Pembelajaran Berbasis Project – Metode pembelajaran yang tepat menjadi salah satu faktor penentu dalam pelaksanaan proses belajar. Oleh karenanya, dalam Kurikulum Merdeka, model pembelajaran yang ditentukan adalah model berbasis project.
Hal ini sesuai dengan implementasi dari Kurikulum Merdeka di setiap jenjang pendidikan yang membagi dua jenis kegiatan menjadi dua yakni intrakurikuler dan berbasis project.
Model pembelajaran berbasis project (Project Based Learning) mengedepankan proses pembelajaran yang memanfaatkan pembuatan project sebagai aktivitas inti dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
Project based learning akan memberikan kebebasan bagi siswa untuk melakukan kegiatan mulai dari eksplorasi, observasi, interpretasi hingga penilaian dalam tujuan memperoleh pengetahuan baru, keterampilan baru, hingga sikap sosial yang menjadi bekalnya di masa depan.
Seperti diketahui, dalam Kurikulum Merdeka alokasi waktu jam pelajaran sebanyak 20 sampai 30 persen dalam satu tahunnya dilakukan untuk membuat project kelompok dalam kaitannya mencari solusi permasalahan dalam lingkungan sosial siswa.
Penilaian pembelajaran berbasis project ini tak hanya dilihat dari menciptakan lingkungan belajar yang seru dan menyenangkan semata, tapi juga mampu membantu guru maupun siswa untuk lebih mengembangkan karakter dan keahlian agar pelaksanaan belajar bisa lebih bermakna.
Karakter Pembelajaran Berbasis Project
Belajaran berbasis project memiliki karakter khusus. Beberapa ciri utamanya seperti yang tertera berikut ini:
- Kegiatan pembelajaran yang terfokus kepada siswa melalui aktivitas pertanyaan, tantangan hingga persoalan yang bisa diteliti, dianalisa dan dicari solusi terbaiknya.
- Tiap siswa akan melakukan kegiatan refleksi pembelajaran secara berkala untuk mengetahui apa yang telah diketahui, dipahami serta yang telah dilakukan oleh siswa.
- Guru mengajukan masalah dalam lingkungan nyata dan meminta para siswa untuk merancang serta menyampaikan ide project yang dilakukan dengan tujuannya adalah untuk menyelesaikan masalah yang telah disampaikan oleh guru.
- Kegiatan pembelajaran lebih berfokus pada keterampilan dan kemampuan berpikir secara kritis, komunikatif, kolaboratif dan kreatif dengan berkolaborasi secara berkelompok untuk memecahkan masalah yang disampaikan guru.
- Siswa membuat rancangan hasil project secara teratur dan sistematis sebagai standar apa yang telah dikerjakan oleh siswa terhadap masalah yang disampaikan guru.
- Proses penilaian dan evaluasi dalam pembelajaran berbasis project dilakukan secara berkelanjutan.
- Hasil akhir dari pelaksanaan pembelajaran berbasis project dilakukan melalui penilaian secara kualitatif dengan mempresentasikan masalah dan pelaksanaan penelitian, metode analisa, proses pengerjaan project hingga hasil dari project yang telah dibuat oleh siswa.
Tema Pembelajaran Berbasis Project
Untuk memberi kemudahan dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis project terdapat tujuh tema yang bisa dijadikan panduan oleh guru maupun sekolah yang sesuai dengan Kurikulum Merdeka. Di antara tujuh tema tersebut adalah: Bangunlah jiwa dan raganya, berekayasa dan berteknologi untuk membangun NKRI, Bhineka Tunggal Ika, gaya hidup berkelanjutan, kearifan lokal, kewirausahaan, suara demokarasi.
Nah, demikian penjelasan terkait pembelajaran berbasis project dalam Kurikulum Merdeka Belajar.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
(shd/shd)