Oleh Juli Sugianingsih, S.Pd.
Guru di SDN Oro Oro Ombo, Kota Madiun
Guru merupakan sosok yang mempunyai peran penting dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan perkembangan anak sesuai dengan kemampuannya. Guru merupakan fasilitator dalam pembelajaran untuk menunjang perkembangan anak. Apalagi pada masa pandemi Covid-19 ini, guru dituntut harus mampu menunjukkan kompetensinya dalam membimbing anak.
Pada masa pandemi ini sesuai dengan instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, sekolah harus mampu melakukan pembelajaran secara daring atau online. Oleh karenanya, baik guru maupun peserta didik harus mampu melakukan pembelajaran dengan model tersebut.
Guru harus tetap dapat melaksanakan tugasnya dalam mengajar dan mendidik anak meskipun tanpa harus bertatap muka secara langsung. Maka sangat diperlukan peran guru dalam menunjang proses pembelajaran secara daring agar pada masa pandemi, proses belajar anak tidak menjadi terbengkalai. Sehingga mereka tetap bisa belajar dengan senang tanpa ada beban.
Seperti yang kita ketahui bahwa kehadiran virus Corona telah mengubah sendi-sendi kehidupan umat manusia, termasuk juga dalam bidang pendidikan. Pendidikan yang semula dapat dilaksanakan secara tatap muka langsung, menjadi pembelajaran online atau disebut juga dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Disebut juga dengan istilah Belajar dari Rumah (BDR).
Media yang dulu digunakan oleh guru dalam mengajar pun ikut berubah total. Di saat pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, media pembelajaran berubah 180 derajat. Guru dan siswa dalam pembelajaran sistem daring wajib menggunakan gawai agar proses pembelajaran tetap berlangsung.
Pembelajaran daring sebagai salah satu alternatif bisa dikatakan membawa beberapa permasalahan baru pada pelaksanaan di lapangan. Dan bila diklasifikasikan maka persoalannya terjadi pada sisi siswa, SDM guru, ketersediaan sarana prasarana, hingga pendampingan yang dilakukan oleh orang tua.
Dalam menyikapi keadaan ini, maka perlu adanya suatu langkah yang harus dilakukan oleh pemerintah, praktisi dan penyelenggara pendidikan agar pembelajaran daring tetap diminati dan menjadi opsi yang tepat ketika pembelajaran tatap muka tidak dapat dilaksanakan. Maka dari itu, perlu adanya konsep, teknik, dan aturan yang jelas mengenai sistem pembelajaran daring.
Setiap orang diberi kemampuan untuk menyerap ilmu. Demikian juga seorang guru. Kemampuan ini selayaknya ditindaklanjuti dengan melakukan kegiatan yang mendukungnya. Jika ini dilakukan, tujuan menjadi guru yang inspiratif di masa pandemi pasti terwujud. Tapi pertanyaannya, bagaimana cara menjadi sosok guru yang diharapkan keberadaannya oleh siswa masa pandemi seperti ini?
Kunci jawaban dari pertanyaan tersebut adalah seorang guru harus mampu tampil sebagai guru yang inspiratif. Dan guru yang inspiratif bermakna guru yang mampu memberi inspirasi atau ilham.
Untuk menjadi sosok yang inspiratif, seorang guru harus mempunyai modal utama, yaitu modal keterampilan dan pengetahuan yang cukup. Keterampilan dan pengetahuan guru bisa didapatkan dengan berbagai cara, salah satunya dengan mengasah keterampilan dan pengetahuan itu melalui diklat atau workshop. Beruntungnya, pada saat pandemi seperti sekarang ini, banyak sekali diklat atau workshop yang ditawarkan oleh berbagai lembaga pemerintah maupun swasta. Semua itu bisa diikuti secara online dari mana saja.
Sebelum masa pandemi, susah bagi seorang guru untuk mengikuti sebuah pelatihan atau workshop karena keluar kota atau minimal harus bepergian. Sementara itu jam mengajar secara tatap muka langsung sudah cukup padat. Apalagi jika waktu yang dibutuhkan untuk mengikuti diklat atau workshop ini panjang, sehingga akan mengganggu pembelajaran dengan siswa. Selain itu, masalah biaya juga menjadi kendala dalam mengikuti pelaksanaan diklat atau workshop secara tatap muka.
Banyak keuntungan mengikuti diklat atau workshop online pada saat pandemi Covid-19, di antaranya yaitu dapat terhindar dari risiko tertular virus; tidak mengganggu pembelajaran dengan siswa; dan hemat biaya. Dapat dikatakan kegiatan workshop atau diklat daring sangat mudah dilakukan. Sehingga yang dibutuhkan oleh seorang guru pada saat pandemi untuk meningkatkan kompetensinya adalah modal semangat dan mau berusaha keras agar mendapatkan ilmu sebanyak-banyaknya.
Materi-materi yang didapat dari diklat atau workshop online pun adalah materi-materi yang aplikatif. Materi-materi tersebut dibutuhkan oleh guru untuk bekal mengajar secara online.
Memang pada saat kondisi normal yaitu ketika pembelajaran tatap muka langsung dapat dilakukan, sudah banyak guru yang menggunakan media elektronik dalam menyampaikan ilmu kepada siswa. Tetapi pada saat pandemi, semua pembelajaran dilakukan secara daring. Media pembelajaran beralih menggunakan gawai secara penuh, baik melalui ponsel atau komputer. Penguasaan media online inilah yang perlu dikuasai oleh semua guru agar tidak gagap teknologi dan tetap mampu mengajar sebaik-baiknya di hadapan siswa.
Dapat disimpulkan bahwa guru yang inspiratif pada saat pandemi adalah guru yang tetap mengajar dengan segenap kemampuan yang dimiliki, membuka diri untuk meningkatkan ilmu pengetahuan meskipun sudah mengajar, mau bekerja keras, mampu menunjukkan prestasinya, dan tidak pernah putus asa.
Dengan semangat seperti itu maka akan mengilhami siapa pun. Tidak hanya kepada siswa, tetapi juga akan mengilhami rekan pengajar, dan masyarakat pada umumnya. Guru yang semangat mengajar akan membuat muridnya semangat belajar, membuat rekan pengajar mau belajar lagi, dan membuat masyarakat umumnya semangat mendukung proses pendidikan di Indonesia.
Kunci dari semua itu adalah mindset guru untuk mampu dan mau terus belajar dan meningkatkan kompetensinya. Guru harus terus belajar meskipun dia sudah mengajar.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link INI atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!