Media Pembelajaran sangat penting digunakan dalam proses pembelajaran dalam pendidikan karena pendidikan merupakan suatu upaya dalam mempersiapkan sumber daya manusia (human resource) yang memiliki keterampilan dan keahlian sesuai tuntutan pembangunan bangsa.
Pendidikan memegang peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa oleh karena itu setiap individu yang terlibat dalam pendidikan dituntut berperan serta secara maksimal guna meningkatkan mutu pendidikan tersebut.
Pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan. Pendidikan merupakan konsep ideal, sedangkan pengajaran merupakan konsep operasional. Dimana dalam kegiatan pengajaran tersebut terdapat kegiatan mengajar yang dilakukan oleh guru dan kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa.
Kegiatan pengajaran tersebut bertujuan untuk merubah ke arah positif yang mencakup perilaku kognitif, afektif, dan psikomotor siswa sehingga dapat menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.
Pendidikan adalah salah satu upaya untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan tangguh dalam menghadapi permasalahan yang timbul dalam kehidupan. Menurut Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab 11 pasal 4 disebutkan pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Seiring dengan perubahan kurikulum dari tahun ke tahun maka dalam proses pembelajaran tidak bisa lagi mempertahankan paradigma lama yaitu guru merupakan pusat kegiatan belajar di kelas (teacher center).Tetapi hal ini nampaknya masih banyak diterapkan di ruang-ruang kelas dengan alasan pembelajaran seperti ini adalah yang paling praktis dan tidak banyak menyita waktu.
Untuk mengubah keadaan tersebut dapat dimulai dengan peningkatan kompetensi para guru, baik dalam menyampaikan materi, menggunakan metode dan teknik mengajar yang tepat, serta menggunakan media pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Guru yang profesional pada hakekatnya adalah mampu menyampaikan materi pembelajaran secara tepat sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik.
Namun demikian untuk mencapai tujuan tersebut perlu berbagai latihan, penguasaan dan wawasan dalam pembelajaran, termasuk salah satunya menggunakan model, media dan metode pembelajaran yang tepat.
Berbagai mata pelajaran yang diajarkan oleh sekolah siswa perlu adanya pengarahan, pembimbingan dan bantuan untuk menjadi warga negara Indonesia dan warga dunia yang demokratis. Hal ini merupakan tantangan berat karena masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat.
Untuk itulah, pengetahuan selalu dirancang untuk membangun dan merefleksikan kemampuan siswa dalam kehidupan bermasyarakat yang selalu berubah dan berkembang secara terus menerus. Pembelajaran tidak hanya menuntut siswa untuk memahami apa yang telah dipelajari, tetapi juga harus mampu memberikan contoh-contoh sosial yang nyata di lingkungan masyarakat seputar materi yang disampaikan.
Hal ini berguna untuk membawa keberhasilan bagi siswa dalam bermasyarakat dan proses menuju kedewasaan. Pengetahuan harus memuat beberapa tujuan pokok dari pengajaran yaitu mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan, memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah dan keterampilan dalam kehidupan sosial, memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilainilai sosial dan kemanusiaan, memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional dan global.
Memperhatikan esensi yang terkandung dalam berbagai mata pelajaran maka pembelajaran di sekolah seharusnya merupakan suatu kegiatan yang disenangi dan bermakna bagi siswa. Pembelajaran yang menyenangkan akan membuat siswa terlibat secara aktif. Dengan keterlibatan aktif maka siswa akan mempunyai pemahaman yang kuat terhadap materi.
Oleh karena itu guru dituntut untuk dapat mengelola proses belajar mengajar dengan memiliki kemampuan dalam memilih model dan metode pembelajaran yang yang sesuai dengan tujuan kurikulum dan potensi yang dimiliki oleh peserta didik. Hal ini didasari oleh asumsi bahwa ketepatan guru dalam memilih model dan metode pembelajaran akan berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik.
Mengingat bahwa hasil belajar siswa merupakan salah satu indikator keberhasilan proses belajar mengajar di kelas. Hasil belajar berkaitan dengan evaluasi pendidikan sebagai alat ukur untuk mengetahui sejauh mana penguasaan materi yang telah diajarkan guru. Kurang tepatnya media pembelajaran yang diterapkan guru dalam mengajar maka sangat berpengaruh terhadap pemahaman konsep belajar siswa.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan suatu media pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan siswa yang akan berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Media pembelajaran menjadi salah satu upaya untuk menciptakan kondisi kelas yang mampu mengembangkan ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan dari peserta didik.
Seperti teori belajar yang dikemukakan oleh Bloom yang menyatakan bahwa dalam proses pembelajaran tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dengan pembelajaran yang disusun berdasarkan sintak dari media visual maka pembelajaran akan lebih aktif dan menyenangkan bagi siswa.
Di dalam dunia pendidikan tentu kita mengenal media pembelajaran media pembelajaran merupakan saluran atau jembatan dari pesan-pesan pembelajaran yang disampaikan oleh sumber pesan kepada penerima pesan. kemudian media dapat di bagi dalam berbagai macam, salah satunya adalah media visual.
Media visual merupakan penyampaian pesan atau informasi secara teknik dan kreatif yang mana menampilkan gambar, grafik serta tata dan letaknya jelas, sehingga penerima pesan dan gagasan dapat diterima sasaran. Apabila dikaitkan antara media visual dan pembelajaran maka pembelajaran itu akan menarik, efektif dan efesien apabila menggunakan media visual sebagai sebagai media pembelajarannya.
Dipilih media visual karena peserta didik lebih dapat memahami materi pembelajaran dengan visual mengingat media visual dapat mendorong seseorang untuk berfikir konkrit. Oleh karena itu semua yang guru sampaikan dapat dibuktikan sendiri oleh siswa.
Media pembelajaran visual merupakan sumber belajar yang berisikan pesan atau materi pembelajaran yang di buat semenarik mungkin dalam bentuk kombinasi gambar, teks, gerak dan animasi yang di sesuaikan dengan usia peserta didik yang dapat menarik peserta didik dalam belajar, sehingga pembelajaran akan lebih menyenangkan dan tidak menjenuhkan.
Pembelajaran visual ini memungkinkan terciptanya situasi belajar yang menyenangkan, meningkatkan interaksi dan kerjasama siswa baik terhadap kelompoknya maupun terhadap guru, serta menciptakan situasi belajar mengajar yang kondusif.
Adanya kompetisi dalam kelompok juga dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa yang nantinya berpengaruh terhadap pemahaman konsep dalam belajar. Diskusi memfasilitasi siswa untuk dapat berfikir kritis, bekerjasama, saling menyampaikan pendapat, menilai kemampuan dan peranan diri sendiri maupun teman yang lain, mampu menerima perbedaan dan menyumbangkan pikiran untuk memecahkan masalah bersama.
Dalam diskusi kelompok siswa akan banyak menemukan perbedaan pandangan yang justru akan melatih siswa untuk dapat menyatukan dan meluruskan pendapat yang pada akhirnya akan menemukan konsep yang sama. Dengan demikian dapat membantu siswa untuk lebih memahami materi.
Ikutilah Webinar gratis “Mengenal dan Mengembangkan Bakat Anak dengan Talent Mapping” yang diadakan oleh e-guru.id. Pendaftaran 100% gratis
Penulis : Erlin Yuliana