Penerapan Project Based Learning Berbasis Lingkungan

- Editor

Sabtu, 8 Januari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Project Based Learning merupakan metode pembelajaran yang menggunakan poyek sebagai media pembelajaran.

Dengan metode ini siswa melakukan berbagai macam kegiatan seperti eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.

Project Based Learning adalah model pembelajaran yang berpusat pada siswa untuk melakukan suatu investigasi yang mendalam terhadap suatu topik pembelajaran.

Dapat diartikan juga Project Based Learning adalah model pembelajaran yang berpusat pada siswa dan berangkat dari suatu latar belakang masalah untuk mengerjakan suatu proyek atau aktivitas nyata yang akan membuat siswa mengalami berbagai kendala kontekstual sehingga harus melakukan invertigasi dan pemecahan masalah untuk dapat menyelesaikan masalah sehingga dapat mencapai kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Project Based Learning memiliki karakteristik yang membedakan dengan model lainnya, karakteristik tersebut adalah :

  1. Centrality, dengan model ini proyek menjadi pusat dalam kegiatan pembelajaran.
  2. Driving Question, berfokus pada pertanyaan atau masalah yang mengarah kepada siswa untuk dapat mencari solusi dengan konsep atau prinsip ilmu pengetahuan yang sesuai.
  3. Constructive Investigation, dengan model ini siswa dapat membangun pengetahuan dengan melakukan investigasi secara mandiri dimana guru adalah sebagai fasilitator.
  4. Autonomy, menuntut student centered dengan siswa sebagai problem solving dari masalah yang dibahas.
  5. Realisme, kegiatan yang dilakukan oleh siswa berfokus pada pekerjaan yang serupa dengan situasi yang sebenarnya. Aktivitas tersebut mengintegrasikan tugas otentik dan menghasilkan sikap profesional.

Tujuan penerapa Project Based Learning adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah berbasis proyek, memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam pembelajaran, membuat siswa lebih aktif dalam memecahkan masalah proyek yang kompleks dengan hasil produk nyata, mengembangkan dan meningkatkan keterampilan siswa dalam mengelola bahan atau alat untuk menyelesaikan tugas, dan meningkatkan kolaborasi siswa.

Kelebihan dan Kekurangan Project Based Learning

Kelebihan Project Based Learning adalah sebagai berikut :

  • Meningkatkan motivasi belajar siswa dan mendorong kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan penting dan juga perlu dihargai.
  • Meningkatkan kemampuan dalam memecahkan masalah.
  • Membuat siswa menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem kompleks.
  • Meningkatkan kolaborasi pada siswa.
  • Mendorong siswa untuk mengembangkan dan mempraktikan keterampilan komunikasi.
  • Meningkatkan keterampilan siswa dalam mengelola sumber belajar.
  • Memberikan pengalaman kepada siswa dalam pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi proyek, serta membuat alokasi waktu dan sumber yang lainnya seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.
  • Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan siswa secara kompleks dan dirancang untuk berkembang sesuai dengan dunia nyata.
  • Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga siswa dan guru menikmati proses pembelajaran.

Kekurangan Project Based Learning

  • Pembelajaran dengan berbasis proyek memerlukan banyak waktu yang harus disediakan untuk menyelesaikan permasalahan yang kompleks.
  • Banyak orang tua siswa yang merasa dirugikan karena menambah biaya untuk memasuki sistem baru.
  • Banyak instruktur merasa nyaman dengan kelas tradisional.
  • Banyak peralatan yang harus disediakan, maka dari itu disarankan untuk menggunakan team teaching dalam pembelajaran.
  • Siswa memiliki kelemahan dalam percobaan dan pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan.
  • Terdapat kemungkinan bagi siswa yang kurang aktif dalam kerja kelompok.
  • Apabila topik diberikan pada masing-masing kelompok berbeda, karena dikhawatirkan siswa tidak memahami topik secara keseluruhan.

Cara mengatasi kelemahan dalam Project Based Learning

  • Memfasilitasi siswa dalam menghadapi masalah.
  • Membatasi waktu siswa dalam menyelesaikan proyek.
  • Meminimalisir biaya pengeluaran.
  • Menyediakan peralatan sederhana yang terdapat dilingkungan sekitar.
  • Memilih lokasi penelitian yang mudah dijangkau.
  • Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga guru dan siswa merasa nyaman dalam pembelajaran.

Untuk dapat melaksanakan model pembelajaran berbasis proyek dengan baik, maka perlu memperhatikan sintaks dalam model ini. Sintaks adalah pedoman dasar dalam menentukan langkah-langkah pelaksanaan model pembelajaran berbasis proyek, yaitu sebagai berikut :

  1. Menyiapkan Pertanyaan atau Penugasan Proyek

Langkah awal agar siswa dapat mengamati lebih dalam terhadap pertanyaan yang muncul dari fenomena yang ada.

2. Mendesain Perencanaan Proyek

Sebagai langkah nyata menjawab pertanyaan yang ada disusunlah suatu perencanaan proyek bisa melalui percobaan.

3. Menyusun Jadwal sebagai Langkah Nyata dari Sebuah Proyek

Melakukan penjadwalan sangat penting agar proyek yang dikerjakan sesuai dengan waktu yang tersedia dan sesuai dengan target.

Langkah-Langkah yang perlu dilakukan dalam menerapkan Project Based Learning adalah sebagai berikut :

  1. Penentuan Pertanyaan Mendasar

Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan yang esensial yaitu dengan pertanyaan yang dapat memberikan penugasan kepada siswa dalam melakukan suatu aktivitas.

2. Mendesain Perencanaan Proyek

Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara guru dan siswa maka dari itu siswa diharapkan akan merasa memiliki atas proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawabkan pertanyaan esensial, dengan cara mengintegrasikan berbagai subjek yang mungkin serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek.

3. Menyusun Jadwal

Guru dan siswa secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas yang dilakukan dalam tahap ini adalah membuat timeline atau alokasi waktu untuk menyelesaikan proyek, membuat deadline atau batas waktu akhir penyelesaian proyek, membawa siswa agar merencanakan cara yang baru, membimbing siswa ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan dengan proyek, serta meminta siswa untuk membuat penjelasan tentang pemilihan.

4. Memonitor Siswa dan Kemajuan Proyek

Guru memiliki tanggungjawab unruk melakukan monitor terhadap aktivitas siswa selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara memfasilitasi siswa pada setiap prosesnya. Untuk mempermudah guru dalam melakukan monitoring maka dibuat sebuah rubruk yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting.

5. Menguji Hasil

Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur ketercapaian standar dan berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing-masing siswa, serta memberikan umpan balik mengenai tingkat pemahaman yang sudah dicapai oleh siswa. Selain itu juga dapat membantu guru dalam menyusun strategi pembelajaran selanjutnya.

6. Mengevaluasi Pengalaman

Tahap terakhir adalah guru dan siswa melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan, proses refleksi dapat dilakukan secara individu maupun kelompok.

Dalam kurikulum baru sekolah harus mencetak Profil Pelajar Pancasila, salah satu upaya yang dapat dilakukan sekolah untuk melahirkan Profil Pelajar Pancasila adalah dengan mengimplementasikan pembelajaran berbasis proyek atau Project Based Learning.

Untuk dapat menerapkan Project Based Learning dengan baik maka Anda dapat mengikuti pelatihan dengan judul “Implementasi Pembelajaran Project Based Learning (PBL) Berbasis Lingkungan” dengan instruktur Diana Earlyana Lesmana yang diselenggarakan olah e-Guru.id.

Pelatihan ini dilaksanakan secara online mulai pada tanggal 10 – 19 Januari 2022 melalui zoom dan grup telegram.

Pada pelatihan ini Anda dapat memperoleh berbagai macam fasilitas berupa materi pelatihan, e-sertifikat 32JP, full support dari tim instruktur, serta laporan pengembangan diri.

Materi yang dapat Anda dapatkan dalam setiap jadwal pelatihannya berupa pendahuluan, strategi pembelajaran project based learing (PBL), pembelajaran berbasis lingkungan, merancang pembelajaran PBL berbasis lingkungan, review dan pengumpulan tugas.

Anda dapat mengikuti pelatihan tersebut dengan melakukan pendaftaran dengan cara KLIK DISINI.

Penulis : Eka Susiyanti

Berita Terkait

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!
Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!
Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 
Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025
Ini Perbedaan Pengelolaan Kinerja Sebelumnya dengan Pengelolaan Kinerja 2025
Ini 3 Pembaruan Pengelolaan Kinerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah 2025 Kini Menjadi Lebih Sederhana
Link- Link Penting untuk Pendaftaran Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu Tahun 2024
Alur Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu 2024 : Panduan Lengkap
Berita ini 180 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 18 Desember 2024 - 13:26 WIB

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!

Selasa, 17 Desember 2024 - 10:15 WIB

Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!

Jumat, 13 Desember 2024 - 10:13 WIB

Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 

Kamis, 12 Desember 2024 - 11:07 WIB

Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025

Rabu, 11 Desember 2024 - 09:47 WIB

Ini Perbedaan Pengelolaan Kinerja Sebelumnya dengan Pengelolaan Kinerja 2025

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis