Pendidikan akhlak dalam syariat Islam sangat komplek dan menyeluruh dalam setiap aspek kehidupan. Pendidikan akhlak harus dilakukan dengan sebenar-benarnya dan harus bernilai mutlak dan sempurna. Kemudian aktualisasi akhlak berlaku kapan saja dan di mana saja dalam segala aspek kehidupan manusia tidak terbatas oleh waktu dan ruang serta kepada siapa dan oleh siapa saja.
Dalam sebuah hadits dikatakan bahwa Rasulullah diutus oleh Allah kepada umatnya adalah dalam rangka memperbaiki akhlak. Ini artinya akhlak dalam syariat Islam menempati kedudukan yang sangat istimewa dan sangat penting.
Kalimat akhlak ini dibahas dalam beberapa ayat Al-Qur’an dan hadits. Dalam Al-Qur’an sendiri ditemukan kurang lebih 1500 ayat dan banyak hadits yang memberikan penjelasan tentang akhlak yang mulia dalam seluruh aspek kehidupan. Tidak hanya penjelasan, akan tetapi bentuk dan contoh amalan yang harus dilakukan serta dampak pengaruh akhlak baik dan buruk juga dijelaskan dengan lengkap.
Saat ini bangsa kita sedang mengalami krisis akhlak dan teladan. Dalam banyak aspek kehidupan, masyarakat kita sering melakukan penyimpangan dan keburukan. Sekarang ini banyak sekali kita temui orang-orang yang berbicara bohong, mencaci dan mungkin mengolok-olok sesama dan berbagai macam perilaku buruk lainnya.
Fenomena seperti ini sudah hampir merata di seluruh lapisan masyarakat. Kebohongan, penipuan, degradasi moral sudah menjadi kebiasaan di lingkungan masyarakat kita. Oleh karena itu, betapa pentingnya penanaman pendidikan akhlak yang mampu menjadi bentang dan pilar serta menjadi pondasi yang kuat dalam mengendalikan semua aspek kehidupan ini, yang pada akhirnya akan membawa kita menjadi manusia yang mulia di hadapan sesama dan di hadirat Allah SWT.
Islam adalah agama Rahmatan lil alamiin. Semua tuntunan dan syariatnya membawa misi kedamaian dan ketentraman serta hubungan yang baik dan harmonis pada semua apek kehidupan. Akan tetapi, semua rasa kedamaian, ketentraman dan keharmonisan itu tidak akan muncul dalam kehidupan kita kalau kita tidak mulai dalam diri kita sendiri. Oleh sebab itu, untuk melakukan kebaikan dalam ajaran Islam, rumusnya adalah ibda’ binafsik, yaitu memulai dari diri sendiri.
Penerapan akhlak dalam syariat Islam tidak mengenal tingkatan siapun dan di manapun. Bagi orang yang beriman, maka akhlak harus menghiasi dan mewarnai diri dalam setiap aspek kehidupan mulai dari akhlak kepada pencipta, akhlak kepada sesama, akhlak kepada hewan dan tumbuhan, dan seterusnya.
Dalam dunia Pendidikan, penerapan akhlak sangat diutamakan. Hal tersebut dikarenakan dalam dunia pendidikan membutuhkan komunikasi dan transfer semua ilmu pengetahuan, baik dari pendidik ke siswa maupun dari sesama siswa. Di antara penerapan akhlak yaitu siswa harus menghormati dan memuliakan guru dengan cara bertutur kata yang sopan, lemah lembut, serta patuh melaksanakan tugas yang diberikan dalam pembelajaran. Saat berada di dalam dan di luar kelas, siswa tidak boleh menjelek-jelekan kekurangan, keburukan, serta mengumbar aib guru.
Sementara akhlak guru pada siswa dapat tergambar ketika guru memberikan wejangan yang mulia pada siswa. Guru diharapkan memberikan arahan dan ilmu yang bisa menyenangkan serta menunjukkan uswatun hasanah (teladan) dalam setiap permasalahan yang sedang dihadapi siswa.
Saat ini, figur seorang pendidik yang memiliki akhlak baik dalam pembelajaran sangat diharapkan. Karena, aktivitas mulai pagi sampai sore, sudah seharusnya diwarnai dengan akhlak yang terpuji. Sehingga kebiasaan tersebut dapat dicontoh oleh siswa. Misalnya, penanaman akhlak selama pandemi ini dapat dilakukan dengan cara memberikan tugas untuk melaksanakan aktivita pagi dengan tadarus Al-Qur’an dan melaksanakan shalat Dhuha.
Pendidikan akhlak menjadi tanggung jawab kita bersama. Tidak hanya guru, tetapi juga berbagai elemen masyarakat harus menjalin hubungan yang harmonis dan bergandeng erat untuk mewujudkannya. Meskipun demikian, guru harus tetap mengawal proses pendidikan akhlak demi mewujudkan pendidikan yang sempurna seutuhnya, yaitu mengantarkan siswa menjadi manusia yang mempunyai kebahagiaan, ketentraman, dan ketakwaan serta memiliki akhlak yang baik dan keilmuan yang unggul dalam meraih kesuksesan di masa depan.
Ditulis oleh Hasanah (MTsN 1 Kediri)