Penerapan pendidikan karakter yang terwujud dalam beberapa program lembaga pendidikan biasanya memiliki tujuan mulia. Salah satunya yakni pendidikan karakter dapat meningkatkan kemandirian peserta didik sehingga mereka bisa menggunakan pengetahuan tersebut dalam penerapan kehidupan sehari – hari.
Apalagi jika melihat fenomena kelakuan para peserta didik hari ini. Tentu ada banyak yang harus ditingkatkan. Misalnya kasus remaja yang terlibat tawuran, pergaulan bebas, mabuk – mabukan dan masih banyak kasus kerusakan lainnya.
Definisi Pendidikan Karakter
Sebelum mengenal lebih dalam terkait penerapan pendidikan karakter, sebagai guru Anda perlu mengenali definisi dari pendidikan karakter terlebih dahulu. Berdasar Pusat Bahasa Depdiknas, karakter dimaknai sebagai hati, bawaan, jiwa, budi pekerti maupun kepribadian, personalitas, tabiat, sifat, temperamen, watak sekaligus perilaku. Sedangkan imbuhan -ber pada karakter dimaknai sebagai wujud berkepribadian, bersifat, bertabiat, berwatak dan berperilaku.
Penerapan Pendidikan Karakter di Jenjang SMP
Untuk mewujudkan program penguatan pendidikan karakter di SMP maka diperlukan beberapa sinergitas dari pihak manajemen sekolah, pembinaan kesiswaan, pengawas atau guru untuk bisa menyisipkan pendidikan karakter pada semua mata pelajaran yang diajarkan sekaligus ikut menanamkan pembinaan karakter di jenjang SMP.
1. Nilai Karakter yang Berhubungan Dengan Pencipta / Tuhan Yang Maha Esa
Aspek yang pertama yakni nilai yang berhubungan dengan kereligiusan dalam diri. Aspek ini berkaitan dengan perilaku, tindakan, pikiran maupun perbuatan para peserta didik yang harus selalu diupayakan sesuai menurut nilai religius maupun agama yang diyakini oleh mereka.
2. Nilai Karakter yang Berhubungan Dengan Diri Sendiri
Kemudian, aspek yang kedua yakni terkait karakter yang berhubungan dengan diri peserta didik. misalnya terkait dengan karakter jujur.
Jujur merupakan suatu karakter yang harus selalu diupayakan para peserta didik agar mereka mendapat kepercayaan dari orang lain. Implementasi kejujuran yakni terwujud pada perbuatan, perkataan, pekerjaan maupun segala tindakan yang mereka lakukan. Kemudian, mewujudkan karakter bertanggung jawab.
3. Nilai Kedisiplinan
Setelah itu, para peserta didik juga mengembangkan karakter kedisiplinan dalam diri. Disiplin merupakan suatu hal yang sangat mahal sebab perilaku malas telah menjangkiti hampir sebagian besar peserta didik.
Jika guru selalu berusaha untuk menindak tegas para peserta didik yang suka bermalas – malasan, maka tingkat terwujudnya peserta didik yang disiplin akan mengalami peningkatan.
Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 Selanjutnya