Esensial dalam Kurikulum Merdeka – Kurikulum Merdeka akan ditetapkan mulai tahun 2022-2024, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) memunculkan kurikulum baru sebagai penyempurna dari kurikulum sebelumnya serta sebagai pendukung program pemulihan pembelajaran menanggapi terjadinya loss learning di Indonesia.
Kurikulum 2022 atau kurikulum prototipe ini akan diberlakukan secara bertahap dan terbatas melalui beberapa program sekolah penggerak dengan sekolah sekolah tertentu dan dijadikan opsi bagi sekolah yang nantinya akan diterapkan di seluruh satuan pendidikan di Indonesia.
Kurikulum Merdeka mulai secara bertahap dilaksanakan di berbagai jenjang pendidikan. Mulai dari kategori mandiri belajar, mandiri berubah dan mandiri berbagi.
Berikut ini merupakan beberapa paradigma baru yang esensial dalam Kurikulum Merdeka, yaitu :
1. Struktur Kurikulum Profil Pelajar Pancasila
Struktur kurikulum menganut Profil Pelajar Pancasila (PPP) yang menjadi acuan bagi sekolah dalam mengembangkan mulai dari standar isi, standar proses, hingga standar penilaian. Atau struktur kurikulum menggunakan Capaian Pembelajaran (CP), prinsip pembelajaran, dan asesmen pembelajaran.
Secara umum struktur kurikulum 2022 terdiri dari kegiatan intrakurikuler berupa pembelajaran tatap muka bersama guru dan kegiatan pembelajaran proyek. Selain itu, sekolah juga diberikan keleluasaan untuk mengembangkan program kerja tambahan yang dapat mengembangkan kompetensi siswanya, dan dalam program tersebut dapat didesain oleh sekolah sesuai dengan visi misi dan sumber daya yang ada dan tersedia dalam sekolah tersebut.
2. Istilah KI dan KD menjadi Capaian Pembelajaran (CP)
Kita sudah sangat familiar dan pahami bersama dengan KI atau (kompetensi Inti ) dan KD (Kompetensi Dasar) merupakan kompetensi yang harus dicapai oleh siswa setelah melalui proses pembelajaran.
Namun dalam kurikulum merdeka kita akan dikenalkan dengan istilah baru yaitu Capaian Pembelajaran (CP) yang merupakan rangkaian pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai suatu kesatuan proses demi membangun kompetensi yang utuh bagi siswa.
Sehingga, asesmen yang nantinya dikembangkan oleh guru harus dapat mencakup capaian pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
3. Jumlah Jam Pelajaran Ditetapkan Per Tahun
Jika dalam kurikulum sebelumnya penetapan jumlah jam pelajaran per minggu akan tetapi pada paradigma baru kurikulum merdeka akan berbeda, jumlah pelajaran akan ditetapkan per tahun.
Sehingga sekolah memiliki kemudahan untuk dapat mengatur pelaksanaan kegiatan pembelajarannya. Suatu mata pelajaran bisa saja tidak diajarkan pada semester ganjil namun akan diajarkan pada semester genap atau dapat dilakukan sebaliknya.
4. Pembelajaran Berbasis Proyek
Yang esensial dalam Kurikulum Merdeka selanjutnya adalah penerapan pembelajaran berbasis proyek bertujuan untuk pengembangan Profil Pelajar Pancasila, yang dapat memberi kesempatan untuk belajar melalui pengalaman (experiential learning), dan mengintegrasikan kompetensi esensial yang dipelajari peserta didik dari berbagai disiplin ilmu.
Pembelajaran berbasis proyek dalam Kurikulum Merdeka dinilai membantu guru dalam mengembangkan soft skill siswa dan dapat mempersiapkan siswa dengan pengalaman pengetahuan dan kompetensi sesuai dengan tuntutan zaman. Agar bisa dapat berperan dalam lingkungannya.
Halaman selanjutya
Halaman : 1 2 Selanjutnya