“Banyak hal baru yang dapat saya sampaikan ke mereka mengenai keadaan di luar Karimunjawa begitu pun dengan saya yang memperoleh cerita dari murid tentang bagaimana sih Karimunjawa itu. Dan menurut saya cara mengajar yang cocok di sini dengan metode pembelajaran di luar kelas. Lingkungan Karimunjawa lebih aman daripada di kota yang ramai dan banyak lalu lalang kendaraan di jalan raya yang dapat membahayakan siswa,” ungkap Septi.
Septi menambahkan tingkat kehadiran siswa di Karimunjawa masih rendah bila dibanding dengan tingkat kehadiran siswa di kota. Banyak siswa-siswinya yang absen karena ikut orang tua pergi ke luar pulau. Dirinya hanya bisa memaklumi karena mereka masih anak usia SD. Jumlah siswa di kelasnya ada 26 anak.
Sinyal Masih Susah
Ia mengungkapkan pemahaman siswa di Karimunjawa masih kalah dengan siswa di area perkotaan sebab mereka hanya mengerti hal-hal yang ada di Karimunjawa saja. Kemudian, pengetahuan siswa akan hadirnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) masih rendah.
“Pemahaman siswa mengenai keadaan di luar Karimunjawa dan IPTEK masih minim. Mereka hanya mengetahui apa yang ada di sekelilingnya. Ketika saya meminta mereka menyebut alat transportasi, jawaban pertama dari mereka adalah kapal,” urai Septi kepada NaikPangkat.com.
“Aslinya siswa di sini sering tidak masuk karena ada yang ikut orang tua pergi menyeberang ke kota bahkan izinnya sampai lebih dari satu minggu,” imbuhnya.
Sejauh ini, Septi dengan beberapa rekan-rekan guru Karimunjawa yang berasal dari luar Karimunjawa memperoleh fasilitas tempat tinggal berupa asrama.
Sulit Membuat Media Inovatif
Ia mengaku tak semua yang dirasakan di Karimunjawa enak. Ia mengatakan tidak semua barang mudah ditemukan di wilayah tersebut. Kesulitan itu dihadapi Septi ketika mencari media pembelajaran konvensional. Untuk mengatasi hal itu, ia sering memesan barang tertentu dari luar Karimunjawa. Akan tetapi jika kondisinya tidak memungkinkan ia akan menggunakan media seadanya.
“Selain sinyal yang tidak stabil, tidak semua barang dapat saya temukan di Karimunawa, misalnya guru yang ingin menyediakan media pembelajaran sesuai dengan materi tetapi tidak menemukan bahan di sini, maka guru harus membelinya ke luar pulau,” katanya.
Halaman berikutnya
Halaman : 1 2 3 4 5 Selanjutnya