 November 2024 - 10:52 WIB

Kabar Gembira untuk Guru Sertifikasi maupun Non Sertifikasi Ada Arah Dari Wapres Kepada Menteri Pendidikan

Kamis, 14 November 2024 - 10:23 WIB

Keterangan Mendikdasmen, Deep Learning Bukan Pengganti Kurikulum Merdeka, Lantas Apa?

Rabu, 13 November 2024 - 11:51 WIB

Ramai Diperbincangkan Deep Learning, Akan Gantikan Kurikulum Merdeka?

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis