Literasi Keluarga – World’s Most Literate Nations yang disusun oleh Central Connecticut State University melakukan penelitian pada tahun 2016 mengenaik tingkat literasi di Indonesia. Hasilnya, Indonesia menduduki posisi kedua terbawah dari 61 negara yang diteliti. Data yang diambil berasal dari uji deskriprif dengan menguji sejumlah aspek diantaranya: perpustakaan, koran, input sistem pendidikan, outpur sistem pendidikan dan ketersediaan komputer.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka masyarakat indonesia perlu melakukan pembiasaan literasi dalam kehidupan sehar-hari. Habituasi literasi dalam masyarakat perlu ditanamkan sejak dini. Kebiasaan literasi ini akan semakin lebih baik jika dapat dimulai dari masa kanak-kanak.
Penanaman budaya literasi pada anak-anak dapat dipengaruhi oleh lingkungan. Kondisi keluarga, sekolah dan masyarakat memiliki peran yang cukup andil dalam perkembangan minat dan kemampuan literasi anak. Terutama keluarga yang seharusnya mendampingi sejak dini perkembangan anak.
Menurut Syamsu Yusuf (2009), keluarga merupakan lingkungan yang utama dalam memberikan : rasa aman fisik maupun psikis, kasih sayang, model perilaku yang baik untuk anak hidup dalam masyarakat serta memberikan bimbingan dalam belajar, untuk mengoptimalisai pengembangan inspirasi dan prestasi anak.
UU No 2 tahun 1989 Bab IV Pasal 10 ayat 4 juga menyebutkan bahwa pendidikan keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan dalam keluarga dan yang memberikan keyakinan agama, nilai budaya, nilai moral dan keterampilan.
Keluarga menjadi lingkungan yang paling bersinggungan dengan anak. Tidak dapat dipungkuri bahwa kultur yang diterapkan oleh orang tua berpengaru terhadap tumbuh kembang anak, termasuk budaya literasi.
Anak yang terbiasa dengan budaya membaca dan menulis (literasi) dalam keluarga maka ia akan membawa kebiasaan tersebut sampai kapan pun, karena contoh dan keteladan yang utama bagi anak adalah keluarga. Keluarga merupakan tempat yang terbaik untuk menumbuhkan minat membaca dan menulis bagi anak (literasi emergen). Hal ini di karenakan situasi dalam keluarga yang nyaman, aman, hangat dan menyenangkan yang dapat memicu pertumbuhan literasi bagi anak dengan cepat dan subur.
Banyak hal yang dapat dilakukan orang tua dalam menanamkan budaya literasi bagi anak usia dini. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
Halaman berikutnya
1. Membuka dan membacakan buku-buku bergambar
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya
