Implementasi Kurikulum Merdeka – Visi Pendidikan Indonesia adalah mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila.
Aspek dalam Pelajar Pancasila meliputi bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebhinekaan global.
Hadirnya Kurikulum baru selaras dengan Visi Pendidikan Indonesia yang akan dicapai, melalui berbagai program seperti Guru Penggerak, Sekolah Penggerak dan lain sebagainya.
Saat ini terdapat lima kelompok tantangan dunia pendidikan yang perlu dihadapi yaitu mulai dari ekosistem, Guru, Pedagogi, Kurikulum dan Sistem Penilaian.
Sekolah dan Guru perlu menyiapkannya secara matang dalam implementasi Kurikulum Merdeka dan menghadapi tantantangan berikut ini.
1. Ekosistem
Situ saat ini yang terjadi :
- Sekolah sebagai tugas
- Pimpinan sebagai pengatur
- Manajemen sekolah terlalu administratif
- Masih ada PAUD yg belum melibatkan orang tua
Arah Perubahan Sekolah :
- Sekolah sebagai kegiatan yang menyenangkan
- Pimpinan memberikan pelayanan
- Manajemen sekolah yang kolaboratif dan kompeten
- Keselarasan pendidikan di rumah dan keluarga
2. Guru
Situasi yang terjadi saat ini :
- Guru sebagai pelaksana kurikulum
- Guru sebagai sumber pengetahuan satu-satunya
- Pelatihan guru berdasarkan teori
- PAUD: Metode drilling & teacher-centered
Arahan perubahan Sekolah :
- Guru sebagai pemilik dan pembuat kurikulum
- Guru sebagai fasilitator dari berbagai sumber pengetahuan
- Pelatihan guru berdasarkan praktik
- PAUD: Kompetensi meliputi pedagogik dan sosio emosional
3. Pedagogi
Situasi yang ada sekarang:
- Siswa sebagai penerima pengetahuan
- Fokus kepada kegiatan tatap muka
- Pendekatan: Bermain vs Calistung
- Pengajaran berdasarkan pembagian umur
Arahan perubahan Sekolah :
- Pembelajaran berorientasi pada siswa
- Pembelajaran memanfaatkan teknologi
- Pendekatan: Bermain adalah belajar, bermakna & sesuai konteks
- Pengajaran berdasarkan level kemampuan siswa
4. Kurikulum
Situasi yang terjadi yaitu :
- Perkembangan linear
- Kurikulum berdasarkan konten
- Fokus kepada kegiatan akademik
- Patahan antara kurikulum PAUD dan SD
Arahan perubahan Sekolah :
- Perkembangan fleksibel
- Kurikulum berdasarkan kompetensi
- Fokus kepada soft skill dan pengembangan karakter
- Transisi yang mulus dari PAUD ke SD
5. Sistem Penilaian
Dari Penilaian bersifat sumatif/ menghukum arah perubahan menjadi Penilaian bersifat formatif/ mendukung. Setiap elemen dalam sekolah perlu bersama – sama saling bersinergi, mulai dari Kepala Sekolah, Guru, Komite Sekolah dan juga Siswa, yaitu melalui program Sekolah Penggerak.
Tugas Utama Kepala Sekolah
- Berkolaborasi dalam Community of Practice dengan Kepala Sekolah Penggerak lain
- Kepala sekolah mendapatkan pelatihan manajemen dan instructional leadership
Tugas Guru
- Akan menggunakan platform pembelajaran mandiri guru
- Menerapkan prinsip pengajaran & penilaian yang efektif
Peran Murid
- Menggunakan pembelajaran dengan paradigma baru: ●Pembelajaran intrakurikuler yang terdiferensiasi ●Proyek kokurikuler lintas mata pelajaran yang berorientasi pada pengembangan karakter dan kompetensi umum.
Selain 3 komponen utama sekolah di atas, masih terdapat andil dari pihak lain yaitu,
Pelatih Ahli & Pengawas
- Pelatih ahli melakukan pendampingan kepala sekolah
- Pengawas mendapatkan pelatihan dan pendampingan
Komite Pembelajaran Guru
- Dipilih oleh Kepala sekolah untuk membantu Pembelajaran Guru
- Menjadi fasilitator pembelajaran Guru
Demikian Persiapan Guru dan Sekolah Dalam Implementasi Kurikulum Merdeka, semoga dapat bermanfaat dan memberikan gambaran bagaimana kesiapan implementasi Kurikulum Merdeka.
e-Guru.id menyediakan program membership dengan satu kali membayar gratis pelatihan bersertifikat 32 JP setiap bulannya. Mari bergabung dengan 9000++ di seluruh wilayah Indonesia. Tunggu apalagi DAFTAR SEKARANG
Ingin pelatihan bersertifikat 32 JP? KLIK LINK INI
Ingin dibantu mendaftar member e-Guri.id ? Hubungi 087719662338 (Rahma) (rtq/rtq)