Menghadapi banyak siswa dengan kepribadian serta karakter yang berbeda-beda tentu menjadi tantangan tersendiri untuk guru. Guru harus bisa melakukan pendekatan pada siswa agar pembelajaran menjadi lebih efektif. Umumnya, kepribadian manusia dibagi menjadi dua kategori. Yaitu introvert dan ekstrovert.
Salah satu tantangan yang dihadapi guru adalah melakukan pendekatan pada siswa dengan kepribadian introvert. Sebenarnya apa itu introvert? Dan seperti apa ciri-ciri dari kepribadian tersebut? Nah, kali ini akan dibahas mengenai pendekatan pada siswa yang memiliki kpribadian introvert untuk guru.
Kepribadian Introvert
Sebelum membahas lebih jauh, Anda sebagai guru harus mengetahui apa itu introvert. Introvert merupakan orang yang memiliki ciri lebih fokus terhadap perasaan internal di dalam diri dibandingkan situasi eksternal. Sebenarnya, kepribadian ini bukanlah tipe anti sosial. Namun hanya lebih mengutamakan situasi internal saja.
Siswa dengan kepribadian introvert sering kali dianggap mengalami stress atau depresi. Ditandai dengan siswa tersebut menarik diri dari teman-teman sebyanya. Siswa tersebut cenderung pendiam, hemat ketika berbicara, bicara seperlunya, dan ciri lainnya. Guru membutuhkan sebuah strategi yang khusus dalam melakukan pendekatan pada siswa dengan kepribadian seperti ini.
Faktor Penyebab Anak Introvert
Secara umum, belum ada faktor yang menyebabkan siswa introvert secara pasti. Namun, ada beberapa teori mengenai penyebab dari introvert ini. Apa sajakah faktonya? Berikut adalah ulasannya.
- Aliran darah
Faktor kepribadian introvert pada siswa yang pertama adalah aliran darah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa aliran darah ke otak bagian depan pada anak introvert memiliki kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan anak ekstrovert.
Bagian depan otak atau disebut Lobus Frontal merupakan salah satu bagian otak yang berfungsi untuk mengingat, memecahkan permasalahan, dan perencanaan. Tak heran siswa introvert pada umumnya memiliki daya ingat yang tinggi. Selain itu, mereka juga ahli dalam melakukan studi literatur dan penelitian.
Halaman Selanjutnya
Reaksi Dopamine (hormon bahagia)
Halaman : 1 2 Selanjutnya