Dalam waktu kurang dari 6 hari, Diklat.co akan menyelenggarakan seminar nasional yang dapat membantu guru dalam membangun pembelajaran P5 yang terdiferensiasi dan inovatif dengan judul Seminar yaitu Membangun Pembelajaran P5 Terdiferensiasi dan Inovatif dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.
Pelaksanaan acara ini yaitu pada hari Sabtu, tanggal 15 Oktober 2022 pukul 19.30 WIB hingga selesai yang akan berlangsung secara penuh dalam jaringan atau online melalui aplikasi Zoom Meeting dan melalui live streaming Youtube di akun Channel Diklat.co, serta juga memanfaatkan kolom chat group Telegram sebagai media informasi dan komunikasi.
Pada saat hari pelaksanaan seminar nasional, peserta akan bergabung dalam seminar bersamaan dengan rekan-rekan guru di seluruh Indonesia yang turut serta dalam mengikuti pelatihan tersebut. Artinya, selain ilmu yang didapatkan jaringan pertemanan juga akan semakin luas.
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai Seminar Nasional ini, silahkan untuk menyimak terlebih dahulu penjelasan terkait Pembelajaran P5 terdiferensiasi dan inovatif dalam Kurikulum Merdeka.
Pembelajaran P5 terdiferensiasi dan inovatif.
Pembelajaran diferensiasi merupakan pembelajaran yang diisi oleh serangkaian kegiatan dan dibuat berdasar atas kebutuhan siswa dan bertujuan untuk membantu siswa mencapai kesuksesan dalam belajar. Pembelajaran ini memberikan pengalaman belajar yang memungkinkan siswa untuk memilih apa yang ingin mereka pelajari, bagaimana cara belajar, dan produk belajar apa yang ingin dihasilkan.
Tentu saja dalam pembelajaran ini terdapat batasan-batasan yang harus diperhatikan. Batasan-batasan inilah yang menjadi tugas guru, dimana guru perlu untuk memberikan arahan berdasarkan kurikulum yang berlaku, yaitu kurikulum Merdeka. Proyek pembelajaran di dalam kurikulum merdeka dilaksanakan melalui berbagai rangkaian proses kegiatan pembelajaran yang mendukung terjadinya penguatan profil pelajar Pancasila dengan menyesuaikan tingkatan jenjang pendidikan yang diemban.
Profil Pelajar Pancasila memiliki 6 kompetensi yang dirumuskan sebagai dimensi kunci. Keenam kompetensi yang ada tersebut saling berkaitan dan menguatkan di dalam mewujudkan profil pelajar Pancasila secara utuh melalui pembelajaran. Keenam dimensi tersebut yaitu: 1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia, 2) Berkebhinekaan Global, 3) Bergotong royong, 4) Mandiri, 5) Bernalar kritis, 6) Kreatif.
Pembelajaran yang dilaksanakan dengan berbasis proyek ini berpotensi meningkatkan kualitas pembelajaran yang berlangsung. Pembelajaran berbasis proyek menjadikan siswa memiliki kesempatan untuk mempelajari isi, menguasai tujuan, memilih topik pembelajaran, dan memilih alat-alat yang digunakan dalam pembelajaran.
Oleh sebab hal tersebut, dibutuhkan pelatihan di dalam membentuk pembelajaran P5 yang terdiferensiasi dan inovatif ini agar pendidik menjadi pendidik yang terlatih sehingga pembelajaran yang ada tidak terkesan membosankan dan dapat tercapai tujuan dari penyelenggaraan pembelajaran P5 tersebut. Pendidik diharapkan dapat merancang dan mengimplementasikan kegiatan pembelajaran P5 secara sistematis dan terstruktur agar dapat mempermudah pelaksanaannya.
halaman selanjutnya
Seminar Nasional Oleh Diklat.co…
Halaman : 1 2 Selanjutnya