Pendidikan karakter adalah pendidikan yang sangat penting terutama bagi anak-anak yang masih dalam dunia pendidikan karena pendidikan karakter adalah wadah atau proses untuk membentuk pribadi anak agar menjadi pribadi yang baik. Sebagai tenaga pendidik, seorang guru perlu memberikan contoh perilaku yang baik kepada peserta didik, karena perilaku guru merupakan teladan bagi anak didik.
Dalam dunia pendidikan, pendidikan karakter memang sangat penting bagi peserta didik untuk bekal mereka ketika sudah bekerja ataupun terjun di dunia politik.
Seperti yang kita tahu bahwa dalam dunia politik banyak sekali anggota-anggota DPR, KPU, dan sebagainya yang terjerat dalam kasus korupsi. Ini bisa menjadi pelajaran bagi pendidik perlu membentuk kepribadian peserta didik mulai sejak dini agar menjadi pribadi yang baik.
Tetapi pada kenyataanya pendidikan sekarang ini terlalu berorientasi pada pengembangan otak kiri dan kurang memperhatikan perkembangan otak kanan. Pendidikan yang berkaitan dengan pendidikan karakter (seperti budi pekerti, dan agama) ternyata pada prakteknya lebih menekankan pada aspek otak kiri—sekedar mendorong siswa untuk menghafal dan sekedar tahu. Secara tidak langsung pendidikan seperti ini telah membunuh karakter anak bangsa sehingga menjadi tidak kreatif.
Sebagai pendidikan atau calon pendidik, kita bisa mengubah orientasi pendidikan saat ini menuju pendidikan yang lebih bermutu—yang tidak hanya mengedepankan aspek kognitif saja tetapi juga harus memperhatikan sikap afektif dan psikomotoriknya juga. Ketika kita bisa melakukan hal tersebut maka pendidikan akan mampu menumbuhkan jiwa-jiwa yang berkarakter tinggi dan berpengetahuan luas.
Pendidikan karakter kita harus bertujuan untuk membentuk manusia Indonesia yang bermoral, membentuk manusia Indonesia yang cerdas dan rasional, membentuk manusia yang inovatif, suka bekerja keras, optimis, dan berjiwa patriot. Dengan demikian pendidikan yang sangat dibutuhkan saat ini adalah pendidikan yang dapat mengintegrasikan pendidikan karakter dengan pendidikan yang dapat mengoptimalkan perkembangan seluruh dimensi anak baik dari ranah kognitif, fisik, sosial-emosi, kreativitas dan spiritual. Semua itu harus seimbang.
Seharusnya pendidikan saat ini berpusat pada peserta didik. Dan sebagai pendidik, kita harus bisa membuat anak agar bisa berfikir secara kritis dan analitis. Dengan begitu kita secara tidak langsung akan menumbuhkan karakter anak untuk bisa berkreasi.
Pemimpin Masa Depan
Dengan adanya pendidikan karakter di dalam dunia pendidikan maka generasi di masa depan yang akan terjun dalam dunia politik diharapkan akan terhindar dari korupsi dan bisa menjadi pemimpin yang lebih mengedepankan rakyatnya. Sehingga bisa menjadi pemimpin yang berakhlak mulia, jujur, bertanggung jawab.
Dengan adanya pemimpin yang berkarakter baik diharapkan bisa menjadikan negara ini aman dan terhindar dari korupsi. Karena majunya sebuah negara tergantung dari siapa yang memimpin negara tersebut.
Pemimpin yang diinginkan oleh rakyat adalah pemimpin yang memiliki sifat sidiq yaitu pemimpin yang benar. Artinya, pemimpin yang benar-benar mementingkan kehidupan rakyatnya tanpa mengharapkan imbalan. Bukan hanya perkataannya yang benar tetapi juga perbuatannya. Jadi antara perkataan dan perbuatan berjalan beriringan.
Yang kedua yaitu pemimpin yang memiliki sifat amanah, yang berarti pemimpin bisa melaksanakan atau mengemban amanat yang sudah diberikan atau dapat dipercaya. Jika diberikan urusan atau pekerjaan, maka niscaya urusan itu akan dilaksanakan dengan baik.
Ketiga pemimpin yang mempunyai sifat tablig, adalah pemimpin yang bisa menyampaikan amanah dengan baik dan jujur.
Dan keempat pemimpin yang mempunyai sifat fatonah, yaitu pemimpin yang cerdas baik dari segi pengetahuan maupun sikapnya. Jadi ketika kualitas pemimpin sudah memiliki keempat sifat tersebut maka negara ini bisa menjadi negara yang berkualitas unggul dan terhindar dari korupsi.
Dan untuk melahirkan pemimpin yang berjiwa mulia tersebut membutuhkan pendidikan karakter yang benar sejak dini dalam sistem pendidikan kita.
Ditulis oleh Umi Salamah, S.Pd, Guru TK Tunas Mulyo