Memaksimalkan Hasil Belajar Siswa SD dengan Media Pembelajaran

- Editor

Selasa, 14 Juni 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ditulis oleh Ai Herlina, S.Pd

Guru di SD Negeri Cilengo

 

 

Kegiatan belajar mengajar tanpa media pembelajaran dapat diibaratkan bagai sayur tanpa garam. Media Pembelajaran merupakan alat bantu yang digunakan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk memahami materi pembelajaran serta membangun pengetahuan secara mandiri sehingga menghasilkan sebuah pembelajaran yang bermakna. Satu media pembelajaran yang ditampilkan oleh guru lebih bermakna dibandingkan dengan sejuta kata- kata.

Demikianlah sebuah ungkapan yang mencerminkan betapa efektifnya sebuah media pembelajaran dalam menunjang keberhasilan guru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Guru yang terampil membuat media pembelajaran akan dapat menampilkan sebuah pembelajaran yang menarik, inovatif,  juga interaktif. Sehingga siswa sebagai subjek belajar tidak mengalami kejenuhan dalam belajar.

Menurut Drs. Asep Hernawan dalam Strategi Pembelajaran tingkat keefektifan pembelajaran di Sekolah Dasar (SD) salah satunya dipengaruhi oleh kemampuan guru menerapkan asas kekonkretan dalam mengelola proses pembelajaran. Sehingga media pembelajaran memegang peranan yang sangat penting dalam proses kegiatan pembelajaran. Dengan penggunaan media pembelajaran sangat membantu guru untuk menyampaikan pesan materi pembelajaran untuk mencapai kompetensi yang ingin dicapai, proses kegiatan pembelajaran menjadi lebih konkret sesuai dengan tingkat kematangan anak yang belum mampu berfikir secara abstrak, sehingga memudahkan siswa mengerti dalam menerima pesan pembelajaran.

Pembelajaran di Sekolah Dasar (SD) akan berhasil dengan baik apabila guru dapat memahami perkembangan kemampuan dan intelektual peserta didik usia SD. Menurut Piaget, perkembangan usia SD tersebut termasuk ke dalam operasional konkret, dengan dicirikan  pemikiran yang didasarkan dengan hal-hal logis. 

Peserta didik pada usia ini sangat membutuhkan benda-benda konkret untuk membantu pengembangan intelektualnya. Jadi apabila kita beranggapan bahwa guru saja yang dapat membuat media pembelajaran sehingga siswa tinggal memanfaatkannya saja, sepertinya kurang bermakna. Beda apabila dalam proses belajar mengajar kita menggunakan media pembelajaran yang dibuat sendiri oleh siswa akan lain hasilnya, karena peserta didik pada dasarnya memiliki rasa keingintahuan yang besar sehingga  berusaha untuk mencari dan menemukan. 

Selanjutnya bila belajar sambil melakukan (learning by doing), pengalaman belajar dengan cara praktik langsung (melakukan sendiri), merupakan hasil belajar yang tidak mudah terlupakan, akan teringat sepanjang masa. Jadi sebaiknya pembuatan media pembelajaran pun dilakukan siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

Secara umum media diartikan sebagai alat atau sarana atau sesuatu yang menjadi perantara. Media berasal dari kata “medium”. Dalam kaitannya dengan proses kegiatan belajar dapat dimaknai sebagai alat atau sarana untuk menyampaikan pesan materi pembelajaran untuk membantu mencapai kompetensi atau kemampuan yang harus dikuasai oleh peserta didik setelah selesai kegiatan belajar. 

Media memegang peranan penting sebagai alat untuk menyampaikan pesan pembelajaran dan sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan kemampuan penguasaan materi yang disampaikan kepada siswa. Dengan menggunakan media pembelajaran, diharapkan mampu mengoptimalkan hasil belajar siswa serta meningkatkan motivasi belajar sehingga kegiatan proses belajar lebih efektif, efisien, dan bermakna. Selain itu dengan penggunaan media juga akan memicu dalam proses belajar. 

Beberapa dampak dalam penggunaan media pembelajaran di antaranya adalah menjadikan pembelajaran lebih menarik dan interaktif. Artinya dapat menarik perhatian siswa terhadap materi yang sedang disampaikan. Selain itu, pembelajaran akan lebih konkret dan nyata. Namun penggunaan media dalam pembelajaran perlu sesuai dengan karakteristik siswa. 

Lebih lanjut, dengan bantuan media, guru dapat mempersingkat penjelasan materi kepada siswa sehingga waktu yang digunakan lebih efektif dan efisien.

Berkaitan dengan hal tersebut, sebaiknya guru harus dapat menentukan jenis media pembelajaran yang dapat dibuat oleh siswa untuk ditampilkan pada kegiatan pembelajaran di kelas. Ketika siswa diajak untuk membuat media pembelajaran. Misalnya  pada pelajaran IPA di kelas VI dalam materi susunan tata surya dan planet-planet yang mengelilinginya, siswa dapat membuat sendiri alat peraga sederhana dengan bahan –bahan yang ada di sekitar siswa.

Media pembelajaran karya kelas VI SD Negeri Cilengo

Pengalaman penulis ketika mengarahkan dan membimbing siswa dalam membuat media pembelajaran tersebut sangat mengagumkan. Tampak sekali minat dan bakat siswa yang muncul secara tidak terduga, dan jelas sekali dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Tampak juga penguasaan keterampilan siswa tidak terfokus pada ranah kognitif saja, tetapi juga kemampuan afektif dan psikomotornya terdeskripsikan dengan baik.

Pembuatan media pembelajaran yang dilakukan seperti ini harus dimasukkan dalam silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Sehingga waktunya dapat terlaksana sesuai rencana dan memperoleh hasil yang diinginkan.

Pada akhirnya, dengan media pembelajaran yang dibuat sendiri oleh siswa, ketika anak belajar dalam kondisi yang menyenangkan, maka seluruh aktivitas fisik dan mental akan lebih mudah dan cepat dalam merespon pelajaran. Hal itu tentu berdampak lebih mudah tercapainya tujuan pembelajaran sehingga kegiatan belajar mengajar yang diharapkan oleh semua pihak yaitu kegiatan belajar mengajar yang mengasyikan, tidak membosankan bagi siswa, dan tidak berlangsung hanya satu arah saja yaitu dari guru ke siswa, tetapi berlangsung dalam sebuah pembelajaran yang interaktif dan konstruktif. 

Dengan media pembelajaran, pemakaian waktu dan tenaga lebih efisien dan dapat menumbuhkan sikap positif peserta didik terhadap proses belajar, meningkatkan kualitas hasil belajar peserta didik yang terlihat dari penguasaan siswa terhadap materi yang disampaikan. Dan hasilnya dapat dilihat dari nilai setelah mengikuti kegiatan evaluasi.

Beberapa hal yang dapat kita simpulkan dari paparan tulisan ini adalah sebagai berikut:

  • Dengan penggunaan media pembelajaran yang dibuat siswa sendiri, mampu meningkatkan motivasi, mengurangi kebosanan di dalam kelas, menyamakan persepsi terhadap materi pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa
  • Melalui kegiatan membuat media pembelajaran, tingkat keaktifan, partisipasi  siswa dan kreativitas siswa sangat tinggi baik secara individu maupun klasikal.
  • Secara keseluruhan siswa dapat bertanya jawab dengan baik, karena guru dalam menjelaskan materi menggunakan metode yang bervariasi dan media pembelajaran hasil buatan siswa sendiri sesuai dengan materi yang disampaikan.
  • Siswa terfokus pada kegiatan pembelajaran karena penggunaan media pembelajaran buatan sendiri dapat menarik perhatian siswa, sehingga mempermudah pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan serta keseragaman persepsi siswa terhadap materi pembelajaran sama.
  • Dengan media pembelajaran yang dibuat sendiri, ada kebanggan dan kepuasan tersendiri ketika sedang digunakan dalam proses pembelajaran, sehingga siswa termotivasi untuk membuat yang lebih baik.

Adapun saran yang sebaiknya dilakukan oleh guru di kelas untuk meningkatkan keaktifan dan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran serta meningkatkan hasil belajar yang optimal antara lain :

  • Sikap guru hendaknya terbuka, ramah dan bersahabat sebagai mitra dalam belajar dan memberikan motivasi, penghargaan berupa pujian baik secara verbal atau non verbal, serta memberikan kepercayaan yang sebesar-besarnya supaya siswa dapat menuangkan ide dan daya kreativitasnya dalam pembuatan media pembelajaran.
  • Menggunakan metode yang bervariasi, mengembangkan strategi yang sesuai untuk mendorong aktivitas belajar siswa secara keseluruhan.
  • Merangsang siswa agar berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan tanya jawab untuk  mengarahkan pemahaman siswa pada materi pelajaran yang sedang disampaikan.
  • Penerapan pendekatan student centered (berpusat pada siswa), sehingga guru tidak mendominasi kegiatan pembelajaran tetapi guru hanya sebagai fasilitator.
  • Memberikan bimbingan pada saat pembuatan media dan diskusi kelompok maupun diskusi kelas. (*)

Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!

Editor: Moh. Haris Suhud, S.S.

Berita Terkait

Pemanfaatan Teknologi untuk Pembelajaran Kreatif dan Interaktif
Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?
Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar
Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan
Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045
Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik
Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak untuk Mensuksekan Kurikulum Merdeka
Penerapan Student Lead Conference untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik
Berita ini 86 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 18 November 2024 - 20:12 WIB

Pemanfaatan Teknologi untuk Pembelajaran Kreatif dan Interaktif

Rabu, 4 September 2024 - 10:05 WIB

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?

Kamis, 15 Agustus 2024 - 23:11 WIB

Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar

Kamis, 15 Agustus 2024 - 22:44 WIB

Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan

Rabu, 14 Agustus 2024 - 14:52 WIB

Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis