Mengembangkan Kerangka Laporan PTK
Penelitian tindakan kelas merupakan suatu upaya yang dilakukan guru untuk memperbaiki proses pembelajaran dengan menerapkan teori secara berulang melalui siklus. PTK bertujuan untuk meningkatkan kinerja guru serta hasil belajar siswa sehingga dapat ditemukan solusi yang berupa tindakan.
Laporan PTK tentunya memiliki kerangka sebagai acuan dalam penyusunan laporan penelitian. Secara umum, pengembangan kerangka-kerangka tersebut dapat dilihat dari: (1) cara mengidentifikasi masalah, (2) menentukan kesesuaian masalah, (3) kajian teori yang relevan, (4) perencanaan PTK, dan (5) terkait dengan bagian penunjang.
1. Mengidentifikasi masalah
Fokus penelitian atau kajian berasal dari permasalahan di kelas untuk memperbaiki atau meningkatkan layanan professional dalam menangani proses pembelajaran. Permasalahan dapat ditemui dari peserta didik atau dari masalah guru dalam mengajar.
Guru dalam hal ini harus mampu mengidentifikasi masalah-maslaah yang ada. Kemudian menerjemahkannya melalui tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas dengan cara yang lebih professional dan berulang melalui siklus.
2. Menentukan kesesuaian masalah
Penting bagi peneliti dalam menetapkan masalah yang lebih konkrit, mudah diubah, atau diperbaiki. Guru atau peneliti harus memastikan bahwa apakah tindakan yang dilakukan memberikan pengaruh terhadap masalah inti atau utama.
Misalnya dengan menjawab pertanyaan, bagaimana strategi yang dipilih guru dalam menentukan capaian pembelajaran sehingga adanya peningkatan proses dan hasil belajar?
Atau pertanyaan lainnya adalah perubahan-perubahan apakah yang dapat dilakukan oleh guru selama pembelajaran capaian pembelajaran tertentu sehingga siswa mengalami peningkatan aktivitas proses dan hasil belajar siswa?.
Dengan demikian, pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dijadikan rumusan dalam menentukan judul PTK. Perumusan judul tentunya mengacu pada permasalahan yang diajukan oleh peneliti.
3. Kajian teori yang relevan
Umumnya PTK tidak harus selalu menggunakan hipotesis penelitian karena berfokus pada penerapan teori untuk memecahkan masalah pada pembelajaran di kelas.
Kerangka teori memuat tentang identifikasi teori-teori yang dijadikan sebagai landasan berpikir untuk melaksanakan penelitian.
Kajian teori atau kajian pustaka mengkaji penelitian yang terkait yang dilakukan oleh peneliti lain. Selain itu, kajian pustaka juga memuat kajian yang sungguh-sungguh tentang teori-teori dan konsep-konsep yang berkaitan dengan topik penelitian.
Dengan begitu, kajian teori atau kajian pustaka dikembangkan melalui teori, kajian penelitian, atau konsep-konsep lain sesuai dengan topik penelitian.
4. Perencanaan penelitian tindakan kelas
Seperti yang kita ketahui bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) diawali dengan permasalahan pembelajaran. Perencanaan penyusunan PTK dapat dimulai dengan adanya kesenjangan antara teori dengan fakta yang dirasakan atau dialami dalam proses pembelajaran.
Dengan adanya masalah-masalah yang dialami dalam pembelajaran, maka guru akan merasa prihatin, peduli, dan berniat untuk mengurangi atau memperbaiki. Beberapa rencana yang dapat dilakukan dalam menyusun PTK adalah sebagai berikut.
- menyusun RPP sesuai dengan tindakan yang hendak dilakukan;
- menyusun pedoman obeservasi, wawancara, dan jurnal;
- melakukan penyusunan rancangan evaluasi;
- mempersiapkan meduia yang akan dipergunakan; dan
- menyiapkan alat-alat dokumentasi.
Dengan perencanaan seperti itu, guru diharapkan lebih terbuka pandangannya terkait dengan bagaimana cara menyusun dan mengembangkan kerangka laporan PTK.
5. Bagian penunjang
Penting diketahui oleh guru adalah bagian penunjang. Bagian ini merupakan bagian-bagian lain yang seringkali dicari, namun tidak ditemukan ketika guru telah membuat laporan Penelitan Tindakan Kelas.
- RPP pada empat pertemuan.
- instrumen dan rubrik penilaian yang berbasis HOTS.
- daftar hadir peserta didik yang digunakan sebagai sampel penelitian.
- format dan lampiran observasi yang telah diisi.
- minimal ada 3 (tiga) contoh pekerjaan siswa yang sudah dinilai.
- dokumentasi aktivitas guru dan siswa sesuai siklus (berupa foto).
Kemudian ada bagian-bagian lain yang diperlukan ketika melaksanakan seminar. Berikut bagian-bagiannya.
- undangan peserta seminar yang dibuat oleh pimpinan harus ada;
- peserta seminar berjumlah 15 orang berasal dari 3 (tiga) sekolah yang berbeda;
- laporan jilid dengan menyertakan lembar pengesahan; serta
- izin penelitian dalam bentuk keterangan dari perpustakaan yang dibuktikan dengan nomor katalog.
Hal Penting yang Harus Ada pada PTK
Penelitian tindakan kelas setidaknya harus jelas, terdapat tindakan pembaharuan, memiliki minimal dua siklus, terdapat hasil dan pembahasan, sistematis, dan memperhatikan selera penilai, gaya selingkung dan kebijakan daerah.
Jelas. Artinya PTK dapat menjawab pertanyaan tentang apa yang akan diteliti, mengapa harus diteliti, dan bagaimana cara mengatasinya.
Minimal dua siklus. Setiap siklus minimal ada dua kali pertemuan. Semakin banyak siklus, maka semakin mudah bagi guru untuk mengolah data melalui obeservasi di kelasnya.
Hasil pembahasan. Hasil pembahasan ini memuat data setiap siklus, tentang bagaimana perubahan siswa, guru, dan aktivitas pembelajaran di kelas. Hal ini tergantung dari apa yang hendak diteliti.
Sistematis. Penelitian tindakan kelas yang merupakan suatu penelitian harus memiliki kaidah penulisan yang memiliki sitematika yang lengkap dan kerangka yang jelas.
Selera penilai, gaya selingkung dan kebijakan daerah. Hal ini harus diperhatikan oleh guru agar mulai dari laporan PTK hingga hasilnya dapat memperoleh nilai yang maksimal. (mfs)
Segera daftarkan diri Anda dalam Pelatihan bersertifikat 32 JP “Pelatihan Membuat Proposal Penelitian Tindakan Kelas” yang akan dilaksanakan mulai tanggal 4-15 Juli 2022 menggunakan aplikasi Zoom Meeting dan Telegram.
Tunggu apa lagi? Daftarkan diri Anda sekarang juga sebelum kuota peserta penuh!
KLIK DI SINI UNTUK MENDAFTAR
Halaman : 1 2