Oleh Kiswati S.Pd.SD.,M.Pd
Kepala Sekolah SD Negeri Harjowinangun 2
Ambisi adalah keinginan, hasrat, nafsu yang besar untuk memperoleh atau mencapai sesuatu seperti pangkat, kedudukan, cita-cita dan lain sebagainya. Kata ambisi memiliki konotasi yang positif jika dalam mencapai sesuatu tersebut dilakukan dengan cara yang baik. Ambisi akan memiliki konotasi yang buruk jika dalam mencapai sesuatu tersebut dengan cara yang salah.
Bagaimanapun, ambisi sangatlah diperlukan untuk meraih sesuatu. Hanya saja terkadang orang yang memiliki ambisi merasa terlalu percaya diri dan merasa tidak membutuhkan orang lain. Dan seringkali terlalu percaya diri inilah yang menjadikan ambisi seseorang sebagai konotasi yang buruk dan berpengaruh dalam retaknya pertemanan.
Pertemanan di sekolah terbilang mudah pudar hanya karena tingginya ambisi seseorang. Apalagi ambisi siswa, khususnya di masa SMA, terbilang sangat kuat.
Hal ini juga saya alami semasa SMA. Dulu, saya memiliki satu teman dekat yang ambisinya sangat tinggi. Memang tingkat kecerdasannya melebihi teman-teman lainya. Tidak hanya itu, bahkan argumennya hampir tidak pernah bisa disanggah.
Dia juga selalu memilah teman dalam berkelompok. Yang pasti dia akan mencari teman kelompok yang sepadan kepintarannya dengan dirinya. Hal ini membuat beberapa orang merasa tak nyaman berteman dengan dirinya.
Dia hanya mau berteman dengan orang yang menguntungkan baginya. Setelah tidak ada untung baginya, dia akan sangat mudah memutus hubungan pertemanan. Semua itu dilakukan hanya untuk menuruti ambisinya dalam mencapai sesuatu yang ia inginkan.
Sebagai teman saya seringkali memberikan saran dan masukan agar dia tidak terlalu memilih teman. Namun kemudian ternyata dia juga menganggap saya sebagai rivalnya dalam meraih prestasi.
Saya ingat saat dalam proses menyelesaikan ulangan, tugas-tugas, dan pekerjaan rumah dari guru, dia selalu menyembunyikan progres dan hasil nilai yang didapatkan. Sebaliknya, ia sangat ingin tahu progres teman lain termasuk milik saya. Jika tidak mendapatkan jawaban tersebut, ia akan mencari bocoran kepada teman-teman dekat saya seakan-akan saya adalah saingan beratnya.
Jika ada tugas sedangkan dia belum begitu paham, ia akan segera minta arahan paling dulu. Giliran kami yang minta penjelasan ketika kami belum terlalu paham, ia selalu mencari alasan untuk mengelak dan menghindar.
Namun saya selalu berpikir positif tentang dirinya dan sebisa mungkin saya tetap fokus atas pencapaian saya sendiri.
Memiliki ambisi untuk meraih sesuatu memang sangat diperlukan namun jangan sampai ambisimu meremehkan yang lain, karena itu dapat merusak pertemanan.
Mungkin bukan hanya saya yang mengalami hal semacam ini dalam pertemanan, mungkin juga kalian. Hal semacam ini tidak hanya bisa terjadi pada pertemanan di tingkat sekolah menengah atas namun juga bisa di tingkat sekolah menengah pertama atau di tingkat perkuliahan.
Pertemanan dapat dikatakan tidak sehat ketika terdapat teman yang hanya peduli pada egonya sendiri dan tidak mau mengakui keberadaan temannya. Perilaku ini dapat menimbulkan ketidaknyamanan dalam pertemanan, sehingga jika dibiarkan begitu saja, pertengkaran dan pertengkaran kemungkinan besar akan terjadi. Pertemanan semacam ini pada ujungnya akan merugikan diri sendiri.
Silakan memiliki ambisi, namun bukan berarti kita bisa bertindak seenaknya. Ingatlah bahwa kita juga makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri, kita membutuhkan bantuan orang lain. Ketika kita bersikap egois, maka tidak akan ada yang mau berteman dengan kita.
Memiliki ambisi yang besar sah-sah saja bagi siapapun. Namun alangkah baiknya, berambisilah yang positif dan bangunlah pertemanan yang positif; saling mendukung dan berjuang bersama meraih kesuksesan.
Pertemanan adalah anugerah terbesar bagi kita sebagai makhluk sosial. Itulah mengapa penting bagi kita untuk membangun hubungan yang sehat. Jika kita terus-menerus terjebak dalam pergaulan yang tidak sehat, itu hanya akan berdampak negatif. Bahkan pertemanan yang beraura negatif dapat membuat kita lelah secara fisik dan mental. (*)
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
Editor: Moh. Haris Suhud