Oleh Ni Putu Amirah, S.Pd.
Guru SD Bali Public School
Sebagai seorang guru tentunya memiliki sebuah tugas yang cukup berat untuk mengupayakan agar proses pembelajaran yang diikuti oleh siswa tetap bisa terlaksana di tengah pandemi Covid-19. Keterbatasan waktu yang dimiliki membuat guru harus bisa mengatur strategi pembelajaran agar siswa tetap bisa memahami materi walaupun tidak didampingi secara langsung.
Salah satu strategi awal yang dilakukan ketika siswa harus belajar di rumah adalah dengan mengirimkan video pembelajaran. Untuk itu, guru dituntut untuk mampu membuat sebuah video pembelajaran agar siswa lebih mudah memahami materi yang diajarkan.
Pengiriman video pembelajaran dilakukan dengan memanfaatkan alat komunikasi melalui aplikasi berupa grup WhatsApp. Grup orang tua juga dibuat secara khusus yang dapat dimanfaatkan untuk mengirimkan informasi pembelajaran siswa.
Agar video yang sudah dibuat oleh guru dapat disimpan dengan rapi dan mudah dicari, cara yang digunakan adalah dengan menyimpan video pembelajaran tersebut di Youtube dengan menggunakan akun guru sendiri. Dan pemanfaatan Youtube ini sangat bagus, karena dinilai sebagai langkah yang efektif untuk mendukung program belajar dari rumah.
Di sekolah kami, pembelajaran jarak jauh dengan cara mengirimkan video ini dilakukan kurang lebih selama 3 bulan. Hingga akhirnya dilakukan pengembangan gaya belajar daring dengan memanfaatkan platform lain, yakni melalui Zoom Meeting. Dengan cara ini, guru dan siswa dapat bertatap muka secara virtual dengan harapan siswa bisa merasakan kehadiran guru pada saat mereka mengikuti kegiatan pembelajaran. Ini juga efektif dilakukan karena selain siswa bisa bertemu dengan guru secara virtual, mereka juga bisa sedikit mengobati rasa kangen dengan teman-teman sekelas.
Kegiatan pembelajaran daring dengan menggunakan Zoom membuat siswa lebih antusias saat belajar. Penggunaan media Zoom ini lalu diikuti juga dengan penggunaan media Google Classroom, sebuah platform yang dapat digunakan sebagai tempat penyampaian dan pengumpulan tugas siswa.
Setelah itu diikuti dengan pemanfaatan platform Belajar.id yang merupakan fasilitas dari pemerintah. Penggunaan Belajar.id bisa digunakan secara bersamaan dengan Google Classroom di mana tugas-tugas yang dibuat oleh siswa bisa terkumpul secara online tanpa harus mengumpulkan secara langsung ke sekolah. Sehingga dua media pembelajaran tersebut sangat membantu kegiatan siswa dalam pembelajaran online.
Tugas-tugas yang dibuat oleh siswa tidak hanya bisa dipantau oleh guru, tetapi orang tua pun bisa ikut memantau bagaimana perkembangan belajar anaknya. Penggunaan dua media ini pada awal memang dirasakan sulit oleh para siswa karena mereka harus mempelajari bagaimana cara penggunaan Google Classroom. Sehingga bimbingan dan pelayanan terhadap setiap pertanyaan dari siswa terus dilakukan oleh guru tanpa batasan waktu.
Inovasi dan evaluasi dari kegiatan yang telah dilakukan dalam memberikan pelayanan kepada para siswa di masa pandemi terus dilakukan sampai pada akhirnya pembelajaran dapat berjalan efektif dan siswa tidak mengalami kebosanan pada saat mereka harus belajar di rumah tanpa bertemu dengan guru dan teman sekelasnya.
Perubahan pola belajar di masa pandemi yang diikuti oleh siswa tentunya memberikan pengalaman belajar tersendiri. Penggunaan alat elektronik khususnya laptop, komputer, dan juga handphone menjadi sebuah pembelajaran secara tidak langsung. Hal ini juga memberikan manfaat positif bagi siswa dalam dunia pendidikan.
Metode ataupun strategi pembelajaran yang telah digunakan dan dievaluasi, tidak menutup kemungkinan tetap mengakibatkan adanya kebosanan yang dialami oleh siswa selama proses pembelajaran dari rumah. Hal inilah yang menjadi tantangan bagi guru dalam upaya membuat siswa tetap semangat dalam belajar.
Daya dan upaya guru untuk hal itu juga sangat luar biasa, mulai dari menyiapkan materi, menyusun strategi pembelajaran, melengkapi administrasi kelas. Proses inilah yang sebenarnya memerlukan tenaga yang luar biasa. Karena tantangan yang dihadapi bukan hanya pada bagaimana membuat siswa menjadi paham namun—lebih dari itu—bagaimana mengajarkan siswa agar mereka tetap berproses dalam mengikuti kegiatan pembelajaran secara terus menerus walaupun tanpa adanya pengawasan secara langsung oleh guru. Peran orang tua juga sangat penting dalam hal ini, karena selama siswa berproses, orang tua memiliki peran dalam mendukung, memfasilitasi, dan juga mendukung proses belajar siswa di rumah.
Hal selain proses pembelajaran, yang perlu diperhatikan mengenai kondisi yang terjadi adalah bagaimana siswa tetap bisa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan kondisi tetap sehat. Terutama mengenai kesehatan mata yang perlu dijaga selama kegiatan pembelajaran secara daring.
Harapan kita sebagai seorang guru adalah; anak-anak harus tetap bisa belajar dalam situasi dan kondisi apa pun tanpa meninggalkan proses yang seharusnya dilakukan oleh siswa. Dalam kondisi pandemi, nilai bukanlah menjadi patokan utama untuk meraih keberhasilan pembelajaran namun lebih pada bagaimana siswa bisa berproses untuk mencapai hasil pembelajarannya.
Ayo, temukan seminar atau diklat secara gratis yang dapat meningkatkan kompetensi guru dengan cara menjadi anggota e-Guru.id. Klik pada link INI atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!