Teknologi e-Learning – Seiring berkembangnya waktu, pendidikan harus tetap selalu bisa menarik minat peserta didik. Oleh karena itu, salah satu cara agar peserta didik tertarik yakni adanya sinergitas antara teknologi dan pendidikan.
Sebagaimana yang diketahui bersama, bahwa teknologi sudah bukan menjadi kebutuhan tersier namun primer.
Dengan teknologi semuanya dapat dipermudah termasuk halnya dengan dunia pendidikan. Apalagi di masa pandemi kemarin, teknologi sudah memberikan banyak bantuan dan menjadikan pelajar tidak terlalu mengalami fenomena learning loss. Misal muncul berbagai macam aplikasi webinar seperti Zoom dan Google Meet.
Kemudian ada juga aplikasi yang berkaitan dengan permainan atau aplikasi untuk mengukur kemampuan peserta didik. Dalam dua tahun terakhir, kendati kebijakannya daring, namun pendidikan tetap memiliki nafas dalam diri para peserta didik.
Meski pendidikan sudah kembali dengan kebijakan tatap mukanya, hal tersebut tidak akan menghilangkan eksistensi teknologi dari pendidikan. Salah satu sinergitas yang tengah diperbincangkan yakni kehadiran pengembangan e-learning.
Teknologi e-learning bisa digunakan oleh semua elemen pendidikan baik dari sisi peserta didik, guru maupun untuk pengunggahan administrasi pendidikan. Tentu hal ini tak terlepas dari upaya para lulusan teknologi pendidikan.
Mengenal e-Learning
e-learning merupakan sebuah inovasi terkini dalam pendidikan sebagai wujud dari adanya kecanggihan teknologi. Salah satu hal yang menjadi implikasi nyata yakni terwujudnya para individu untuk saling hadir mengisi ruang pembelajaran kendati berada pada tempat yang berbeda. Era digitalisasi menjadi suatu indikasi bahwa seluruh informasi dapat diakses dengan sangat mudah serta memiliki karakteristik tak terbatas pada ruang dan waktu.
Seorang guru perlu memahami esensi dari kehadiran e-learning agar dapat menjadi dasar dalam menghidupkan serta membuka celah dalam meningkatkan e-learning.
Pada awalnya, pembelajaran digital memang terlihat ribet dan susah, sebab ada banyak yang masih belum mengenalnya.
Apalagi bila e-learning tersebut masih baru dan senantiasa membutuhkan pembaharuan. Maka bisa jadi, para guru harus memberikan dukungan daripada banyak memberikan kritikan.
Misalnya, ada salah satu satuan pendidikan yang sudah menciptakan platform e-learning. Tentu platform tersebut membutuhkan pembaharuan dan maintenance.
Maka dari itu, bila para pendidik dalam satuan pendidikan tersebut merasa terdapat aktivitas yang “error” maka hal tersebut harus dimaklumi. Platform e-learning juga dapat menyebabkan pendidik harus memberikan waktu lebih baik di waktu belajar atau pada saat penggunaannya.
Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 Selanjutnya
