Prinsip – Prinsip Pembelajaran Kurikulum Merdeka dan Impementasinya

- Editor

Jumat, 8 April 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Prinsip Pembelajaran Kurikulum Merdeka – Pergantian kurikulum menjadi Kurikulum Merdeka bukan semerta – merta ganti menteri ganti kurikulum. Hal ini terjadi karena menyikapi kondisi pendidikan Indonesia yang prihatinkan karena pandemi covid.

Terjadinya learning loss membuat para akademisi ingin mencoba berbagai cara untuk dapat membangkitkan kembali kondisi pendidikan di Indonesia, ditambah hasil evaluasi kurikulum sebelumnya , yaitu kurikulum 2013.

Dari hasil evaluasi kurikulum 13, diperoleh terdapat 3 alasan mengapa meninggalkan kurikulum 2013 dan beralih ke kurikulum merdeka, yaitu:

1. Miskonsepsi Kompetensi

Sudah tidak asing lagi dengan kompetensi dalam kurikulum 2013, yaitu konsepnya adalah kesatuan antara sikap, pengetahuan, serta keterampilan seseorang melakukan suatu kinerja tertentu dalam bahasan ini subjeknya adalah siswa.

Yang terjadi dalam kurikulum 2013 yaitu kompetensi diturunkan menjadi 3 komponen berbeda yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Hal tersebut mengakibatkan guru mengalami kesulitan mengajar dan siswa juga mengalami kesulitan belajar karena proses penilaian yang rumit dan menghabiskan energi untuk membedakan antara penilain sikap, pengetahuan dan keterampilan.

2. Tuntutan Terlalu Tinggi

Tujuan dari pembelajaran yaitu student centered atau berpusat pada siswa, tujuan pembelajaran esesnsial yang sesuai terhadap perkembangan anak yaitu yang relevan, realistis tetapi tetap menantang bagi siswa untuk terus bisa belajar.

Dalam kurikulum 2013 tujuan pembelajaran dianggap terlalu tinggi, di kejar- kejar untuk menyelesaikan banyak materi dalam waktu yang telah di tentukan, sedangkan daya berfikir siswa berbeda- beda.

Akibatnya guru mengalami kesulitan mengajar dengan tuntutan menuntaskan konten sehingga terjebak pada cara mengajar satu arah. Tidak ada ruang kreativitas bagi guru. Selain guru mengalami kesulitan, hal yang sama juga di rasakan oleh siswa yang harus dituntut mempelajari banyak konten sehingga hanya belajar hafalan dan tidak mendapatkan pemahaman secara utuh.

3. Batasan waktu terlalu kaku

Satuan pendidikan dan guru dapat melakukan penyesuaian durasssi dan kecepatan pembalajaran sesuai dengan kubutuhan murid dan konteks lokal.

Dalam kurikulum 2013, pengaturan durasi pembelajaran setiap tujuan pembelajaran dikunci dalam satuan minggu. Tidak bisa disesuaikan oleh guru dan satuan pendidikan

Akibatnya guru menjadi mengalami kesulitan dalam mengajar, meski guru mengetahui bahwa siswanya belum paham tetapi terpaksa melanjutkan pembelajaran selanjutnya. Selain itu, murid juga mengalami kesulitan dipaksa untuk mempelajari pengetahuan yang terlalu kompleks.

Lalu, Bagaimana prinsip pembelajaran Kurikulum Merdeka? Yuk simak informasi selengkapnya berikut ini.

1. Memperhatikan Tahap Perkembangan dan Tingkat Pencapaian Peserta Didik Saat ini, Sesuai Kebutuhan.

Dalam prinsip yang pertama ini memiliki tujuan bahwa agar proses pembelajaran dapat menjadi proses yang bermakna dan menyenangkan bagi siswa.

Untuk dapat menciptakan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan guru perlu merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk siswa. Beberapa hal yang perlu guru perlu perhatikan untuk menciptakan pembelajaran tersebut yaitu :

a.  Melakukan asesemen diagnostik atau melakukan analisis terhadap kondisi, latar belakang, tahap perkembangan dan pencapaian peserta didik sebelumnya dan melakukan pemetaan.

b. Melihat tahap perkembangan peserta didik baik sosial, emosi, dan kognitif sebagai dasar merancang pembelajaran dan asesmen.

c. Menganalisis survey lingkungan belajar, mulai dari sarana dan prasarana yang dimiliki peserta didik, guru serta sekolah untuk mendukung lancarnya pembelajaran.

d. Membuat ATP atau alur tujuan pembelajaran sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik.

e. Mengedepankan prinsip student centered atau melihat segala sesuatu dari sudut pandang peserta didik.

2. Menciptakan Iklim Pembelajar Sepanjang Hayat Bagi Peserta Didik

Belajar bukanlah proses yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu saja, melainkan belajar adalah sebuah proses sepanjang hayat. Peserta didik perlu disiapkan untuk dapat mampu melakukan proses pembelajaran sepanjang hayatnya.

Hal yang perlu diperhatikan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran melalui prinsip ini ialah sebagai berikut:

a. Mempertimbangkan berbagai stimulus yang bisa digunakan dalam pembelajaran.

b. Memberikan kesempatan kolaborasi, memberikan pertanyaan pemantik atau HOTS dan mengajarkan pemahaman bermakna.

c. Pembelajaran yang sarat dengan umpan balik dari pendidik dan peserta didik ke peserta didik.

d. Pembelajaran yang melibatkan peserta didik dengan menggunakan kekuatan bertanya , dengan mengedepankan pembelajaran berbasis masalah, berbasis projek dan pembelajaran discovey

3. Mendukung Perkembangan Peserta Didik Secara Holistik

Mulai dari perkembangan karakter siswa, keterampilan hingga perkembangan kognitif siswa. Berhasil atau tidaknya suatu proses pembelajaran atau pendidikan dilihat dari capaian kompetensi yang dimiliki peserta didik dalam mengalami perubahan sikap atau karakter menjadi lebih baik.

Dalam menerapkan prinsip ke 3 ini, guru perlu memperhatikan beberapa hal berikut:

a. Menggunakan berbagai metode pembelajaran seperti pembelajaran berbasis masalah, berbasis projek dan pembelajaran discovey yang mendukung terjadinya perkembangan kompetensi.

b. Melihat berbagai perspektif yang mendukung kognitif, sosial emosi dan spiritual.

c. Melihat profil Pelajar Pancasila sebagai target atau tujuan tercermin pada lulusan sekolah.

4. Pembelajaran yang Relevan

Memiliki arti bahwa pembelajaran yang dirancang sesuai konteks, lingkungan dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan masyarakat sebagaimana stakeholder lainnya.

Hal yang perlu dilakukan guru kaitannya dengan prinsip ini sebagai berikut:

a. Pembelajaran yang berhubungan dengan konteks dunia nyata dan menjadi daya tarik peserta didik untuk belajar serta sangat dibutuhkan peserta didik.

b. Melibatkan orang tua dalam proses belajar dengan komuniaksi dua arah dan saling memberikan umpan balik, akan dapat membantu lingkungan belajar siswa menjadi lebih baik.

c. Memberdayakan masyarakat sekitar yang memiliki kompetensi sebagai narasumber primer maupun sekunder dalam proses pembelajaran.

5. Pembelajaran Berorientasi Pada Masa Depan yang Berkelanjutan

Memiliki makna bahwa proses pembelajaran ialah suatu proses yang berkelanjutan dari satu fase ke fase selanjutnya, satu tahap ke tahap berikutnya (step by step) yang mana berorientasi pada masa depan atau pada tujuan.

Agar prinsip ini dapat terealisasi, maka guru perlu melakukan beberapa hal sebagai berikut:

a. Umpan balik yang terus menerus dari pendidik untuk peserta didik maupun dari peserta didik untuk peserta didik lainnya.

b. Pembelajaran yang membangun pemahaman bermakna dengan memberi dukungan lebih banyak di awal untuk kemudian perlahan melepas sedikit demi sedikit dukungan tersebut untuk akhirnya menjadi pelajar yang mandiri dan merdeka.

c. Pendidik melakukan berbagai inovasi terhadap metode dan strategi pengajarannya.

d. Mengajarakan keterampilan abad 21.

Dengan berbagai prinsip pembelajaran yang telah dijabarkan di atas, menjadi agin segar bagi dunia pendidikan untuk dapat menciptakan pembelajaran yang lebih baik lagi.

Kurikulum Merdeka memiliki arah perubahan pembelajaran yang lebih memerdekakan guru serta siswanya. Berikut jabaran arah perubahan kurikulum,

Arah Perubahan Kurikulum

1. Apabila struktur kurikulum saat ini yang kurang freksibel, jam pelajaran ditentukan per minggu.

Namun, dalam kurikulum merdeka struktur kurikulum yang lebih fleksibel, jam pelajaran ditargetkan untuk dipenuhi dalam satu tahun.

2. Apabila dalam kurikulum saat ini, materi dirasa terlalu padat sehingga tidak cukup waktu untuk melakukan pembelajaran yang mendalam dan yang sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik.

Sedangkan, kurikulum merdeka fokus pada materi yang esensial, Capaian Pembelajaran diatur per fase, bukan per tahun.

3. Implementasi kurikulum saat ini, materi pembelajaran yang tersedia kurang beragam sehingga guru kurang leluasa dalam mengembangkan pembelajaran kontekstual

Dalam kurikulum merdeka memberikan keleluasaan bagi guru menggunakan berbagai perangkat ajar sesuai kebutuhan dan karakteristik peserta didik.

4. Dalam kurikulum sebelumnya, Teknologi digital belum digunakan secara
sistematis untuk mendukung proses belajar guru melalui berbagi praktik baik

Sedangkan dalam kurikulum merdeka, Aplikasi yang menyediakan berbagai referensi bagi guru untuk dapat terus mengembangkan praktik mengajar secara mandiri dan berbagi praktik baik.

Demikian ulasan lengkap mengenai Prinsip- prinsip pembelajaran kurikulum merdeka dan implementasinya.

Untuk memahami lebih mendalam mengenai Implementasi Kurikulum Merdeka, Anda dapat mengikuti Workshop Online Bersertifikat 64 jp :

e-Guru.id menyelenggarakan Workshop Online bersertifikat 64 JP Strategi Kemandirian Sekolah Untuk Impelmentasi Kurikulum Merdeka Diklat bersama dengan Instruktur dalam dunia kurikulum yaitu beliau Bapak Marjito, S.Pd sebagai Instruktur e-Guru.id.

Diklat akan dilaksanakan mulai tanggal 18-25 April 2022, Pukul 13.00 WIB sampai selesai. Dan dapatkan fasilitas – fasilitas eksklusif lainnya.

Segera Daftarkan diri Anda !!!

Daftar Segera silahkan hubungi Admin !!!

Untuk informasi lebih lanjut mengenai Diklat ini, dapat menghubungi Admin Diklat yaitu di nomor

http://wa.me/6289514780087 (Idha)

http://wa.me/6285161610200 (Lidiyah)

(rtq/rtq)

Berita Terkait

PPPK Mendapatkan Kabar Gembira Terkait Masa Kontrak, Cek Syarat dan Mekanismenya!
2 Kabar Buruk untuk Guru Honorer Menjelang Pendaftaran CPNS dan PPPK 2024
Ketetapan Presiden Untuk Guru dan Kepala Sekolah Sertifikasi Maupun Non Sertifikasi di Juni 2024
Perbedaan PPG Daljab Tahun 2024 dengan 2023, Guru Wajib Tahu!
Menteri Keuangan Bocorkan Jadwal Pencairan Gaji ke 13 untuk Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi
Undang-Undang Baru Terbit, PPPK dan PNS Kini Nyaris Tak Ada Bedanya
Pengumuman Resmi Kemendikbud untuk Guru Sertifikasi dan Nonsertifikasi Bersiap 25 April 2024
Keterangan Kemenkeu Tentang Jadwal Pencairan Tambahan 1 Bulan TPG dan Tamsil untuk Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi
Berita ini 539 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 26 April 2024 - 11:35 WIB

PPPK Mendapatkan Kabar Gembira Terkait Masa Kontrak, Cek Syarat dan Mekanismenya!

Jumat, 26 April 2024 - 10:37 WIB

2 Kabar Buruk untuk Guru Honorer Menjelang Pendaftaran CPNS dan PPPK 2024

Jumat, 26 April 2024 - 10:01 WIB

Ketetapan Presiden Untuk Guru dan Kepala Sekolah Sertifikasi Maupun Non Sertifikasi di Juni 2024

Kamis, 25 April 2024 - 11:07 WIB

Perbedaan PPG Daljab Tahun 2024 dengan 2023, Guru Wajib Tahu!

Kamis, 25 April 2024 - 10:25 WIB

Menteri Keuangan Bocorkan Jadwal Pencairan Gaji ke 13 untuk Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi

Kamis, 25 April 2024 - 09:55 WIB

Pengumuman Resmi Kemendikbud untuk Guru Sertifikasi dan Nonsertifikasi Bersiap 25 April 2024

Rabu, 24 April 2024 - 11:42 WIB

Keterangan Kemenkeu Tentang Jadwal Pencairan Tambahan 1 Bulan TPG dan Tamsil untuk Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi

Rabu, 24 April 2024 - 11:00 WIB

Guru Sertifikasi Mendapatkan Kabar gembira, Tunjangan Sertifikasi Triwulan 1 Sudah Mulai Pencairan Update 24 April

Berita Terbaru