Menjadi Guru IDAMAN Siswa di Sekolah

- Editor

Senin, 5 April 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Guru merupakan sosok yang tidak pernah lepas dari kehidupan setiap manusia. Dalam hidup seseorang dari kecil hingga dewasa mengalami perubahan-perubahan sebagai hasil belajar atau interaksi dengan guru. Karena sesungguhnya transfer ilmu pengetahuan di sekolah berawal dari sang guru.

Menjadi seorang guru merupakan tugas mulia. Tetapi, tidak semudah itu menjadi guru yang berhasil dalam mendidik para siswa. Seorang guru tentu berharap sukses dalam melaksanakan pembelajaran, mencapai tujuan yang diharapkan, dan membuat para siswa menyukai apa yang dipelajarinya. Bahkan siswa menyukai sosok gurunya.

Agar para siswa dapat belajar dengan rasa senang dan nyaman, sehingga mencapai tujuan yang diharapkan, maka seorang guru harus menjadi guru IDAMAN (Inovatif, Dedikasi, Atraktif, Motivatif, Asyik, dan Nyaman). 

Lalu bagaimana penerapannya? 

Inovatif.

Dalam proses pembelajaran, guru hendaknya bisa melakukan banyak inovasi. Pembelajaran tidak dilakukan secara monoton. Baik itu dalam penggunaan metode, media, teknik dan cara penyampaian materi. 

Para siswa akan jenuh apabila pembelajaran hanya menggunakan cara yang sama setiap hari. Variasi metode dan teknik pembelajaran sesuai situasi dan kondisi siswa masa kini akan membuat siswa senang dalam belajar. Selingan teknik seperti games , lagu, yel, dan kreatifitas lainnya akan membuat suasana belajar lebih menyenangkan.

Dedikasi.

Guru berdedikasi adalah guru yang memiliki keikhlasan dalam hatinya; guru yang memiliki jiwa pengabdian yang sangat besar. Guru seperti ini akan melaksanakan tugas tidak sebatas mengajar atau mentransfer ilmu, tetapi akan sepenuh hati mendidik para siswa tanpa pamrih. Guru akan memiliki rasa tanggung jawab besar dalam proses mematangkan karakter dan sikap individu.

Guru berdedikasi akan melaksanakan pembelajaran dengan perencanaan yang matang. Tujuan apa yang hendak dicapai, strategi apa, metode dan teknik apa yang akan digunakan, hingga kepada penilaian dan tindak lanjut pembelajaran sudah disusun sedemikian rupa. Itulah guru yang memiliki kompetensi profesional.

Atraktif.

Dalam proses pembelajaran guru hendaknya tidak hanya asyik sendiri, tetapi juga melibatkan siswa. Dengan melibatkan siswa dalam melakukan kegiatan-kegiatan selama proses belajar mengajar akan membuat siswa merasa senang dan aktif. Dengan mengalami sendiri, menemukan, dan melakukan sendiri gerakan-gerakan, percobaan, dan sebagainya pembelajaran akan lebih bermakna.

Motivatif

Artinya guru yang dapat memberikan motivasi kepada siswanya. Guru yang baik harus selalu memberi motivasi bagi siswa agar selalu semangat untuk belajar. Terlebih pada masa pandemi ini menuntut para guru untuk bisa memberi motivasi agar semangat para siswa tidak kendur. Siswa dimotivasi untuk memanfaatkan teknologi untuk mencapai hasil belajar sebaik-baiknya.

Tidak hanya berbicara soal kualitas mengajar pada mata pelajaran yang diampu, lebih dari itu guru dituntut berkualitas dalam aspek  psikologi anak. Hal ini sangat penting demi terwujudnya motivasi belajar siswa yang tinggi. Dalam membangun motivasi belajar siswa guru memaksimalkan fasilitas belajar yang tersedia dan menggunakan sarana prasarana penunjang kegiatan belajar yang bisa memotivasi siswa. 

Asyik.

Guru dengan karakter seperti itu tidak akan membuat suasana belajar membosankan, siswa akan belajar dengan rileks sehingga dapat membuat mereka tertarik dan senang untuk belajar. Guru yang mengasyikan siswa di antaranya terdapat pada guru yang ramah dan murah senyum dalam kesehariannya. Juga pada diri guru tersebut terkandung jiwa yang humoris dan berpenampilan menarik, rapi, dan wangi, raut wajah selalu terlihat segar dan tidak pucat. 

Apabila guru selalu menjaga penampilannya maka siswa akan merasa gembira, ceria, dan betah untuk berdekatan dengan gurunya. Banyak kejutan yang selalu ditimbulkan setiap harinya sehingga siswa selalu penasaran. Guru yang mengasyikan akan dirindukan oleh murid. Guru yang asyik akan membuat siswa menjadi senang, sehingga siswa akan belajar lebih semangat.

Nyaman

di sini  dalam arti bisa menimbulkan rasa nyaman bagi para siswa. Guru yang memahami psikologi siswa, akan melakukan pendekatan yang tepat kepada siswa sesuai kebutuhan dan karakteristiknya. Siswa akan merasa bahwa guru tersebut adalah sahabat yang memiliki pengertian besar terhadap kesulitan-kesulitan dan kebutuhan siswa. Siswa akan merasa nyaman ketika siswa menganggap guru itu seperti temannya sendiri dan pembelajaran akan lebih menyenangkan.

Demikianlah sosok guru IDAMAN bagi para siswa. Guru idaman yang memiliki kompetensi profesional sebagai seorang guru dan memiliki kompetensi kepribadian dan sosial yang bisa membuat para siswa belajar dengan mudah, aman, dan nyaman. Sehingga tujuan pendidikan yang diharapkan dapat terwujud dengan baik. 

Ditulis oleh: Dedi Supriyadi, S.Pd., M.M.

Berita Terkait

Penerapan Teknologi Satelit sebagai Upaya Pencegahan Dampak Abrasi Pantai
Mengenal Affordability Energy, Serta Kaitannya dengan Kron’s Loss Equation dan Transmission Line Losses
Tantangan Mencapai Tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) Nomor 7 di Wilayah Jawa, Madura, dan Bali
Memaksimalkan ChatGPT untuk Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka
Dampak Positif Kecerdasan Buatan untuk Pendidikan di Indonesia 
Menggali Potensi Kecerdasan Buatan dan Etika Penerapannya di Dunia Pendidikan
Kecerdasan Buatan yang Mengguncang Dunia Pendidikan
Geogebra Media Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan
Berita ini 69 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 23 Juni 2024 - 19:50 WIB

Penerapan Teknologi Satelit sebagai Upaya Pencegahan Dampak Abrasi Pantai

Jumat, 21 Juni 2024 - 13:28 WIB

Mengenal Affordability Energy, Serta Kaitannya dengan Kron’s Loss Equation dan Transmission Line Losses

Sabtu, 15 Juni 2024 - 13:59 WIB

Tantangan Mencapai Tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) Nomor 7 di Wilayah Jawa, Madura, dan Bali

Selasa, 20 Februari 2024 - 10:35 WIB

Memaksimalkan ChatGPT untuk Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka

Senin, 19 Februari 2024 - 15:20 WIB

Dampak Positif Kecerdasan Buatan untuk Pendidikan di Indonesia 

Berita Terbaru