Proprofs Brain Games sebagai Sarana Belajar Sambil Bermain

- Editor

Minggu, 2 April 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh Lilis Yuliati, S.Pd.

Guru MTsN 3 Cilacap, Jawa Tengah

Sungguh merupakan tantangan bagi seorang guru untuk dapat menciptakan kondisi di mana seorang peserta didik merasa bahwa tugas dan latihan soal yang diberikan oleh guru adalah hal menyenangkan; memancing antusias mereka sehingga tertanam di pikiran bahwa mengerjakan tugas, latihan soal, bahkan ulangan harian adalah kesenangan layaknya sedang bermain.

Salah satu solusi untuk masalah tersebut adalah menghadirkan sebuah game edukasi. Menurut Prensky (2005), game edukasi adalah game yang didesain untuk belajar, tapi tetap bisa menawarkan bermain dan bersenang-senang. Game edukasi ini merupakan gabungan dari konten edukasi, prinsip pembelajaran, dan game komputer.

Salah satu aplikasi game yang layak dipertimbangkan adalah Proprofs Brain Games yang merupakan salah satu platform game edukasi digital yang dapat  dimanfaatkan oleh guru untuk merancang media evaluasi pembelajaran yang menarik dan memancing daya berpikir peserta didik. Pasalnya, dalam platform tersebut memiliki fitur terdapat fitur membuat latihan soal dalam bentuk yang berbeda.

Dengan aplikasi tersebut, guru dapat memberikan permainan edukasi dalam bentuk permainan mencari kata, teka-teki silang, menyusun kata, hangman, dan lain lain. Misalnya pada jenis soal teka teki silang, pertanyaan dapat disusun dalam wujud pertanyaan mendatar dan menurun. Peserta didik harus menebak huruf demi huruf agar terangkai jawaban benar.

Jika jawaban benar, maka akan nampak kotak tulisan berwarna biru. Jika salah maka berwarna kuning.

Pada jenis soal menyusun kata atau scramble game, peserta didik dapat diminta untuk menata huruf yang diacak agar menjadi jawaban yang benar.

Kemudian pada jenis permainan hangman, jika jawaban benar, maka lawan akan mengisikannya di garis sesuai posisi huruf. Namun, jika tebakan salah, si pembuat kata akan menggambarkan garis atau bagian-bagian tertentu yang mana nantinya akan membentuk gambar Hangman. Artinya, semakin sering salah dalam menjawab, semakin cepat hangman tergambar sempurna.

Salah satu kelebihan yang dimiliki oleh aplikasi ini adalah ketika peserta didik selesai mengerjakan soal, maka nilai akan otomatis muncul dan sertifikat nilai bisa langsung diunduh. Dengan demikian, mengerjakan bentuk-bentuk soal menjadi lebih menyenangkan, bukan?

Adapun beberapa manfaat game edukasi Proprofs Brain Games dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:

  1. Menjauhkan suasana belajar dari kesan monoton.
  2. Menarik antusias peserta didik untuk berpikir kritis dalam mengerjakan jenis-jenis soal yang beragam dalam bentuk permainan.
  3. Membuat suasana mengerjakan soal evaluasi serasa seperti bermain.
  4. Meningkatkan semangat peserta didik dalam belajar terutama saat mengerjakan soal evaluasi.
  5. Melatih karakter mandiri peserta didik karena hasil nilai setelah mengerjakan soal evaluasi bisa langsung muncul dalam bentuk sertifikat nilai dan bisa diunduh sendiri.

Kesimpulannya, game edukasi Proprofs Brain Games ini bisa menjadi solusi jitu untuk menghidupkan suasana belajar yang menyenangkan.

Para peserta didik kita ketika datang ke sekolah tentunya membawa harapan besar agar mendapatkan ilmu dan pengalaman belajar yang menarik.

”Aku datang untuk belajar dan aku pulang membawa ilmu,” kiranya itulah gambaran sebuah seorang pelajar ketika datang ke sekolah.

Ketika berada di sekolah, ada banyak kegiatan  yang kemudian dilalui oleh seorang peserta didik; mulai kegiatan intrakurikuler sampai dengan kegiatan tambahan ekstrakurikuler. Semua kegiatan tersebut membutuhkan fisik dan mental peserta didik yang kuat agar mereka bisa menjalani sederet aktivitas pembelajaran di sekolah yang padat.

Dari berbagai kegiatan di sekolah yang harus dilalui oleh seorang peserta didik, menghadapi kegiatan evaluasi pembelajaran merupakan dianggap memiliki beban paling berat. Tak sedikit peserta didik yang kurang memiliki antusias dalam mengikuti kegiatan evaluasi yang diberikan oleh guru.

Itu semua dapat membuat peserta didik dilanda rasa bosan  dan menganggap kegiatan tersebut bagai momok yang ingin peserta didik hindari. Nah, untuk mengindari kebosanan, penerapan game edukasi dalam sebuah pembelajaran di kelas dapat menjadi solusi. Apalagi kurikulum yang berlaku saat ini menekankan ke arah mengasah kemampuan berpikir peserta didik atau critical thinking. (*)

Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!

Editor: Moh. Haris Suhud

Berita Terkait

Pemanfaatan Teknologi untuk Pembelajaran Kreatif dan Interaktif
Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?
Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar
Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan
Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045
Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik
Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak untuk Mensuksekan Kurikulum Merdeka
Penerapan Student Lead Conference untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik
Berita ini 209 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 18 November 2024 - 20:12 WIB

Pemanfaatan Teknologi untuk Pembelajaran Kreatif dan Interaktif

Rabu, 4 September 2024 - 10:05 WIB

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?

Kamis, 15 Agustus 2024 - 23:11 WIB

Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar

Kamis, 15 Agustus 2024 - 22:44 WIB

Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan

Rabu, 14 Agustus 2024 - 14:52 WIB

Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis