Kurikulum Prototipe hadir sebagai opsi bagi satuan pendidikan untuk dapat memulihkan pembelajaran yang akan mulai di terapkan di tahun 2022. Karakteristik utama kurikulum prototipe ini yaitu adanya pengembangan karakter, fokus terhadap materi esensial, dan fleksibilitas perancangan kurikulum sekolah dan penyusunan rencana pembelajaran.
Bagaimana dengan karakeristik kurikulum prototipe setiap jenjang? Yuk kita simak informasi selengkapnya.
1. PAUD
- Kegiatan bermain sebagai proses belajar yang utama
- Penguatan literasi dini dan penanaman karakter melalui kegiatan bermain-belajar berbasis buku bacaan anak
- Fase Fondasi untuk meningkatkan kesiapan bersekolah
- Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil Pelajar Pancasila dilakukan melalui kegiatan perayaan hari besar dan perayaan tradisi lokal
2. SD
Penguatan kompetensi yang mendasar dan pemahaman holistik:
- Untuk memahami lingkungan sekitar, mata pelajaran IPA dan IPS digabungkan sebagai mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)
- Integrasi computational thinking dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPAS
- Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran pilihan
Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil Pelajar Pancasila dilakukan minimal 2 kali dalam satu tahun ajaran
3. SMP
- Penyesuaian dengan perkembangan teknologi digital, mata pelajaran Informatika menjadi mata pelajaran wajib
- Panduan untuk guru Informatika disiapkan untuk membantu guru-guru pemula, sehingga guru mata pelajaran tidak harus berlatar belakang pendidikan informatika
- Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil Pelajar Pancasila dilakukan minimal 3 kali dalam satu tahun ajaran
4. SMA
- Program peminatan/ penjurusan tidak diberlakukan
- Di kelas 10 pelajar menyiapkan diri untuk menentukan pilihan mata pelajaran di kelas 11. Mata pelajaran yang dipelajari serupa dengan di SMP
- Di kelas 11 dan 12 pelajar mengikuti mata pelajaran dari Kelompok Mapel Wajib, dan memilih mata pelajaran dari kelompok MIPA, IPS, Bahasa, dan Keterampilan Vokasi sesuai minat, bakat, dan aspirasinya
- Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil Pelajar Pancasila dilakukan minimal 3 kali dalam satu tahun ajaran, dan pelajar menulis esai ilmiah sebagai syarat kelulusan.
5. SMK
- Dunia kerja dapat terlibat dalam pengembangan pembelajaran
- Struktur lebih sederhana dengan dua kelompok mata pelajaran, yaitu Umum dan Kejuruan. Persentase kelompok kejuruan meningkat dari 60% ke 70%
- Penerapan pembelajaran berbasis projek dengan mengintegrasikan mata pelajaran terkait.
- Praktek Kerja Lapangan (PKL) menjadi mata pelajaran wajib minimal 6 bulan (1 semester).
- Pelajar dapat memilih mata pelajaran di luar program keahliannya
- Alokasi waktu khusus projek penguatan profil pelajar Pancasila dan Budaya Kerja untuk peningkatan soft skill (karakter dari dunia kerja)
6. SLB
- Capaian pembelajaran pendidikan khusus dibuat hanya untuk yang memiliki hambatan intelektual
- Untuk pelajar di SLB yang tidak memiliki hambatan intelektual, capaian pembelajarannya sama dengan sekolah reguler yang sederajat, dengan menerapkan prinsip modifikasi kurikulum
- Sama dengan pelajar di sekolah reguler, pelajar di SLB juga menerapkan pembelajaran berbasis projek untuk menguatkan Pelajar Pancasila dengan mengusung tema yang sama dengan sekolah reguler, dengan kedalaman materi dan aktivitas sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan pelajar di SLB
Demikian karakteristik kurikulum prototipe di setiap jenjang, harapannya seperti latar belakang munculnya kurikulum ini dapat menjadi alternatif pemulihan pembelajaran setelah adanya pandemi covid, dan kurikulum ini dapat terlaksana sebagaimana mestinya
e-Guru.id menyediakan program membership dengan satu kali membayar gratis pelatihan setiap bulannya. Mari bergabung dengan 9000++ di seluruh wilayan Indonesia. DAFTAR SEKARANG