Penerapan Project Based Learning untuk Mewujudkan Merdeka Belajar

- Editor

Jumat, 25 Februari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh Rischawati, S.Pd.

Guru SMP Negeri 4 Pati

Merdeka belajar merupakan salah satu kebijakan yang sedang hangat-hangatnya dibicarakan dalam dunia pendidikan. Merdeka belajar adalah program kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia yang dicanangkan oleh Nadiem Anwar Makarim. Kebijakan merdeka belajar ini sesuai dengan gagasan Ki Hajar Dewantara yaitu perlunya pendidikan yang humanis dan transformatif, yang dapat memelihara kedamaian dunia.

Agar dapat mewujudkan merdeka belajar, guru harus dapat melihat siswa sebagai manusia secara utuh, di mana siswa memiliki dua kebutuhan yaitu kebutuhan lahir dan kebutuhan batin. Sebagai pendidik, guru berperan untuk mendampingi siswa dalam menentukan tujuan belajar dan merencanakan pembelajaran sesuai kebutuhan siswa. Guru tidak hanya membantu memberikan pengajaran yang berorientasi pada kemampuan lahir (keterampilan berpikir), tetapi juga harus mendampingi siswa untuk mengembangkan kekuatan batin (karakter siswa) dalam hal membangun kerja sama, membangun empati, menghargai sesama, refleksi diri dan berkontribusi terhadap lingkungan sosialnya.

Pembelajaran yang direncanakan sesuai kebutuhan siswa akan membantu siswa untuk menjadi manusia yang merdeka. Manusia yang merdeka adalah manusia yang dapat memerintah dan menguasai dirinya (mandiri) dan tidak bergantung pada orang lain. Modal untuk menjadi manusia yang merdeka yaitu mampu berpikir atau bernalar dengan baik. Menurut Benjamin Bloom dan Anderson, urutan keterampilan berpikir atau level kognitif yaitu mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisa, mengevaluasi dan mencipta. Penguasaan keterampilan berpikir ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan tahapan perkembangan siswa. Oleh sebab itu, proses pembelajaran tidak harus dimulai dari level mengingat tetapi harus terintegrasi dan disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran.

Dalam hal ini, peran guru sangat penting untuk merencanakan pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, kolaboratif dan komunikatif sesuai dengan alam dan perkembangan zaman. Guru harus selalu belajar mengikuti perkembangan teknologi. Apalagi di masa pandemi Covid-19 ini, guru harus lebih pintar untuk memilih strategi, model pembelajaran dan menggunakan teknologi pendidikan agar pembelajaran tidak membosankan dan lebih mengedepankan kemerdekaan belajar.

Sementara itu, project based learning merupakan model pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir  dan kemampuan batin (karakter siswa). Dalam model pembelajaran ini, siswa bebas berkehendak untuk merencanakan pembelajaran. Siswa melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis dan pengelolaan informasi lainnya untuk menghasilkan berbagai bentuk belajar sesuai kehidupan nyata. 

Pembelajaran berbasis proyek ini tidak mementingkan produk yang dihasilkan, tetapi lebih mementingkan proses bagaimana siswa menentukan masalah kemudian memecahkan masalah tersebut. Model pembelajaran ini membuat siswa berperan aktif dalam menyelesaikan proyeknya. Siswa dituntut untuk mengembangkan kemampuan berpikir  dan kemampuan batin  secara seimbang agar menjadi manusia yang merdeka.

Adapun langkah-langkah pembelajaran project based learning yaitu:

1. Penentuan pertanyaan mendasar

2. Menyusun perencanaan proyek

3. Menyusun jadwal

4. Memantau siswa dan kemajuan proyek

5. Penilaian hasil

6. Evaluasi pengalaman

Untuk mewujudkan merdeka belajar, pembelajaran tatap muka terbatas di SMP Negeri 4 Pati mengimplementasikan project based learning pada mata pelajaran IPA pada materi Pencemaran Lingkungan. Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil. Setiap kelompok terdiri atas dua siswa untuk menghindari timbulnya kerumunan dalam masa pandemi Covid-19. 

Dengan kelompok kecil tersebut, siswa dilatih untuk bersosialisasi dengan temannya karena selama pandemi siswa hanya bersosialisasi secara online. Dan dalam kelompok tersebut, siswa mengembangkan karakter kerja sama dan empati untuk memecahkan suatu masalah. 

Pada awal pembelajaran, siswa diajak berpikir kritis dengan cara mengamati pencemaran lingkungan yang ada di SMP Negeri 4 Pati. Kebetulan SMP Negeri 4 Pati terletak di jalur utama Pati-Kudus yang dilewati kendaraan bermotor. Permasalahan yang diberikan yaitu, “Bagaimana cara penanganan pencemaran yang ada di lingkungan SMP Negeri 4 Pati?” 

Untuk memecahkan masalah yang diberikan, siswa didampingi oleh guru untuk belajar berkolaborasi dengan cara berdiskusi kelompok. Siswa sepakat untuk mengomunikasikan cara penanganan pencemaran yang ada di lingkungan SMP Negeri 4 Pati melalui video yang diunggah di channel Youtube. 

Setelah mendesain proyek, guru dan siswa menyusun jadwal kegiatan proyek. Guru juga selalu mengawasi jalannya proyek sesuai dengan target yang ditentukan. Siswa dapat berkonsultasi dengan guru melalui telepon atau chat via WhatsApp. 

Dalam pembelajaran seperti itu, siswa tampak senang dan termotivasi karena mereka bebas berkreasi dan dapat mencari informasi sendiri serta dapat menggunakan teknologi sesuai perkembangan zaman. 

Hasilnya, video yang diupload siswa di channel Youtube sangat menarik dan sesuai dengan kreasi masing-masing kelompok. Hasil belajar juga mengalami peningkatan. Semula, siswa yang tuntas KKM sebesar 63%, setelah menerapkan project based learning dalam pembelajaran IPA, siswa yang telah tuntas KKM menjadi 82 %.

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa implementasi pembelajaran project based learning mendorong siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya dalam menerapkan berbagai pengetahuan untuk memecahkan masalah. Selain itu, siswa dilatih untuk mengembangkan karakternya melalui kerja sama, empati dan peduli terhadap lingkungan. Melalui pembelajaran berbasis proyek pula, siswa diberikan kebebasan untuk berkreasi dan berinovasi sesuai dengan bakat serta kemampuannya dalam menentukan cara memecahkan masalah. Dengan kata lain, project based learning adalah model pembelajaran yang dapat menjadikan siswa menjadi manusia merdeka untuk menentukan tujuan dan perencanaan pembelajaran.

Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link INI atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!

Berita Terkait

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?
Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar
Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan
Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045
Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik
Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak untuk Mensuksekan Kurikulum Merdeka
Penerapan Student Lead Conference untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik
Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal yang Masih Minim
Berita ini 106 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 4 September 2024 - 10:05 WIB

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?

Kamis, 15 Agustus 2024 - 23:11 WIB

Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar

Kamis, 15 Agustus 2024 - 22:44 WIB

Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan

Rabu, 14 Agustus 2024 - 14:52 WIB

Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045

Selasa, 13 Agustus 2024 - 21:42 WIB

Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik

Berita Terbaru

Edutainment

5 Ciri Komunikasi Efektif dalam Pembelajaran Berdiferensiasi

Sabtu, 7 Sep 2024 - 11:34 WIB

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis