Pandemi Covid-19 telah mengubah dunia pendidikan termasuk pada proses pembelajaran. Biasanya pembelajaran dilakukan di dalam kelas dengan tatap muka, namun sejak pandemi berlangsung berubah menjadi belajar daring.
Di tengah pandemi yang terus melaju, dunia pendidikan harus terus mendapatkan perhatian khusus agar tidak berdampak lebih buruk. Untuk itu, pemerintah telah memberlakukan sistem pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau yang disebut dengan pembelajaran daring. Sistem berbasis tekhnologi ini tentunya membutuhkan institusi pendidikan, guru, siswa bahkan orang tua untuk melek tekhnologi.
Kabar baiknya, pembelajaran daring selama selama pandemi ini ternyata berdampak positif karena adanya pemanfaatan tekhnologi dalam dunia pendidikan sejalan dengan era revolusi industri 4.0 yang terus berkembang. Banyaknya muncul aplikasi pembelajaran online untuk mendukung pembelajaran yang lebih efektif seperti Zoom Meeting, Google Meet, Microsoft Teams, dan lainnya.
Jika proses sebelumnya pada umumnya menggunakan buku cetak sebagai sumber belajar utama, maka dalam proses pembelajaran online, internet merupakan sumber informasi yang dapat digunakan oleh siswa sebagai bahan belajar.
Pembelajaran online juga membuat siswa bisa belajar di mana saja dan kapan saja dengan porsi belajar juga dapat disesuaikan dengan kapasitas masing-masing siswa. Belajar daring ini juga dapat mengasah inisistif dan independensi siswa. Dan interaksi akademik antara siswa dan guru tidak terbatas sehingga bisa untuk meningkatkan kualitas belajar siswa.
Kehadiran guru dalam pembelajaran memang tidak bisa digantikan oleh tekhnologi. Namun dengan adanya tekhnologi, maka potensi guru akan semakin dikuatkan. Tekhnologi pun bisa menjadi alat untuk mengoptimalisasi layanan, meningkatkan kualitas interaksi akademik siswa dengan mengintegrasikan kecanggihan tekhnologi.
Dengan kata lain, tekhnologi memiliki peran penting dalam pembelajaran online. Dan dengan hadirnya tekhnologi, maka potensi guru akan semakin dikuatkan melalui digitalisasi pendidikan.
Namun di samping kelebihan pembelajaran daring, tentu terdapat pula kelemahannya. Di antaranya kekurangan dalam pembelajaran daring adalah sulitnya mengontrol siswa. Guru tidak tahu mana siswa yang serius mengikuti pelajaran dan siswa yang tidak serius.
Pembelajaran secara daring sendiri lebih banyak bersifat teoritis dan minim praktik karena tidak dimungkinkan interaksi secara langsung dengan siswa. Terlebih bagi siswa yang tinggal di lokasi yang infrastrukturnya masih kurang baik, tentu akan kesulitan untuk belajar. Perlu diketahui bahwa tidak semua siswa memiliki dan mampu mengakses peralatan yang dibutuhkan untuk keperluan pembelajaran online.
Pembelajaran daring atau online di masa pandemi ini memang tidak sepenuhnya memecahkan masalah. Namun setidaknya melalui pembelajaran dengan sistem ini lebih ada manfaat yang dapat diperoleh. Apalagi jika guru memiliki kemampuan lebih dalam mengintegrasikan tekhnologi dengan pembelajaran.
Ditulis oleh: Nina Yuliana . S.Sos.I S.Pd, Guru di SD PIT BHASKARA