Mind Mapping – Metode belajar dengan menggunakan media Mind Map telah diterapkan oleh guru dari berbagai belahan negara di dunia. Membuat Mind Map dapat membantu peserta didik untuk melakukan pencatatan secara lebih singkat dan jelas, namun tetap memperhatikan unsur pemahaman yang komprehensif sambil mengembangkan kreativitasnya. Sehingga fungsi dari otak kiri dan otak kanan peserta didik dapat dioptimalkan melalui pembuatan Mind Map tersebut.
Menggunakan Mind Map untuk media belajar dinilai lebih efektif untuk meningkatkan pemahaman belajar peserta didik. Proses ketika siswa menuangkan hasil interpretasinya terhadap konsep pembelajaran ke dalam model Mind Map yang sederhana, membuat mereka lebih mudah mencerna pelajaran. Peran guru adalah untuk mendampingi siswa dalam memetakan konsep pelajaran yang telah mereka pahami sehingga tidak keluar dari konteks.
Cara Membuat Mind Map
Untuk dapat membuat Mind Map, caranya cukup mudah. Siswa dapat menggunakan satu lembar kertas polos tanpa garis dan beberapa spidol warna. Dalam proses Mind Mapping, terdapat beberapa unsur yang perlu diperhatikan. Unsur-unsur tersebut meliputi tulisan, gambar, bentuk, dan warna. Namun yang menjadi poin utamanya adalah tulisan. Bentuk tulisan yang digunakan dalam Mind Mapping adalah berupa notes atau poin-poin penting saja dari subjek yang dipelajari.
Untuk latihan membuat Mind Map, dapat dilakukan dengan meminta siswa membaca 1 Bab subjek pelajaran kemudian menuangkan hasil interpretasi pemahamannya ke dalam bentuk Mind Map. Ketika membuat Mind Map, Tekniknya adalah meletakan judul Bab 1 pada tengah-tengah (center) selembar kertas lalu ditandai dengan bentuk atau gambar yang mendukung pemahaman materi. Misalnya, apabila Bab 1 berbicara mengenai Fotosintesis, maka dapat diberikan gambar daun dan matahari.
Setelah judul bab yang menandakan materi yang dipelajari telah dituangkan, maka selanjutnya adalah menuliskan apa saja sub materi di dalam bab 1 tersebut yang penting untuk diingat. Misalnya pengertian fotosintesis, proses fotosintesis, dan faktor-faktor penghambat fotosintesis. Beberapa hal tadi dapat dituliskan pada cabang-cabang daun yang berisi nama judul Bab 1 tadi. Sehingga memang dalam Mind Map ini, antara 1 bagian dengan bagian yang lainnya biasanya dihubungkan dengan garis atau bentuk grafis lainnya. Pada beberapa kondisi, Mind Map juga disebut sebagai ‘pohon pikiran’ atau ‘peta pikiran’.
Setelah selesai, maka media Mind Map dapat dipresentasikan oleh siswa kepada teman-teman sekelasnya. Hal ini dapat menjadi cara untuk mengetes seberapa banyak hal yang diserap siswa dan seberapa jauh pemahamannya. Jika telah digunakan sebagai media presentasi, hasil dari Mind Map juga akan sangat cantik untuk dipajang. Baik itu di ruang kelas ataupun dibawa pulang oleh siswa untuk dipajang di kamar sehingga siswa akan selalu ingat dengan materi yang dipelajari.
Dapatkan info terbaru dan ikuti seminar gratis untuk meningkatkan kompetensi guru dengan menjadi anggota e-Guru.id. Klik pada link INI atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
(sls/shd)