Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim meluruskan pemahaman bahwa sekolah penggerak tidak selalu dari sekolah favorit. Namun, sekolah penggerak merupakan sekolah yang mau membangun paradigma baru dalam pembelajaran.
Program Sekolah Penggerak adalah upaya untuk mewujudkan visi Pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila. Program ini berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, mengawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru).
Selain itu, Program Sekolah Penggerak merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya. Program Sekolah Penggerak akan mengakselerasi sekolah negeri/swasta di seluruh kondisi sekolah untuk bergerak 1-2 tahap lebih maju. Program dilakukan bertahap dan terintegrasi dengan ekosistem hingga seluruh sekolah di Indonesia menjadi Program Sekolah Penggerak.
“Menjadi Sekolah Penggerak bukan suatu hal yang mudah karena membutuhkan keberanian dalam menghadapi kerumitan dan tantangan. Untuk itu kami mengapresiasi para Kepala Sekolah Penggerak karena telah menerapkan sejumlah program Merdeka Belajar yang butuh usaha ekstra,” tutur Nadiem saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Sanggau, Selasa (26/10)
Nadiem juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada para Kepala Sekolah Penggerak yang telah mampu menggerakkan warga sekolah untuk bersama-sama menerapkan paradigma baru di sekolahnya.
“Saya ucapkan apresiasi, terima kasih kepada bapak ibu kepala sekolah yang telah menjadi garda terdepan perubahan. Terima kasih bapak ibu sudah berani meluncurkan paradigma baru dalam pembelajaran,” kata Mendikbudristek Nadiem, seperti dikutip dalam rilis Kemendikbudristek di Jakarta, Selasa (25/10).
Kemudian, dalam mengimplementasikan Sekolah Penggerak, Kemendikbudristek memberikan bantuan perangkat teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk mendukung berbagai program pembelajaran.
“Kami utamakan bantuan TIK diberikan kepada sekolah-sekolah yang fasilitasnya belum ada,” kata dia.
Menurutnya, paradigma Sekolah Penggerak sebagai sekolah favorit adalah kesalahan persepsi. “Kami memilih Sekolah Penggerak bukan berdasarkan bagusnya sekolah tersebut, tetapi dari kemauan kepala sekolah dan guru-gurunya untuk melakukan perubahan,” tuturnya.
KEUNTUNGAN SEKOLAH YANG MELAKSANKAN PROGRAM SEKOLAH PENGGERAK
- Peningkatan mutu hasil belajar dalam kurun waktu 3 tahun
- Peningkatan kompetensi kepala sekolah dan guru
- Percepatan digitalisasi sekolah
- Kesempatan menjadi katalis perubahan bagi satuan pendidikan lain
- Percepatan pencapaian profil pelajar Pancasila
- Mendapatkan pendampingan intensif
- Memperoleh tambahan anggaran untuk pembelian buku bagi pembelajaran dengan paradigma baru
Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 Selanjutnya