Mereka Memilih ‘Ngopi’ di saat Harus Belajar Online

- Editor

Minggu, 5 September 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Belajar Online – Sejak pandemi Covid-19 menerjang, sudah lebih dari satu tahun sistem belajar dari rumah dilaksanakan. Disadari atau tidak, lamanya durasi yang telah digunakan untuk sekolah daring dari rumah tersebut dapat berakibat pada psikologis peserta didik. Salah satu dampak psikologis yang dialami siswa adalah munculnya learning burnout atau kejenuhan belajar.

Faktanya, diberbagai kanal media sosial ekspresi kebosanan dan keresahan siswa terkait sekolah daring banyak bertebaran. Hal tersebut juga dikuatkan oleh survey Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang menyatakan bahwa sebanyak 58% anak-anak merasa belajar dari rumah tidak menyenangkan dan membuat jenuh.

Menurut para ahli, kejenuhan belajar merupakan kondisi emosional yang dialami peserta didik ketika merasa lelah dan jenuh secara mental maupun fisik sebagai akibat tuntutan pekerjaan atau beban belajar yang meningkat. Timbulnya kelelahan ini bisa karena perasaan bersalah, tidak berdaya, tidak ada harapan, kesedihan yang mendalam yang secara terus-menerus menghasilkan perasaan tidak nyaman yang pada gilirannya meningkatkan rasa kesal, kelelahan fisik, kelelahan mental dan emosional. Pada kasus-kasus tertentu, kejenuhan belajar dapat menyebabkan stres berat dan berpotensi memicu depresi. 

Para ahli menyebutkan beragam faktor penyebab kejenuhan belajar pada siswa. Menurut Jacob et al (2003) dalam artikelnya Student Burnout as a Function Personality, Social Support, and Work Load, secara garis besar ada tiga faktor penyebab kejenuhan belajar yaitu karakter pribadi, dukungan sosial, dan beban akademik.  

Faktor utama yang menyebabkan siswa mengalami kejenuhan belajar adalah karakteristik pribadi. Pengertian karakteristik di sini yaitu suatu sifat, kebiasaan atau karakter yang melekat pada pribadi individu. Individu yang memiliki konsep diri rendah, terlalu perfeksionis dan idealis, tidak mampu mengendalikan emosi serta kurang terampil dalam mengelola stres akan rentan mengalami kejenuhan belajar. 

Sementara itu, pembelajaran daring membuat sebagian besar aktivitas belajar berada di ruang-ruang digital yang memiliki ragam keterbatasan. Setiap hari peserta didik harus bertatap layar ponsel demi mengikuti proses belajar melalui berbagai aplikasi yang disediakan sekolah. Kelas daring yang minim interaksi sudah cukup membuat peserta didik merasa jenuh. Bagi siswa perfeksionis dan idealis maka akan sangat kecewa, merasa terbebani, dan stres dengan model belajar seperti itu.

Akibatnya, para peserta didik akan berupaya untuk melakukan refreshing dengan mengubah gaya belajarnya seperti belajar di tempat-tempat yang dilengkapi Wi-fi untuk belajar online dan mengerjakan tugas. Biasanya mereka memilih café dan sebagainya.

Perubahan Gaya Hidup

Untuk tetap bersemangat di masa sulit dan menjaga emosi agar tidak terlalu terprovokasi beberapa hal baru yang sering dilakukan oleh pelajar yang notabene seharusnya mereka belajar di rumah saat pandemi, mereka justru mengunjungi tempat-tempat tersebut untuk sekedar relaksasi atau belajar online. Hal ini dapat dipahami karena mereka merasa jenuh dan butuh refreshing.

Sebenarnya memilih cafe untuk berekspresi, bergaul, dan bersosial hal ini bagus. Namun di sisi lain juga tidak lepas dari adanya pengaruh buruk berupa komunitas yang kadang tidak sesuai untuk ukuran pemuda atau pelajar tersebut. Selain itu juga banyaknya modal yang diperlukan untuk bisa mengunjungi tempat-tempat tersebut menjadikan catatan tersendiri saat mereka belum mapan dalam keuangan.

Namun demikian, setiap pilihan tentu akan meninggalkan dampak positif dan negatif. Di antara dampak positifnya adalah menjadikan mereka lebih refresh dengan suasana baru. Apalagi jika di cafe tersebut terdapat penampilan live musik dan juga terdapat menu-menu yang dapat meningkatkan imunitas tubuh seperti wedang jahe, wedang sereh dan lain sebagainya.

Namun dampak negatif yang bisa terjadi adalah, di cafe-cafe yang riuh dengan terkadang menjadikan tempat tersebut beredar juga miras dan prostitusi yang berbahaya bagi pelajar dan pemuda pada umumnya. Oleh sebab itu, kontrol dari masyarakat dan pejabat sangat diperlukan.

Kesimpulannya, kita memang harus bijak menyikapi perkembangan generasi muda dengan peduli pada fenomena yang sedang menjadi trend saat ini. Apapun kenyataannya kita tidak bisa mengelak dengan perubahan zaman. Namun beradaptasi juga bukan berarti mentah-mentah menerima dampak buruk bagi para pelajar yang akan menjadi tulang punggung negara ini.

Ditulis oleh Siti Marjani, S.S  (SMKN 5 Surakarta)

Berita Terkait

Memaksimalkan ChatGPT untuk Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka
Dampak Positif Kecerdasan Buatan untuk Pendidikan di Indonesia 
Menggali Potensi Kecerdasan Buatan dan Etika Penerapannya di Dunia Pendidikan
Kecerdasan Buatan yang Mengguncang Dunia Pendidikan
Geogebra Media Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan
Apakah  Sosok Guru Akan Tergantikan oleh Teknologi AI? 
Kehadiran ChatGPT dalam Dunia Pendidikan, Bagai  Pedang Bermata Dua
Keajaiban Kecerdasan Buatan (AI) yang Mampu Merevolusi Dunia Pendidikan
Berita ini 11 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 20 Februari 2024 - 10:35 WIB

Memaksimalkan ChatGPT untuk Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka

Senin, 19 Februari 2024 - 15:20 WIB

Dampak Positif Kecerdasan Buatan untuk Pendidikan di Indonesia 

Jumat, 16 Februari 2024 - 09:32 WIB

Menggali Potensi Kecerdasan Buatan dan Etika Penerapannya di Dunia Pendidikan

Selasa, 13 Februari 2024 - 10:50 WIB

Kecerdasan Buatan yang Mengguncang Dunia Pendidikan

Selasa, 6 Februari 2024 - 10:35 WIB

Geogebra Media Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan

Senin, 5 Februari 2024 - 10:27 WIB

Apakah  Sosok Guru Akan Tergantikan oleh Teknologi AI? 

Sabtu, 3 Februari 2024 - 15:55 WIB

Kehadiran ChatGPT dalam Dunia Pendidikan, Bagai  Pedang Bermata Dua

Sabtu, 3 Februari 2024 - 15:20 WIB

Keajaiban Kecerdasan Buatan (AI) yang Mampu Merevolusi Dunia Pendidikan

Berita Terbaru