Melatih Rutinitas Berpikir Siswa Melalui Konsep Step In-Step Out-Step Back!

- Editor

Senin, 28 November 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Hukum kausalitas itu selalu terjadi. Mengapa Nori sering terlambat? Mengapa Nori tidak berpenampilan rapi? Mengapa dia sering tidak mengerjakan tugas? Semua itu pasti ada penyebabnya. Dari uraian perspektif awal 3 siswa tadi sudah beragam. 

Terdapat beberapa informasi yang mana antara satu siswa dengan siswa lain baru mereka ketahui. Mulai dari kondisi ibu Nori yang sakit parah dan hidup hanya berdua dengan Nori. 

Kemudian kecenderungan Nori pada kegiatan kesenian dan olahraga daripada pelajaran akademik lainnya.

Hal tersebut sudah memunculkan perspektif baru tentang seorang Nori. Tidak sebatas pada sosok Nori yang sering terlambat dan tidak mengerjakan tugas.

Kemudian lanjut pada proses berikutnya yakni Step back. Pada tahapan ini, siswa dikuatkan lagi pola pikirnya untuk memfilter apapun yang dilihat dan didengarnya. Mereka dilatih untuk mengoreksi lagi tentang perspektif dirinya sendiri. 

Jika ada yang bisa diambil dari perspektif orang lain, maka itu bukanlah hal yang dilarang. Begitu pun jika ada pendapat yang tidak sesuai dengan faktanya, maka buanglah jauh-jauh meskipun itu adalah pemikiran dirinya sendiri.

Setelah proses step back berlangsung untuk mengidentifikasi seorang Nori, maka bisa ditarik kesimpulan baru bahwasanya Nori butuh pendampingan khusus dalam belajar. 

Dia memang lemah dalam mata pelajaran eksak, tapi dia cerdas dalam hal olahraga dan kesenian. Ini bisa menjadi acuan bagi guru untuk mendukung bakat dan kemampuannya itu. Karena setiap anak punya keistimewaan masing-masing.

Teman sekelasnya pun tidak lagi memandang Nori sebagai anak yang malas. Tapi dia justru butuh bantuan untuk merawat ibunya yang sakit.

Dia juga butuh teman untuk memahami pelajaran dengan lebih baik karena waktunya yang tersita. Dia tidak punya waktu belajar yang sama seperti siswa yang lain.

Dengan melakukan rutinitas berpikir seperti ini, siswa dapat memiliki pola pikir yang runtut, kritis, dan tidak mudah terprovokasi. 

Halaman berikutnya

Tujuan dari konsep..

Berita Terkait

Kriteria Sekolah Swasta yang Bisa Menerima Redistribusi Guru ASN
Guru ASN Bisa Mengajar di Sekolah Swasta, Ini Kriterianya! Apakah Anda Termasuk?
Telah Terbit Permendikdasmen 1 Tahun 2025 tentang Redistribusi Guru ASN (PNS dan PPPK) Pada Satuan Pendidikan Masyarakat
Hanya Di Tanggal 21 Januari, Semua Guru TK, SD, SMP dan SMA/SMK Jangan Sampai Ketinggalan!
[Breaking News] Siaran Pers BKN Kriteria Pelamar Tambahan Seleksi PPPK Guru, Ada Kesempatan Ikut Seleksi PPPK Tahap II
Tahun 2025 Guru Sertifikasi Maupun Non Sertifikasi Akan Sejahtera dengan Program Prioritas Mendikdasmen
Guru Wajib Tahu, Poin Penting dalam PermenPANRB Nomor 21 Tahun 2024 tentang Jabatan Fungsional Guru
4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!
Berita ini 43 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 20 Januari 2025 - 18:16 WIB

Kriteria Sekolah Swasta yang Bisa Menerima Redistribusi Guru ASN

Senin, 20 Januari 2025 - 17:51 WIB

Guru ASN Bisa Mengajar di Sekolah Swasta, Ini Kriterianya! Apakah Anda Termasuk?

Senin, 20 Januari 2025 - 12:27 WIB

Telah Terbit Permendikdasmen 1 Tahun 2025 tentang Redistribusi Guru ASN (PNS dan PPPK) Pada Satuan Pendidikan Masyarakat

Senin, 20 Januari 2025 - 11:43 WIB

Hanya Di Tanggal 21 Januari, Semua Guru TK, SD, SMP dan SMA/SMK Jangan Sampai Ketinggalan!

Sabtu, 11 Januari 2025 - 15:04 WIB

Tahun 2025 Guru Sertifikasi Maupun Non Sertifikasi Akan Sejahtera dengan Program Prioritas Mendikdasmen

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis