Oleh Thomas Maman, S.Fil
Guru di SMP N 1 Buyasuri
Merdeka dapat kita artikan sebagai hidup tanpa tekanan, mandiri, menganut pada kebebasan seseorang berekspresi dalam mengisi hari-hari. Kendati demikian harus dipastikan bahwa setiap orang mempunyai kebebasannya untuk berekspresi dalam panggung kehidupan ini namun bukan berarti bebas sebebas-bebasnya. Kita patut menghargai hak-hak orang lain juga. Kebebasan adalah sesuatu yang wajar di negara yang merdeka tetapi ada aturan, regulasi, norma yang mengatur kebebasan kita. Itu berarti setiap ekspresi seseorang yang bebas semestinya disertai dengan rasa tanggungjawab yang tinggi berbanding lurus dengan ekspresi kebebasannya itu.
Mendidik berarti memelihara sambil memberi latihan (mengandung ajaran, memberi tuntunan, serta mendampingi dan memimpin). Kita boleh katakan term mendidik mengandung arti mengadakan pengorganisasian, menginventarisasi nilai–nilai kehidupan yang bakal diberikan terhadap orang yang dididik, merancangkan proses kegiatan yang ingin dicapai, memberikan contoh-contoh untuk dikenal, teladan untuk dicontohi sambil memberikan dorongan.
Rosida Simbolon dalam jurnal Reinha Seputar Pendidikan Nilai (2014) menyatakan nilai-nilai kehidupan muncul secara universal misalkan kejujuran, keadilan, tanggungjawab, kerja sama, gotong royong dan sebagainya. Ini adalah hal-hal yang positif yang patut kita perjuangkan bahkan menjadikannya sebagai budaya dalam kehidupan manusia.
Kita diberi kebebasan-kebebasan untuk mendidik hal-hal yang konstruktif dan bukan sebaliknya. Dengan begitu maka generasi penerus akan memiliki konsep yang matang dan pasti untuk menatap masa depan, serentak menata kehidupan ini secara bermoral dan bermartabat.
Menjelang satu dasa warsa, kurang lebih 8 tahun terakhir dalam era kepemimpinan Presiden Jokowi kita dihembuskan dengan berbagai angin segar. Berbagai fasilitas publik kini sungguh-sungguh dinikmati oleh berbagai kalangan masyarakat seperti sarana transportasi darat, udara, dan pelabuhan-pelabuhan laut, sarana komunikasi digital, berbagai sarana yang difasilitasi oleh pemerintah hingga di tingkat desa. Kendati demikian tentu saja ada saja kekurangan disana-sini yang masih terus menuntut kita untuk berjuang berbenah diri tanpa henti.
Pada HUT Kemerdekaan RI ke-77 kemarin, sungguh sangat menyentuh dan menggugah hati nurani. Nuansa kemerdekaan kini semakin terasa oleh berbagai lapisan masyarakat. Suasana kemerdekaan bukan hanya menyentuh dimensi seremonial tetapi juga dimensi perubahan-perubahan pembangunan yang menyentuh hampir dalam berbagai bidang kehidupan manusia, baik dalam hal fisik maupun non fisik. Kemerdekaan dalam konsep seperti ini akan membawa dampak positif.
Kemerdekaan memang memberikan kebebasan bagi warga negaranya untuk bebas berekspresi guna mengisi kemerdekaan ini sesuai dengan amanat undang-undang serta berpedoman pada nilai-nilai Pancasila. Sayangnya tetap ada saja warga yang menindaklanjuti kebebasan ini pada makna bebas tanpa aturan. Sebagai contoh bebas berbohong sampai pada masyarakat luas, yang sering disebut dengan hoaks demi kepentingan tertentu.
Sebagai generasi muda juga sebagai tenaga pendidik kita juga disodorkan berbagai tanggung jawab untuk bergerak di lini pendidikan sebagai satu sendi yang tidak kalah pentingnya berkontribusi untuk membangun negeri, mencerdaskan anak bangsa, generasi penerus cita-cita bangsa dan negara, sebagai estafet pelaku pembangunan bangsa dan negara. (*)
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
Editor: Moh. Haris Suhud, S.S.