Mengajar di Berbagai Tempat
Ana Rahmawati merupakan sosok guru yang mengampu mata pelajaran Bahasa Inggris asal Desa Pagerharjo Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati. Ia sehari-hari mengajar di SMP N 2 Juwana sekaligus mendapat kepercayaan menjadi guru di MTs Bustanul Ulum yang berada di Desa Pagerharjo sendiri. Tak lelah demi mengemban tanggung jawab, ia mendedikasikan diri mengajar di dua sekolah.
Wanita yang akrab disapa Bu Ana sudah menjalani profesi mulia mulai tahun 2009. Saat itu ia menjadi guru berstatus wiyata bhakti di SMP N 2 Juwana usai lulus sarjana (S1) dari Universitas Negeri Semarang pada 2008. Kemudian, selang satu tahun mengajar di SMP N 2 Juwana, Ana ditawari mengajar di MTs Bustanul Ulum untuk mengampu mata pelajaran Bahasa Inggris.
“Saya lulus dari prodi Pendidikan Bahasa Inggris UNNES pada 2008 yang lalu. Saya mulai wiyata di SMP N 2 Juwana pada 2009. Setahun berselang tepatnya 2010, saya ditarik mengajar di MTs Bustanul Ulum Pagerharjo. Saya ditarik karena di sana kekurangan guru Bahasa Inggris,” ungkapnya kepada NaikPangkat.com, Senin (5/6/2023).
Hingga kini ia mengaku belum mendapatkan status ASN. Pasalnya, selama empat kali dirinya mendaftar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selalu gagal hingga usianya beranjak melebihi 35 tahun. Pada usia di atas 35, dirinya sudah tak memenuhi syarat melamar CPNS, ditambah pemerintah meniadakan CPNS jabatan guru. Sehingga harapan satu-satunya ialah menjadi PPPK.
Tak Kunjung Ada Penempatan
Lebih lanjut, pada seleksi PPPK yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati tahun 2021, ia berhasil lolos. Kini ia tinggal menantikan keputusan penempatan sesuai kewenangan Pemkab Pati menyesuaikan kekosongan posisi guru.
“Saya sudah empat kali ikut CPNS tapi tidak berhasil. Hingga pada 2021 lalu ada seleksi PPPK, lalu saya ikut. Alhamdulillah saya lolos,” ucapnya saat diwawancarai NaikPangkat.com.
“Meskipun sudah lolos, tetapi saya belum mendapat kepastian tempat sehingga harus menunggu. Padahal teman-teman saya yang lolos seleksi bareng sudah pada penempatan,” imbuh Ana.
Menurut informasi yang ia peroleh, minimnya sekolah yang membuka peluang guru Bahasa Inggris jadi penyebab lamanya ia ditempatkan, alhasil SK tak kunjung turun. Ia mengatakan bahwa teman-temannya sesama guru mata pelajaran (mapel) sudah penempatan karena peluangnya besar, seperti guru matematika.
Halaman selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya