Pembelajaran Berbasis Sosmed – Di era digital seperti sekarang, guru benar-benar dituntut untuk mengolah daya kreativitasnya sekreatif mungkin untuk membangun suasana belajar yang menyenangkan bagi peserta didiknya, termasuk membangun metode-metode pembelajaran berbasis digital sebagai sebuah pengetahuan baru tak hanya bagi guru tapi juga bagi siswa.
Sehingga, belajar yang menyenangkan dan tidak membosankan menjadi sebuah kebutuhan saat ini maupun di era kewajaran baru (new normal) pasca pandemi Covid-19. Berbagai upaya dibangun untuk menciptakan suasana belajar yang menarik dan menyenangkan demi tercapainya tujuan pendidikan.
Hikmah lainnya di balik semua ini, guru menjadi lebih sadar terhadap teknologi dan bisa hidup berdampingan dengan teknologi tak hanya berbasis aplikasi tapi juga media sosial dengan memanfaatkan berbagai fitur yang ada di media sosial sebagai media pembelajaran. Agar timbul ketertarikan dan minat siswa melalui hal-hal yang dekat dengan kehidupan mereka sehari-hari yakni media sosial.
Kini, mulai banyak pengaplikasian sosial media sebagai sarana pembelajaran yang dianggap efektif dan mudah dipahami oleh siswa yang sudah sangat familiar dengan beragam media sosial. Sehingga pembelajaran berbasis sosmed akan kian memudahkan guru dalam melaksanakan kewajiban serta tanggung jawabnya sebagai tenaga pendidik yang profesional.
Media Sosial Instagram sebagai Sarana Pembelajaran
Salah satu platform media sosial yang paling populer dengan tingkat pengguna di Indonesia yang sangat signifikan termasuk di kalangan pelajar adalah Instagram. Berdasarkan data hasil survey bahkan menyebut jika Instagram digunakan oleh sebanyak 6,6 juta pengguna untuk lapisan pengguna berusia 15 -19 tahun atau dengan kata lain pengguna dengan status pelajar.
Seperti diketahui, Instagram adalah platform media sosial yang sangat simpel, menarik dan interaktif sehingga membuat Instagram banyak diminati oleh pengguna dari kalangan remaja dibanding media sosial lainnya.
Media sosial Instagram disebut yang juga mikroblog hal ini mengacu pada beberapa kriteria media sosial yang bisa disebut juga sebagai mikroblog, seperti; proses penulisan teks yang singkat dengan pembatasan jumlah karakter yang hanya sebanyak 200 karakter.
Selain itu, kriteria mikroblog lainnya adalah pengguna Instagram memiliki kewenangan untuk mengelola apa yang dipublikasikan apakah untuk publik atau bisa di akses semua orang atau hanya terbatas pada lingkungan pertemanannya saja.
Menempatkan Instagram sebagai mikroblog yang digunakan sebagai sarana penunjang pembelajaran menjadi langkah yang tepat jika mengacu pada keunggulan yang dimiliki oleh media sosial ini, mulai dari fitur hingga tampilannya yang menarik dan kekinian yang tentu saja sangat disukai oleh para pelajar.
Dengan Instagram pula, pengguna dalam hal ini pelajar bisa membuat dan menciptakan berbagai konten mulai dari video, gambar, foto hingga kata yang menarik sehingga keunggulan itu bisa dimanfaatkan guru untuk menunjang proses pembelajaran demi tercapainya pelaksanaan tujuan pembelajaran yang ideal dan sesuai dengan zaman.
Dengan memanfaatkan Instagram sebagai mikroblog untuk menunjang proses pembelajaran, terdapat sejumlah manfaat seperti berikut ini.
- Guru bisa lebih menghemat waktu dalam menyiapkan dan menyediakan konten pembelajaran.
- Lebih mudah dipahami oleh siswa sekaligus efektif untuk menyampaikan inti pembelajaran melalui informasi yang ada di Instagram.
- Lebih memudahkan dalam berkomunikasi antara guru maupun pelajar serta sebaliknya.
- Menambah literasi siswa khususnya pada jenis literasi digital yang berkembang saat ini.
- Membuat suasana belajar jadi lebih menyenangkan.
Sudah saatnya para pendidik saat ini agar melihat peluang menggelar pembelajaran berbasis sosmed.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
(shd/shd)