Berbicara tentang guru professional tidak bisa dipisahkan dengan kompetensi yakni salah satunya kompetensi professional yang harus dikuasai oleh guru. Untuk meningkatkan profesionalisme guru, bisa dilakukan melalui kegiatan menulis Karya Tulis Ilmiah.
Pastinya, karya tulis ilmiah menjadi hal penting untuk dilakukan oleh Bapak dan Ibu Guru untuk memperoleh angka kredit sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya adalah publikasi ilmiah.
Bukan sekedar untuk memenuhi angka kredit. Karya tulis Ilmiah juga bertujuan sebagai wujud pengembangan diri dan bentuk kontribusi guru terhadap peningkatan kualitas proses pembelajaran di sekolah. Dan pengembangan dunia pendidikan secara umum.
Tapi, belum banyak guru yang aktif dalam memproduksi dan mempublikasi karya tulis ilmiah (KTI). Salah satu penyebanya karena guru mengalami kesulitan dalam menulis karya tulis ilmiah.
Sesuai dengan hasil penelitian oleh Noorjannah (2014) menyebutkan salah satu penyebab guru tidak mampu membuat Karya Tulis Imiah (KTI) disebabkan karena kurangnya pemahaman tentang teknik penulisan.
Apalagi, bagi Anda seorang penulis pemula dan yang tidak terbiasa dalam menulis karya tulis ilmiah akan merasakan kesulitan untuk membuat KTI.
Lalu, bagaimana cara membuat Karya Tulis Imiah (KTI) yang mudah bagi pemula?
Petunjuk umum cara penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI)
Secara umum karya ilmiah dapat dibedakan menjadi karya ilmiah hasil penelitian dan karya ilmiah hasil pemikiran. Keduanya memiliki susunan yang berbeda tentunya. Bedanya, karya ilmiah hasil penelitian memuat susunan dari latar belakang masalah, tujuan, kajian literatur, metode, hasil dan pembehasan, kesimpulan dan saran. Sedangkan, Karya ilmiah hasil pemikiran hanya memuat pendahuluan, isi/pembahasan dan penutup.
Umum Karya Tulis Ilmiah (KTI) memiliki etika penulisan hampir sama. Petunjuk umum cara penulisan karya ilmiah adalah sebagai berikut.
karya ilmiah adalah sebagai berikut.
A. BAGIAN AWAL
1. Judul
Pendahuluan karya ilmiah berisi kesenjangan antara kondisi yang ada sekarang, dimana terdapat permasalahan yang terjadi dengan membandingkan kondisi yang diharapkan atau seharusnyan (Ideal). Kondisi yang ada sekarang menuntut untuk diatasi melalui penelitian atau bisa dikatakan memberikan solusi. Selain memaparkan hal-hal di atas juga mencantumkan tentang permasalahan penelitian atau tujuan penelitian, kajian teori inti, dan manfaat hasil penelitian.
2. Nama penulis
Nama ditulis tanpa gelar akademik atau gelar profesional lain untuk menjaga objektivitas bagi pembaca. Diberi catatan kaki yang memuat informasi tentang nama lembaga asal penulis.
3. Abstrak dan kata kunci
Abstrak karya ilmiah hasil pemikiran berisi ringkasan karya ilmiah yang dituangkan secara padat.
Pada bagian ini, hasil penelitian memuat uraian ringkas masalah penelitian, tujuan, metode dan hasil penelitian.
Panjang abstrak terbatas, antara 150 sampai 250 kata yang disusun dalam satu atau tiga paragraf. Dengan jarak 1 spasi, dan format masuk ke dalam sekitar lima ketukan.
Terdapat juga kata kunci yang bertujuan mewakili ide atau konsep dasar yang terkait dengan penelitian. Dan sebagai petunjuk pencarian bagi orang lain.
B. BAGIAN ISI ARTIKEL
1. Pendahuluan
Penulis pemula sering mengalami kesulitan saat menyusun paragraf pendahuluan/latar belakang masalah sebuah karya tulis ilmiah. Pada bagian ini, penulis dituntut menyampaikan informasi yang dapat menarik pembaca untuk membaca bagian isinya. Teknik umum yang digunakan untuk menyusun paragraph pada bab pendahuluan adalah:
(1) memulai paragraf menarik yang terkait dengan topik/gagasan utama;
(2) memberi ulasan preview atas beberapa temuan dari orang-orang terdahulu;
(3) memulai dengan pernyataan umum yang sedang terjadi di masyarakat;
(4) menyatakan subtopic atau rencana penulisan;
(5) menyatakan harapan-harapan dari penyelesaian masalah yang ditawarkan dalam karya ilmiah. Pendahuluan pada karya tulis hasil pemikiran dapat pula memaparkan hal-hal yang belum dibahas oleh penulis-penulis sebelumnya sehingga menimbulkan wacana baru.
Pendahuluan karya ilmiah berisi kesenjangan antara kondisi yang ada sekarang, dimana terdapat permasalahan yang terjadi dengan membandingkan kondisi yang diharapkan atau seharusnyan (Ideal). Kondisi yang ada sekarang menuntut untuk diatasi melalui penelitian atau bisa dikatakan memberikan solusi. sehingga akan mengantarkan kepada pembaca bahwa permasalahan yang ditulis penting untuk diketahui. Pendahuluan pada karya ilmiah hasil penelitian selain memaparkan hal-hal di atas juga mencantumkan tentang permasalahan penelitian atau tujuan penelitian, kajian teori inti, dan manfaat hasil penelitian.
2. Rumusan masalah
Rumusan masalah penelitian mengandung unsur pertanyaan yang perlu untuk dijawab. Dengan data penelitian. Peneliti profesional pada umumnya mampu mengembangkan beberapa rumusan masalah dalam satu penelitian. Dan harus konsisten dengan tujuan penelitian, hasil penelitian dan pembahasan serta kesimpulan.
3. Kajian Teori
Tujuannya menjelaskan variabel, mulai dari definisi sampai menemukan indikator untuk mengukur variabel. Penulisan kajian teori yang baik berisi kutipan dari berbagai sumber (buku, jurnal) asli yang bisa dipercaya. Kemudian, teori- teori yang digunakan tidak hanya untuk mengutip saja namun perlu dikaji sesuai konteks penelitiannya.
4. Metode penelitian
Setelah kajian teori, berikutnya adalah metode penelitian. Tujuannya untuk menjawab penelitian perlu cara-cara yang dilakukan peneliti. Dalam metode penelitian harus disusun secara sistematis dan rasional untuk dilaksanakan. Minimal memuat tentang:
(1) jenis penelitian;
(2) populasi/sampel/subjek penelitian dan cara penentuannya;
(3) metode dan alat pengumpulan data;
(4) metode analisis data.
5. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Sistematika penulisan hasil penelitian dan pembahasannya disesuaikan dengan tujuan penelitian yang sudah tercantum pada bagian abstrak atau pendahuluan. Pemaparan hasil penelitian kuantitatif (survey, eksperimen) dan penelitian kualitatif dimulai dari hasil analisis deskriptif dan diikuti hasil pengujian hipotesis atau temuan hasil analisis data. Setiap pemaparan hasil selalu diikuti dengan pembahasan. Hasil penelitian evaluasi program dipaparkan sesuai urutan model evaluasi misalnya CIPP (contexs, input, process, product), 4 level (reaction, learning, transaction, result). Setiap pemaparanhasil selalu diikuti dengan pembahasan.
C. BAGIAN PENUTUP ARTIKEL
1. Kesimpulan
Temuan tujuan penelitian ditulis pada kesimpulan. Jumlah point dan urutan kesimpulan ditulis sesuai dengan tujuan penelitian yang telah ditulis pada bagian pendahuluan. Saran ditujukan kepada pihak tertentu berdasarkan temuan/hasil penelitian. Penulisan tujuan, hasil, kesimpulan dan saran harus konsisten isi maupun susunanannya.
2. Daftar Pustaka
Berisi tentang sumber referensi yang digunakan, khususnya sumber-sumber kutipan teori yang digunakan dan dicantumkan dalam kajian teori. Daftar rujukan hanya memuat sumber pustaka yang benar-benar dirujuk dalam artikel. Sebaliknya, semua sumber pustaka yang ada dalam karya ilmiah juga harus tercantum dalam daftar rujukan. Penulisan daftar rujukan mengikuti panduan. Tata cara penulisan daftar pustaka sebaiknya memperhatikan petunjuk yang ada pada pedoman karena penggunaan tanda baca juga harus benar untuk menunjukkan ketelitian penulis. Urutan penulisan daftar rujukan sesuai dengan urutan huruf alphabet dari a-z, atau sesuai penulisan kamus.
Untuk memahami lebih lanjut tentang karya inovasi pembelajaran, GURU JUARA telah menyiapkan kelas yang memuat materi yang meliputi Hakikat KTI Inobel, Tema Ide Judul KTI Inobel,
Selain itu, terdapat materi penyusunan Makalah KTI Inobel, KTI Best Practice KTI Inobel, Proposal PTK, Laporan PTK KTI Inobel, Proposal KTI Penelitian eksperimen,
Kemudian ada juga materi tentang Laporan Penelitian Eksperimen, Contoh KTI Finalis Inobel, serta Proseding KTI Inobel. DAFTAR SEKARANG DAN DAPATKAN DISKONNYA! Klaim diskon: JUARA INOBEL
Contact Person
0895378190390 (Zunari. H)