Kearifan Lokal dalam Perangkat Pembelajaran – Terus mengembangkan dan mengasah kemampuan kompetensi dengan wawasan global melalui teknologi informasi dan komunikasi namun tetap tidak melepaskan nilai-nilai kearifan lokal menjadi prinsip utama keahlian dalam era digital seperti saat ini.
Kearifan lokal dalam perangkat pembelajaran akan menjadi bekal penting bagi siswa dalam mendukung pemahaman budaya dan proses pembelajaran menjadi salah satu cara paling efektif untuk menanamkan nilai-nilai kearifan lokal agar mampu membentuk karakter siswa yang berkualitas dan berwawasan global.
Bagi siswa, dalam kaitannya pertumbuhan jiwa dan pikiran perlu diiringi dengan pemahaman budaya khususnya di tingkat lokal, karena jiwa dan pikiran memiliki kaitan yang erat dengan perasaan.
Semakin tajam perasaan siswa maka akan semakin baik pula pemahaman kearifan lokal dan kedalaman nilai dari suatu budaya. Sehingga dengan budaya itu pulalah, siswa bisa mengolah rasa yang menjadi salah satu cara efektif untuk pengendalian diri dalam pembentukan karakter siswa.
Oleh karenanya pendidikan budaya melalui nilai-nilai kearifan lokal tak bisa dipisahkan dari karakter sebuah bangsa. Dan, sekolah dalam hal ini guru memiliki peran penting untuk menjadi wahana keteguhan nilai budaya serta karakter yang dibangun dalam diri siswa sejak dini.
Dalam hal pendidikan yang memiliki muatan terhadap nilai kearifan lokal maupun budaya bisa dijadikan sebagai media untuk membangun dan membentuk karakter maupun upaya dalam pelestarian nilai-nilai budaya.
Langkah dalam upaya pelestarian budaya melalui kearifan lokal itu bisa dilakukan melalui berbagai cara dalam pembelajaran, seperti memuat nilai kearifan lokal dalam proses pembelajaran baik melalui RPP, silabus, LKPD maupun handout.
Implementasinya bisa dilakukan dengan menyampaikan nilai-nilai kearifan lokal tersebut secara langsung dari guru ke siswa dalam pelaksanaan pembelajaran melalui berbagai metode yang sesuai.
Pembentukan karakter melalui nilai kearifan lokal memiliki kaitan yang sangat erat.
Perkembangan perilaku baru yang cenderung meluas, seperti penggunaan bahasa yang tidak sesuai, rasa hormat kepada orang yang dituakan seperti orang tua maupun guru, dapat membuat karakter kearifan lokal menjadi semakin hilang. Sehingga nilai kearifan lokal perlu ditanamkan sejak dini kembali melalui pendidikan karakter.
Rendahnya pemahaman budaya dari para generasi penerus yang membuat nilai-nilai budaya dan kearifan lokal semakin tergerus oleh perkembangan zaman maupun teknologi yang bersifat negati. Sehingga pendidikan nilai kearifan lokal diharapkan bisa meningkatkan minat belajar siswa sekaligus mengantisipasi kemungkinan dari dampak negatif dari era globalisasi melalui sosial media maupun pengaruh yang lainnya.
Pemuatan Nilai Kearifan Lokal dalam Perangkat Pembelajaran
Berdasarkan gejala akan pesatnya arus globalisasi melalui perkembangan teknologi itu pulalah, perlunya pemuatan nilai kearifan lokal dalam perangkat pembelajaran. Dalam silabus, misalnya, terdapat kompetensi inti dan kompetensi dasar yang mencakup kompetensi terhadap sikap sosial atau karakter siswa. Sehingga pemuatan nilai kearifan lokal dapat dimasukkan dalam bagian dari kompetensi inti dan kompetensi dasar.
Pada RPP terdapat kompetensi inti, kompetensi dasar, serta pelaksanaan pembelajaran. Kompetensi inti dan dasar yang memiliki cakupan sikap sosial dalam pelaksanaan pembelajaran dapat dilaksanakan pada kegiatan pendahuluan yang ada dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Pada kegiatan pendahuluan dalam RPP tersebut dapat digunakan untuk membangkitkan motivasi belajar siswa agar lebih bertanggung jawab terhadap nilai-nilai kearifan lokal.
Ikuti Diklat “Pengembangan RPP Bermuatan Literasi dan Numerasi dengan Nilai-Nilai Kearifan Lokal” yang diselenggarakan oleh e-Guru.id melalui link berikut ini:
Diklat di atas dapat diikuti secara gratis bagi member e-Guru.id. Jadilah anggota member e-Guru.id untuk mendapatkan Diklat dan Seminar Nasional Gratis setiap bulannya:
Info lebih lanjut:
Telegram: CS_eguruid
WhatsApp: 081575345555
(shd/shd)