Oleh: Mujib Alwy, S.Pd
Guru Dasar-Dasar DKV di SMK Negeri 1 Polewali &
Fasilitator Projek Pembelajaran SMA Negeri 3 Polewali
Menjadi guru bukanlah cita-cita utama, tapi itu adalah pilihan paling realistis yang dapat saya pilih untuk dapat menunjukkan jati diri sebagai bentuk pengabdian kepada bangsa dan negara. Profesi lain pun sebenarnya juga menarik untuk ditekuni seperti yang telah dijalani oleh rekan lainnya; ada yang menjadi bidan desa, dosen di perguruan tinggi, pengusaha properti, dan lain sebagainya. Namun bagi saya, menjadi seorang guru merupakan sebuah profesi yang direkomendasikan oleh orang tua pada masa itu.
Sekarang saya mengajar di dua sekolah, yakni di SMK Negeri 1 Polewali sebagai sekolah induk; dan di SMA Negeri 3 Polewali. Mengajar di dua sekolah tersebut memiliki tantangan masing-masing.
SMK Negeri 1 Polewali sebagai salah satu sekolah PK, pembelajaran bagi para peserta didiknya difokuskan untuk dapat terjun langsung di dunia kerja. Sehingga terdapat 70 persen komposisi pelajaran praktik dan 30 persen pelajaran teori. Meskipun anak-anak SMK setelah lulus dari sekolah diproyeksikan memiliki keterampilan untuk terjun langsung di dunia kerja, namun mereka juga tetap bisa melanjutkan ke perguruan tinggi sesuai bidang kompetensinya. Sementara itu pembelajaran di SMA Negeri 3 Polewali berfokus melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.
Jarak kedua sekolah tersebut cukup dekat yakni sekitar 650 meter yang dapat saya tempuh dalam waktu 2 menit saja.
Hal yang menarik kedua sekolah tersebut memiliki keunikan masing-masing. SMA Negeri 3 Polewali sebagai salah satu sekolah unggulan di Kabupaten Polewali Mandar memiliki program budaya parkir rapi yang diprakarsai oleh salah satu organisasi sekolah yakni PKS (Patroli Keamanan Sekolah). Mereka bertugas mengontrol parkir kendaraan para siswa sejak pukul 06.30 pagi, sekitar satu jam sebelum bel pelajaran dimulai.
Uniknya, mereka tidak hanya bertugas menata parkir agar rapi namun juga membuat kategori sepeda motor berdasarkan warna, bentuk, dan lain sebagainya. Sehingga ketika ditata sedemikian rupa, tampak apik dipandang mata.
Jejeran kendaraan sepeda motor yang tertata rapi tersebut bukan hanya dimaksudkan untuk memudahkan siswa dalam mencari kendaraannya ketika pulang sekolah, namun penataan yang rapi tersebut juga dapat menambah semangat dan motivasi belajar para siswa.
Menjelang masuk sekolah, para guru juga di SMA Negeri 3 Polewali juga memiliki aktivitas. Beberapa guru ada yang memiliki tugas menyambut kedatangan siswa di pintu gerbang sekolah. Semuanya itu menambah semarak aktivitas keseharian di sekolah tersebut.
SMK Negeri 1 Polewali juga memiliki keunikan tersendiri, salah satunya adalah tersedianya fasilitas Teaching Factory DKV. Sarana tersebut dapat digunakan sebagai tempat peserta didik untuk meningkatkan keterampilan dalam membuat desain. Rutinitas setiap hari di sekolah tersebut selalu dipenuhi dengan sukacita.
Sebagai guru dasar-dasar kejuruan dan guru projek IPAS di SMK Negeri 1 Polewali tersebut, beberapa strategi mengajar saya lakukan untuk menghasilkan produk barang dan jasa di bidang seni kreatif, khususnya desain komunikasi visual.
Kerja sama dengan beberapa usaha sudah kami lakukan di antara dengan perusahaan percetakan dan perusahaan yang bergerak di bidang teknologi. Semua itu dilakukan untuk memperkuat kompetensi guru dan peserta didik.
Bahkan beberapa stasiun televisi, usaha percetakan, dan usaha swalayan telah melakukan kerja sama yang ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU). Ini juga dilakukan untuk meningkatkan keterampilan peserta didik sebagai peserta magang sebelum mereka benar-benar terjun di dunia usaha dan dunia kerja.
Dalam proses belajar siswa di SMK, hal demikian mutlak dilakukan untuk membekali peserta didik yang kelak akan menjadi karyawan ataupun membangun usaha sendiri dengan cara berwirausaha. Sehingga konsep wirausaha sejak dini sudah ditanamkan agar semua peserta didik menjadi pribadi yang tangguh, mandiri, dan unggul dalam menghadapi tantangan bisnis yang semakin global.
Sejauh ini telah terbukti bahwa beberapa produk barang dan jasa sudah dapat dihasilkan oleh para peserta didik mulai berkat keterampilan dalam membuat sablon baju, desain kalender, jasa foto digital, jasa pelayanan video pernikahan, dan lain-lain. Semua itu dapat dilayani di Teaching Factory Keahlian DKV yang ada di SMK Negeri 1 Polewali.
Dengan produk yang ditawarkan tersebut, dapat memberikan dampak kepada masyarakat yang ada di sekitar sekolah. Pasalnya, mereka dapat memesan jasa atau barang yang dimiliki oleh peserta didik.
Untuk mengenalkan Teaching Factory Keahlian DKV, kami sering mengikuti event pameran. Dalam kegiatan tersebut, kami senantiasa melakukan promosi untuk mengenalkan dan mendapatkan kepercayaan masyarakat akan kemampuan peserta didik dalam menghasilkan produk barang dan jasa. Ini penting dilakukan sehingga harapannya peserta didik memiliki kepercayaan diri untuk mandiri dalam berwirausaha sebagaimana motto SMK Negeri 1 Polewali yakni “Mendidik peserta didik menjadi tenaga kerja di bidang menengah yang unggul dan berkarakter.”
Saya sangat bersyukur karena sekarang telah menjadi guru yang terlibat dalam mendidik anak bangsa. Dan pencapaian ini tidak lepas dari masa lalu dan perjuangan bersama-sama rekan seperjuangan.
Sayang jadi teringat salah satu sahabat yang saat ini juga berprofesi sebagai guru. “Kulling” begitulah nama panggilan populernya. Siswanya memanggilnya dengan sebutan “Pak Muslim. Beliau adalah salah satu sahabat seperjuangan saya di saat masa-masa sekolah di SMA Negeri Tinambung, Kabupaten Polewali, Mandar.
Setiap hari, kami harus naik sepeda hanya untuk mengirit biaya agar uang yang diberikan oleh orang tua dapat digunakan untuk keperluan lain. Berbagai rintangan kami lalui bersama sampai akhirnya kami dinyatakan lulus di IKIP Ujung Pandang (sekarang Universitas Negeri Makassar). Saya kuliah, ia mengambil jurusan Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Dan memang itulah yang ia dambakan. Sedangkan saya lebih memilih belajar di Fakultas Teknik.
Tentu saja kami bahagia karena sekarang sudah mendapatkan suatu hal yang paling realistis untuk kami perjuangkan, meskipun ini sebenarnya bukan cita-cita yang paling utama. (*)
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
Editor: Moh. Haris Suhud