Oleh Asmorowati Suharto, S.Pd.
Guru di SMP Negeri 2 Weru
Kita sebagai guru harus menyadari pentingnya pendidikan karakter bagi peserta didik. Dalam proses pendidikan, guru tidak boleh hanya menjalankan fungsi alih ilmu pengetahuan (transfer of knowledge) tapi juga berfungsi untuk menanamkan nilai (value) serta membangun karakter (character building) peserta didik secara berkelanjutan dan berkesinambungan. Oleh karena itu guru sudah seharusnya menanamkan nilai-nilai karakter yang baik kepada peserta didik terutama dalam proses belajar mengajar.
Sekolah merupakan tempat yang strategis untuk membangun karakter peserta didik melalui pembelajaran dan pemodelan, olah karena itu peran guru sangat penting dalam mewujudkan peserta didik yang berkarakter.
Menurut John W. Santrock, character education adalah pendidikan yang dilakukan dengan pendekatan langsung kepada peserta didik untuk menanamkan nilai moral dan memberikan pelajaran kepada mereka mengenai pengetahuan moral dalam upaya mencegah perilaku yang dilarang.
Ada empat dimensi pendidikan karakter:
- Dimensi etik (olah hati)
Dimensi ini yaitu mendidik dan mengajar peserta didik belajar ilmu agama. Ibarat sebuah rumah, agama merupakan fondasi yang kuat untuk menjadi pribadi yang berakhlak mulia. Di zaman modern ini sangat tidak mudah untuk mendidik peserta didik kita untuk menjadi pribadi yang santun, jujur, dan peduli. Jika kita mampu mengolah hati mereka maka akan terciptalah generasi unggul yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan santun dalam budi pekerti.
- Dimensi literasi (olah pikiran)
Guru diharapkan mampu mengolah pikiran peserta didik dengan baik, sehingga diharapkan peserta didik akan menjadi generasi unggul dalam bidang akademis. Peserta didik diberikan motivasi agar menjadi manusia cerdas dan menjadi pembelajar sejati dan bersungguh-sungguh dalam menggapai mimpinya dan ilmunya bermanfaat bagi sesama.
- Dimensi estetik (olah rasa)
Dimensi ini mengharapkan peserta didik untuk memiliki integritas moral yang tinggi, berbudaya dan berkesenian. Dengan membekali siswa dengan nilai-nilai estetika maka mereka diharapkan akan mendapatkan kebahagiaan dalam proses hidup.
- Dimensi kinestetik (olahraga)
Dengan dimensi kinestetik diharapkan peserta didik mampu membentuk dirinya berpartisipasi aktif di sekolah dan masyarakat dan tentu saja menjadi pribadi yang sehat. Dengan kesehatan yang dimiliki peserta didik, mereka akan dapat melaksanakan kegiatan sehari-harinya dengan baik.
Dimensi pendidikan karakter di atas saling melengkapi dalam pembentukan karakter anak didik serta dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan, bahkan dalam pembelajaran Bahasa Inggris sekalipun.
Bahasa Inggris sendiri merupakan mata pelajaran yang sudah mulai diajarkan sejak kelas 7 dengan jumlah jam pembelajaran yang tidak sedikit. Oleh karena itu, guru diharapkan memiliki peran aktif dalam proses belajar mengajar tidak hanya transfer ilmu saja tetapi juga menanamkan perilaku yang baik di kelas melalui mata pelajaran tersebut.
Berikut ini contoh pendidikan karakter melalui beberapa ungkapan atau kegiatan dalam pembelajaran Bahasa Inggris:
Sopan
”Good morning, Mom. How are you today?”
“I am fine, thank you, and you?”
“I am very well, thank you. May I go to the toilet?”
Dalam hal ini guru mengajarkan sifat sopan santun dengan cara memberi salam dan meminta izin meninggalkan kelas untuk pergi ke toilet.
Apresiatif
“Okay, give applause to you friend”
Dalam hal ini guru meminta peserta didik untuk mengapresiasi hasil pekerjaan temannya. Hal ini dilakukan dengan dengan memberi tepuk tangan bagi peserta didik yang mampu menjawab dengan benar.
Selain itu guru juga dapat memberikan apresiasi kepada peserta didik yang mengerjakan soal dengan benar. Contoh: “Well done, you are the best, good job, you’re doing great, perfect, you did it well!”
Percaya diri
Ini dapat dilakukan dengan cara meminta peserta didik maju ke depan kelas untuk mempresentasikan karyanya. Contoh, guru mengucapkan, “Have you finished? Okay, Anyone practice the dialogue in front of the class?”
Beberapa siswa mungkin akan mengacungkan jarinya untuk maju ke depan kelas. Dengan pancingan pertanyaan ini maka peserta didik akan memiliki rasa percaya diri untuk tampil di depan kelas.
Peduli sosial
Ungkapan yang dapat diajarkan seorang guru kepada siswa untuk hal ini, contohnya: “Please, help me to bring these books to the office!”
Ungkapan sederhana ini dapat memancing peserta didik untuk mengajarkan kepedulian terhadap orang lain. Diharapkan ketika melihat gurunya membawa buku yang berat, maka peserta didik akan tergerak hatinya untuk membantu.
Peduli lingkungan
“Please, sweep the floor!”
“Water those flowers, please!”
“Don’t throw the rubbish everywhere!”
“ Walking on the grass is not permitted”
“ Don’t pick the flower, please!”
Kalimat-kalimat tersebut berisi tentang guru yang meminta peserta didik untuk menyapu lantai, menyirami bunga, dilarang membuang sampah sembarangan, dilarang menginjak rumput, Dilarang memetik bunga. Semua itu adalah ungkapan peduli lingkungan yang dapat memotivasi peserta didik untuk memahami bahwa lingkungan perlu kita jaga kelestariannya.
Kerja keras
Ungkapan yang dapat digunakan seorang guru untuk mengajarkan nilai karakter kerja keras ini contohnya:
“Ok class, now please, make an advertisement by your own word! I give you 15 minutes to finish the work.”
Dengan membatasi waktu bagi peserta didik dalam mengerjakan tugas, maka mereka akan bekerja keras untuk menyelesaikan tugas tersebut.
Jujur
Untuk menumbuhkan sikap jujur pada siswa, dapat dilakukan oleh guru di tengah-tengah proses belajar mengajar dengan menyampaikan beberapa ungkapan seperti berikut:
“Do you understand?”
“Are there any difficulties?”
“Any question?”
Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat merangsang peserta didik untuk bersikap jujur apakah mereka sudah paham dengan materi yang telah dijelaskan atau belum. Selain itu, peserta didik juga akan jujur apakah ada kesulitan yang mereka temui selama proses belajar berlangsung.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa guru merupakan sosok penting dalam menanamkan pendidikan karakter di lingkungan sekolah. Pendidikan karakter dapat dilakukan di mata pelajaran apa saja. Mata pelajaran Bahasa Inggris juga dapat berperan dalam pembentukan karakter peserta didik yaitu dengan mengajarkan sikap santun, apresiatif, percaya diri, peduli sosial, peduli lingkungan, kerja keras, jujur melalui kalimat-kalimat Bahasa Inggris. (*)
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
Editor: Moh. Haris Suhud, S.S.