Critical Thinking
Berpikir kritis merupakan suatu proses yang terarah dan jelas yang digunakan dalam kegiatan mental seperti memecahkan masalah, mengambil keputusan, membujuk, menganalisis asumsi dan melakukan penelitian ilmiah.
Berpikir kritis adalah kemampuan untuk berpendapat dengan cara yang terorganisasi. Atau juga berpikir kritis dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mengevaluasi secara sistematis bobot pendapat pribadi dan pendapat orang lain.
Berpikir kritis secara esensial adalah proses aktif dimana seseorang memikirkan berbagai hal secara mendalam, mengajukan pertanyaan untuk diri sendiri, menemukan informasi yang relevan untuk diri sendiri daripada menerima berbagai hal dari orang lain.
Tujuan berpikir kritis adalah untuk mencapai pemahaman yang mendalam. Tujuan berpikir kritis secara sederhana yaitu untuk menjamin, sejauh mungkin, bahwa pemikiran kita valid dan benar.
Dengan kemampuan untuk berpikir kritis siswa akan dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Seseorang tidak dapat belajar dengan baik tanpa berpikir dengan baik. Pemikiran kritis berhubungan pada kesuksesan karir, tapi juga untuk kesuksesan di pendidikan tinggi.
Collaborative
Beberapa peneliti membuktikan bahwa peserta didik akan belajar dengan lebih baik jika mereka secara aktif terlibat pada proses pembelajaran dalam suatu kelompokkelompok kecil.
Peserta didik yang bekerja dalam kelompok-kelompok kecil cenderung belajar lebih banyak tentang materi ajar dan mengingatnya lebih lama dibandingkan jika materi ajar tesebut dihadirkan dalam bentuk lain, misalnya bentuk dalam ceramah.
Keterampilan 4C pada pembelajaran kolaboratif adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu kelompok untuk membangun pengetahuan dan mencapai tujuan pembelajaran bersama melalui interaksi sosial di bawah bimbingan pendidik baik di dalam maupun di luar kelas.
Sehingga terjadi pembelajaran yang penuh makna dan siswa akan saling menghargai kontribusi semua anggota kelompok.
Siswa harus dibelajarkan untuk bisa berkolaborasi dengan orang lain. Berkolaborasi dengan orang-orang yang berbeda dalam latar budaya dan nilai-nilai yang dianutnya. Dalam menggali informasi dan membangun makna, siswa perlu didorong untuk bisa berkolaborasi dengan teman-teman di kelasnya.
Dalam mengerjakan suatu produk, siswa perlu dibelajarkan bagaimana menghargai kekuatan dan kemampuan setiap orang serta bagaimana mengambil peran dan menyesuaikan diri secara tepat dengan mereka.
Halaman berikutnya
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya