Rangkuman Materi Pokok Untuk Seleksi Kompetensi Teknis PPPK Guru Tahun 2023, Bagian 5

- Editor

Minggu, 5 November 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dalam artikel sebelumnya telah terbit rangkuman materi pokok untuk seleksi kompetensi teknis PPPK guru tahun 2023 untuk bagan 1 hingga bagian 4.

Untuk link rangkuman bagian bagian sebelumnya yaitu:

Rangkuman Materi Pokok Untuk Seleksi Kompetensi Teknis PPPK Guru Tahun 2023, Bagian 1

Rangkuman Materi Pokok Untuk Seleksi Kompetensi Teknis PPPK Guru Tahun 2023, Bagian 2

Rangkuman Materi Pokok Untuk Seleksi Kompetensi Teknis PPPK Guru Tahun 2023, Bagian 3

Rangkuman Materi Pokok Untuk Seleksi Kompetensi Teknis PPPK Guru Tahun 2023, Bagian 4

Dalam artikel ini akan menjabarkan untk bagian selanjutnya yaitu bagian 5. 

28. Procedural & declarative knowledge

Declarative Knowledge

Declarative knowledge adalah pengetahuan tentang fakta, informasi, atau konsep yang dapat dinyatakan dalam bentuk pernyataan atau deklarasi.

Ini adalah jenis pengetahuan yang bersifat “apa yang” atau “apa yang kita tahu.”

Contoh dari declarative knowledge termasuk fakta, data, konsep, dan informasi umum, seperti pengetahuan tentang sejarah, matematika, ilmu pengetahuan, dan bahasa.

Declarative knowledge berfokus pada apa yang kita tahu tentang sesuatu, tetapi tidak selalu melibatkan keterampilan praktis dalam melakukan sesuatu.

Procedural Knowledge

Procedural knowledge adalah pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu atau keterampilan dalam melakukan tugas tertentu.

Ini adalah jenis pengetahuan yang bersifat “bagaimana melakukannya” atau “cara melaksanakannya.”

Contoh dari procedural knowledge meliputi kemampuan mengendarai sepeda, bermain musik, memasak, atau melakukan prosedur medis.

Procedural knowledge melibatkan pemahaman tentang langkah-langkah dan prosedur yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan atau melakukan tugas tertentu.

29. Working memory & long-term memory

Working Memory (Memori Kerja)

Working memory adalah komponen memori yang berfokus pada penyimpanan sementara dan pemrosesan informasi saat kita sedang aktif berpikir atau menyelesaikan tugas kognitif.

Ini adalah memori sementara yang digunakan untuk memanipulasi informasi yang sedang dikerjakan dalam proses berpikir, seperti mengingat nomor telepon sementara saat kita menelepon seseorang.

Working memory memiliki kapasitas terbatas, yang berarti kita hanya dapat menyimpan dan memproses sejumlah kecil informasi dalam waktu yang singkat, biasanya beberapa detik hingga beberapa menit.

Working memory juga berperan dalam mengarahkan perhatian dan mengendalikan proses kognitif lainnya.

Long-Term Memory (Memori Jangka Panjang)

Long-term memory adalah komponen memori yang berfokus pada penyimpanan informasi untuk jangka waktu yang lama, mulai dari berbulan-bulan hingga seumur hidup.

Ini adalah tempat penyimpanan informasi yang lebih permanen dan memiliki kapasitas yang jauh lebih besar dibandingkan dengan working memory.

Long-term memory mencakup pengetahuan, pengalaman, fakta, konsep, dan keterampilan yang telah dipelajari dan disimpan selama jangka waktu yang panjang.

Long-term memory dapat diakses kembali ketika diperlukan, bahkan setelah waktu yang lama, meskipun kadang-kadang informasi mungkin perlu dipulihkan melalui usaha dan pemulihan aktif.

30. Kode etik guru

Kode etik guru adalah seperangkat norma dan prinsip moral yang mengatur perilaku guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pendidik. Kode etik guru berisi panduan dalam menghormati hak-hak dan kebutuhan siswa, menjaga profesionalisme, integritas, dan etika dalam hubungan antar guru, siswa, orang tua, dan masyarakat.

Kode Etik Guru Indonesia terdiri dari beberapa prinsip dasar yang harus dipegang oleh seorang guru, antara lain:

  • Menghargai dan menghormati hak asasi manusia serta keanekaragaman budaya.
  • Membangun hubungan yang baik dengan siswa dan masyarakat.
  • Melaksanakan tugas mengajar dengan penuh tanggung jawab dan profesionalisme.
  • Mengembangkan diri secara terus-menerus melalui kegiatan peningkatan kompetensi.
  • Menjaga integritas dan etika dalam melaksanakan tugas guru.

Seiring berjalannya waktu, Kode Etik Guru Indonesia mengalami beberapa revisi dan penyempurnaan. Revisi terakhir dilakukan pada tahun 2015 oleh Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.

Fungsi Kode Etik Guru

  1. Menjaga Profesionalisme
  2. Memberikan Panduan Etis
  3. Melindungi hak- hak siswa
  4. Mendorong kesejahteraan siswa
  5. Meningkatkan reputasi profesi
  6. Menjaga Integritas dan Kepercayaan.

Halaman selanjutnya,

31. Interaksi guru murid…

Berita Terkait

Mengapa e-Guru.id Menjadi Pilihan Utama untuk Peningkatan Kompetensi Guru di Era Digital
Peran Kepala Sekolah dalam Membangun Budaya Kolaborasi Guru
Contoh Bentuk Kegiatan Kolaborasi Guru dan Siswa yang Dapat Anda Terapkan
Strategi Meningkatkan Kolaborasi Guru di Sekolah sebagai Kunci Sukses Pendidikan
Tantangan Guru dalam Mengelola Kelas dalam Pembelajaran Abad 21
Tips Ampuh Mengatasi Gangguan Kelas dan Jaga Fokus Siswa Tetap Optimal
Ciri-Ciri Guru Tidak Mampu Mengelola Kelas dengan Baik, Ini Solusinya!
Model-Model Pengelolaan Kelas yang  Inovatif Dapat Guru Gunakan di Kelas
Berita ini 19,593 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 1 November 2024 - 20:28 WIB

Mengapa e-Guru.id Menjadi Pilihan Utama untuk Peningkatan Kompetensi Guru di Era Digital

Kamis, 12 September 2024 - 10:58 WIB

Peran Kepala Sekolah dalam Membangun Budaya Kolaborasi Guru

Rabu, 11 September 2024 - 21:34 WIB

Contoh Bentuk Kegiatan Kolaborasi Guru dan Siswa yang Dapat Anda Terapkan

Rabu, 11 September 2024 - 21:20 WIB

Strategi Meningkatkan Kolaborasi Guru di Sekolah sebagai Kunci Sukses Pendidikan

Selasa, 10 September 2024 - 12:28 WIB

Tantangan Guru dalam Mengelola Kelas dalam Pembelajaran Abad 21

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis