Oleh Dulkhalim, S.Pd.
Guru di SMKN 1 Petarukan
Proses pembelajaran merupakan inti dari proses kegiatan secara keseluruhan di dalam kelas dan guru sebagai pemegang peranan utama dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan pendidikan. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, seorang guru harus menguasai dan menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Untuk mewujudkan tanggung jawab guru agar siswa berhasil dalam belajar, maka guru harus selalu proaktif dan responsif terhadap semua fenomena yang terjadi di kelas, termasuk ketika menghadapi fenomena pandemi Covid-19 yang baru-baru ini terjadi. Upaya tersebut dapat dilakukan oleh guru dengan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan melalui pengelolaan pembelajaran di kelas.
Sebagai contoh, salah satu permasalahan yang terjadi di kelas XI Teknik Kendaraan Ringan Otomotif di SMK Negeri 1 Petarukan masih terdapat guru menggunakan model pembelajaran klasikal yaitu metode diskusi yang tidak fokus dengan sintaks. Hal itu mengakibatkan kurangnya peran aktif siswa dalam pembelajaran sehingga berimbas pada rendahnya hasil pembelajaran .
Kekurangan metode klasikal tersebut, siswa selalu diarahkan pada buku. Sehingga guru kurang menarik minat siswa dalam berdiskusi, ditambah lagi kurang memakai media yang menarik .
Untuk mengatasi masalah tersebut seperti itu, perlu dirancang suatu pembelajaran yang dapat membiasakan siswa agar proaktif dalam proses pembelajaran. Salah satu cara yang tepat dilakukan adalah dengan melaksanakan model pembelajaran yang dapat mengajak siswa aktif dalam proses pembelajaran. Adapun model pembelajaran yang dimaksud adalah model pembelajaran kooperatif dengan metode make a match.
Metode make a match merupakan strategi yang dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa karena strategi pembelajaran ini menuntut siswa untuk belajar memahami suatu konsep dengan mencari pasangan. Siswa akan diberikan kelompok oleh guru di mana kelompok dari masing-masing siswa berbeda dan setiap siswa harus dapat menerapkan sistem kelompok dalam sebuah praktik.
Selain itu, metode pembelajaran ini juga akan menuntut siswa untuk proaktif dan mencari pengetahuan dan memahami suatu konsep dengan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga siswa akan menjadi lebih bersemangat dalam mengikuti proses belajar. Maka melalui penggunaan model pembelajaran make a match dengan benar maka diharapkan keaktifan dan hasil belajar siswa akan meningkat sehingga tujuan belajar akan semakin mudah dicapai.
Penerapan model pembelajaran yang tepat seperti ini sangat penting sebagai penyesuaian dalam pembelajaran yang dilakukan di masa pandemi. Seperti yang kita tahu bahwa ketika Covid-19 melanda negeri ini, membuat berbagai sektor kehidupan harus segera menyesuaikan dengan keadaan. Salah satunya adalah sektor pendidikan karena pendidikan merupakan ujung tombak untuk menciptakan generasi yang unggul dan berkarakter.
Di tengah ancaman bahaya virus tersebut membuat semua aktivitas kehidupan dibatasi dengan berbagai peraturan dari pemerintah seperti harus selalu menjaga jarak fisik, selalu memakai masker, bekerja dari rumah, dan belajar dari rumah. Kegiatan pembatasan tersebut dilakukan guna mencegah terjadinya penyebaran virus Covid-19.
Tentunya keadaan tersebut membutuhkan penyesuaian atau adaptasi baru, khususnya dalam kegiatan pembelajaran. Pola-pola pembelajaran yang diterapkan tentu tidak bisa lepas dari berbagai hambatan yang ditemukan di lapangan baik yang dirasakan oleh pendidik maupun peserta didik. Misalnya hambatan yang dialami peserta didik antara lain sulitnya siswa dalam penerapan sebuah praktek yang maksimal.
Sebagai tenaga pendidik wajib menyadari bahwa kunci keberhasilan dalam pembelajaran terletak pada kerjasama antara tenaga pendidik dengan semua pihak baik dengan peserta didik maupun orang tua. Peran orang tua sangat penting terutama selama kegiatan pembelajaran jarak jauh guna memberikan rasa nyaman dan sebagai teman untuk berbagi.
Dalam berbagai keterbatasan yang ada, guru perlu selalu berusaha untuk memotivasi peserta didik agar tetap semangat belajar dan menjalin komunikasi yang baik dengan orang tua. Dan untuk bisa mencapai tujuan pembelajaran, maka seorang guru harus pandai menentukan strategi atau model mana yang cocok untuk digunakan dalam mengajar.
Diharapkan dengan penerapan strategi atau model yang tepat dapat mendorong siswa lebih giat dan semangat dalam belajar. Sehingga tercapailah tujuan pendidikan dengan sempurna. (*)
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
Editor: Moh. Haris Suhud, S.S.