Kurikulum Prototipe yang akan mulai diterapkan pada tahun 2022. Kurikulum ini diberikan sebagai opsi tambahan bagi satuan pendidikan untuk dapat melakukan pemulihan pembelajaran dari tahun 2022- 2024. Kebijakan kurikulum nasional akan dikaji ulang pada tahun 2024 berdasarkan hasil evaluasi selama masa pemulihan pembelajaran.
Kurikulum prototipe ini mendorong pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa, serta memberikan ruang yang lebih luas untuk pengembangan karakter dan kompetensi dasar kepada siswa.
Bagaimana karakteristik Kurikulum Prototipe, yang membedakan dengan kurikulum sebelumnya?
Karakteristik Utama Kurikulum Prototipe
Kurikulum prototipe memiliki beberapa karakteristik utama yaitu pembentukan karakter yang mendukung pemulihan pembelajaran, yaitu :
1. Pembelajaran Berbasis Project
Menerapkan pembelajaran berbasis project yaitu pembelajaran yang menggunakan project atau kegiatan sebagai media pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan soft skilla dan karakter (iman, taqwa, dan akhlak mulia, gotong royong, kebinekaan global, kemandirian, nalar kritis, kreativitas).
2. Fokus pada Materi Esensial
Sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi. Tidak terlalu padat materi, hal ini dinilai penting agar guru memiliki waktu untuk pengembangan karakter dan kompetensi.
3. Fleksibilitas
Makna fleksibilitas ini bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan murid (teach at the right level) bukan berbasis konten tetapi berbasis kompetensi, dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.
Pengembangan karakter menjadi fokus utama dalam kurikulum ini, seperti sudah kita pahami bersama dalam kurikulum 2013 juga sudah mengutamakan pendidikan karakter, mari kita bahas mengenai pengembangan karakter dalam kurikulum 2013 hingga menjadi kurikulum prototipe.
- Dalam kurikulum 2013 sejatinya sudah menekankan pada pendidikan karakter, namun pengembangan karakter belum memberi porsi khusus dalam struktur kurikulumnya.
- Dalam struktur kurikulum prototipe, 20 – 30 persen jam pelajaran digunakan untuk pengembangan karakter Profil Pelajar Pancasila melalui pembelajaran berbasis projek.
- Pembelajaran berbasis projek penting untuk pengembangan karakter karena:
a) memberi kesempatan untuk belajar melalui pengalaman (experiential learning)
b) Mengintegrasikan kompetensi esensial yang dipelajari peserta didik dari berbagai disiplin ilmu
c) struktur belajar yang fleksibel
Dalam penerapan pembelajaran bebasis project dalam kurikulum prototipe ini, kemendikbud menyediakan 7 tema utama yang perlu dikembangkan menjadi modul dengan topik dan tujuan yang lebih spesifik. Dan dapat diterapkan dikelas secara holistik untuk mencapai pemulihan pembelajaran yang lebih utuh.
Berikut 7 tema yang di utamakan yaitu :
1. Bangunlah Jiwa dan Raganya
2. Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI
3. Bhinneka Tunggal Ika
4. Gaya Hidup Berkelanjutan
5. Kearifan Lokal
6. Kewirausahaan
7. Suara Demokrasi
Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek, Anindito Aditomo (Nino) menyebut, Kurikulum prototipe ini sedang diterapkan secara terbatas di sekitar 2.500 sekolah di seluruh Indonesia melalui Program Sekolah Penggerak. beliau mengatakan, sekolah-sekolah peserta program ini mencerminkan keragaman yang ada di sistem pendidikan.