Oleh Krisman Lameanda, S.Pd
Kepala SMPN 5 Bungku Utara Satap
Peran orang tua dalam pendidikan anak-anaknya pada umumnya sangat penting. Karena tanpa dukungan dan pendampingan orang tua seakan-akan pendidikan anak tiada berarti. Secara moril seorang anak akan mengalami degradasi karakter jika tanpa pendampingan serius dari orang tuanya.
Sebelum masa pandemi Covid-19 ini terjadi, peran orang tua dalam mendidik anak tidak begitu berat karena anak setiap hari dibimbing dan didampingi oleh guru di sekolah. Orang tua bisa bebas dan fokus pada kesehariannya mencari nafkah.
Situasi sebelum dan setelah pandemi sangatlah berbeda. Keadaanlah yang memaksakan semua ini menjadi berbeda.
Seorang ibu rumah tangga mempunyai peran domestik yang sangat besar tidak hanya berperan di dalam rumah, tetapi mempunyai peran lain yang sangat besar pula. Mulai dari merawat anak, mengawasi anak, mendidik anak, menjaga stabilitas rumah tangga, bahkan menjadi sumber daya pendapatan rumah tangga selain dari kepala rumah tangga.
Banyak ibu-ibu yang merasa sudah selesai tugasnya apabila sudah beres urusan masak, mencuci, dan membersihkan rumah, yang sesungguhnya masih banyak tugas lain yang harus dikerjakan oleh ibu, yang seluruhnya tidak nampak kasat mata. Sehingga hasilnya pun kadang diremehkan oleh suami. Seperti tugas mengawasi anak, menjaga kesehatan anak, memperhatikan perkembangan anak, membantu kesulitan belajar anak, merawat dan menjaga keselamatan harta bersama, serta tugas domestik lainnya.
Tugas ibu rumah tangga selain yang sudah disebutkan di atas yaitu menjaga kehormatan pribadi, nama baik suami, dan nama baik keluarga dalam rangka menjaga keutuhan rumah tangga. Rumah tangga yang sudah dibangun dengan susah payah, sudah selayaknya apabila dibina dengan baik. Sehingga tidak terjadi keretakan, pertengkaran, atau broken home yang seharusnya tidak terjadi di dalam keluarga. Itulah sebagian peran yang harus dipertahankan.
Banyak pula ibu-ibu rumah tangga yang berkarier di luar rumah dalam rangka membantu suami mencari nafkah. Dalam hal ini, tidak menjadi masalah sepanjang tidak meninggalkan peran domestik seorang ibu. Kewajiban yang lain yaitu tetap menjaga kehormatan pribadi sebagai seorang istri sehingga tidak terjadi pergaulan yang bisa mengakibatkan kehancuran rumah tangga. Di sini seorang istri dan suami harus secara tulus dan ikhlas berkomitmen bekerja keras untuk membesarkan anak secara bersama-sama, sehingga mampu mengantarkan anak hingga dewasa, mandiri, dan mampu membangun keluarga baru yang lebih bahagia.
Ayah sebagai kepala keluarga tidak hanya berkewajiban mencarikan nafkah untuk seluruh anggota keluarga. Tetapi lebih dari itu, harus mampu menjadi pengayom bagi seluruh anggota keluarga sehingga seluruh anggota keluarga merasa aman, tenteram, damai dan sentausa.
Ayah juga berperan dalam memberikan berbagai tauladan baik kepada istri maupun anak, sehingga anggota keluarga dapat meniru ayahnya baik sebagai sosok pekerja keras yang tidak mudah menyerah, tangguh dalam menghadapi berbagai persoalan hidup, pandai dalam mendidik anak, rajin dalam beribadah, selalu mencintai seluruh anggota keluarga, bijak dalam menangani berbagai permasalahan, santun dalam berucap, sopan dalam bertindak, ramah dalam bergaul, dan peduli dengan sesama.
Sudah bukan zamannya apabila seorang ayah memposisikan dirinya sebagai sosok pribadi yang angkuh dan merasa paling berkuasa, sehingga bebas mengatur keluarga dengan seenaknya. Oleh karena itu, seorang ayah tidak boleh dengan semaunya membelanjakan pendapatannya untuk hal-hal yang kurang bermanfaat, apalagi bukan untuk keperluan keluarganya.
Di masa pandemi, peran orang tua baik dari pihak ibu dan ayah sangat dibutuhkan dalam membantu anak, khususnya dalam pendidikan anak. Orang tua dituntut untuk menjadi teladan, mendampingi anak, serta mengarahkan anak dalam menjalani pendidikan di masa pandemi ini. Walaupun dengan keterbatasan kemampuan yang dimiliki dengan sumberdaya yang sangat rendah, peran ini tetap perlu dilaksanakan untuk mendampingi anak.
Dari hasil pengamatan saya selama pandemi ini ternyata masih banyak orang tua yang kurang berperan baik dalam pendampingan anak, sehingga kebanyakan anak dilepas begitu saja dalam melaksanakan proses pembelajaran di rumah. Hal ini banyak terjadi pada lingkungan keluarga yang sehari-harinya bekerja sebagai petani.
Mereka lebih mementingkan pergi ke kebun untuk bekerja dari pada mendampingi anaknya saat belajar. Malah anak diajak pula ke kebun untuk membantu orang tua bekerja. Hal seperti dapat terjadi karena mereka berpikir bahwa anak hanya akan fokus belajar ketika berada di sekolah. Sedangkan ketika mereka berada di rumah, belajar anak dinilai tidak maksimal karena pada umumnya anak dipandang lebih menurut kepada gurunya dibanding dengan belajar bersama orang tuanya sendiri.
Dalam mendidik anak di masa pandemi, dibutuhkan keterampilan pengetahuan dan sikap yang memadai dari orang tua. Orang tua juga harus memiliki mental yang tangguh dan tidak gampang menyerah ketika mendidik anak di masa pandemi ini. Orang tua harus menunjukkan kemampuan agar anak tidak merasa rendah diri dengan kemampuan yang dimiliki oleh orang tuanya.
Sekalipun dalam keterbatasan dengan sumber daya yang ada, orang tua harus bisa menunjukkan kemampuan kepada anaknya. Sebab keberhasilan dalam mendidik anak di rumah sangat membutuhkan peran dari semua pihak termasuk yang ada dalam seisi rumah.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut ada 5 peran orang tua yang bisa dilakukan selama masa pembelajaran di masa pandemi.
1. Orang tua sebagai guru di rumah. Artinya, orang tua membimbing anak, mengawasi selama anak belajar dirumah maupun selama anak belajar online. Orang tua juga harus bisa berlaku sebagai guru agar anak-anaknya tidak merasa kesepian di saat belajar secara online.
2. Orang tua sebagai fasilitator di rumah. Orang tua harus bisa memberikan sarana dan prasarana yang dibutuhkan anak selama proses pembelajaran di masa pandemi saat berada di rumah.
3. Orang tua sebagai motivator di rumah. Orang tua harus mampu memberikan motivasi kepada anak untuk tetap bersemangat mengikuti setiap proses pembelajaran di rumah secara online.
4. Orang tua sebagai direktur di rumah. Orang tua menjalankan peran untuk mengarahkan anak supaya mau mengikuti proses pembelajaran yang dilaksanakan di rumah atau secara online.
5. Orang tua sebagai teman di rumah. Yang tak kalah penting, orang tua harus memperlakukan anaknya sebagai teman agar anak tetap semangat dan tidak tertekan ketika belajar di rumah. Jika perlu di saat anak sedang belajar orang tua harus berperan sebagai teman sebaya bagi anaknya dalam melaksanakan pembelajaran atau pendampingan di rumah.
Dapatkan info terbaru dan ikuti seminar atau diklat untuk guru secara gratis yang dapat menunjang profesionalitas serta kompetensi dengan cara menjadi anggota e-Guru.id. Klik pada link INI atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!