Keterampilan 4C – Sejalan dengan era globalisasi, ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang sangat cepat dan makin canggih, dengan peran yang makin luas maka diperlukan guru yang mempunyai karakter.
Bangsa yang masyarakatnya tidak siap hampir bisa dipastikan akan jatuh oleh dahsyatnya perubahan alam dan kemajuan pesat ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai ciri khas globalisasi itu sendiri.
Maka dari itu kualitas pendidikan harus ditingkatakan. Sekolah sebagai lembaga pendidikan dituntut untuk memiliki keterampilan berpikir kreatif (creative thinking), berpikir kritis (critical thinking), berkomunikasi (communication), dan berkolaborasi (collaboration) atau yang biasa disebut dengan 4C.
Indikator keberhasilan lebih didasarkan pada kemampuan untuk berkomunikasi, berbagi, dan menggunakan informasi untuk memecahkan masalah yang kompleks, dapat beradaptasi dan berinovasi dalam menanggapi tuntutan baru dan mengubah keadaan, dan memperluas kekuatan teknologi untuk menciptakan pengetahuan baru.
Ketidakmampuan anak dalam mengungkapkan keinginan, perasaan serta mengaktualisasikan apa yang ada dalam diri mereka menjadikan masalah yang dihadapi oleh anak-anak semakin besar.
Sehingga anak-anak memerlukan sebuah kemampuan dan keterampilan untuk mengungkapkan masalah yang mereka hadapi kepada orang lain.
Semua kecakapan ini bisa dimiliki oleh peserta didik apabila pendidik mampu mengembangkan rencana pembelajaran yang berisi kegiatan-kegiatan yang menantang peserta didik untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah.
Kegiatan yang mendorong peserta didik untuk bekerja sama dan berkomunikasi harus tampak dalam setiap rencana pembelajaran yang dibuatnya.
Communication
Communication (komunikasi) adalah proses pertukaran bahasa yang berlangsung dalam dunia manusia. Oleh sebab itu komunikasi selalu melibatkan manusia baik dalam konteks intrapersonal, kelompok maupun massa.
Berkomunikasi artinya perkembangan bicara dan bahasa yang mempunyai muatan emosi dan sosial, yaitu bagaimana sesi komunikasi itu dapat berlangsung secara timbal balik.
Masa kanak-kanak adalah usia yang paling tepat untuk mengembangkan bahasa. Karena pada masa ini sering disebut masa emas dimana anak sangat peka mendapatkan rangsangan-rangsangan baik yang berkaitan dengan aspek fisik motorik, intelektual, sosial, emosi maupun bahasa.
Dalam proses pembelajaran guru harus membiasakan siswanya untuk saling berkomunikasi baik tentang pelajaran maupun hal lain, baik dengan guru maupun dengan siswa.
Bahasa yang digunakan siswa dalam berkomunikasi akan memberikan dampak pada siswa itu sendiri. Penggunaan kata yang tidak baik dalam komunikasi membawa dampak negatif.
Pesan yang disampaikan oleh siswa tidak dapat diterima oleh penerima pesan. Hal ini akan memicu terjadinya kesalahan dalam penerimaan pesan yang dapat menimbulkan kesalahpahaman atau konflik dalam berinteraksi.
Selain itu, membiarkan siswa menggunakan kata-kata kasar dalam berkomunikasi dapat menimbulkan kebiasaan buruk bagi anak.
Penggunaan kata yang baik dalam berkomunikasi akan membawa dampak positif pada anak. Anak akan merasakan kepuasan karena tujuan yang diinginkan tercapai sehingga kepercayaan diri anak akan meningkat.
Halaman berikutnya
Keterampilan critical thinking
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya