Kupas Tuntas Cara Membuat Makalah Best Practice untuk Kenaikan Pangkat!

Guru kerap kali merasa repot atau kebingungan tantang cara apa saja yang harus ditempuh untuk kenaikan pangkat. Padahal ada langkah sederhana yang bisa dimbil dalam usaha kenaikan pangkat, yaitu dengan menambah angka kredit melalui penyusunan makalah best practice.

Makalah best practice merupakan karya tulis guru yang berisi pengalaman terbaik penulis dalam proses pembelajaran dari ide dan gagasan yang telah diterapkan dalam suatu pendidikan formal dan pada satuan pendidikan.

Hakikat Makalah Best Practice

Makalah atau laporan Best Practice dapat dibuat sebagai laporan kinerja dari hasil pengalaman langsung sebaagai pendidik atau tenaka kependidikan baik secara individu maupun kelompok pada bidang pembelajaran atau pengelolaan ataupun kegiatan pendidikan yang memiliki nilai-nilai keunggulan/kekhasan/keunikan tertentu yang dapat diadopsi oleh pendidik atau tenaga kependidikan lainnya.

Makalah best practice dibuat bukan berdasarkan hasil penelitian/penelitian tindakan dan berlangsung minimal satu semester, melainkan laporan kinerja tersebut memiliki dampak yang berarti bagi kemaslahatan peserta didik, rekan kerja ataupun lingkungan kerja.

Perbedaan best practice dengan PTK atau PTS

Terdapat beberapa perbedaan antara makalah best practice dengan PTK atau PTS. Adapun perbedaannya sebagai berikut.

Dari gambar diatas, bisa kita lihat bahwa terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara makalah best practice dengan PTK atau PTS.

Ciri-Ciri Makalah Best Practice

Adapun ciri-ciri yang perlu Anda pahami jika hendak menyusun makalah best practice. Ciri-ciri tersebut antara lain adalah sebagai berikut.

1. Mengembangkan cara baru dan inovatif untuk memecahkan masalah pengelolaan sekolah, baik dalam kegiatan intra kulikuler, kokulikuler maupun ekstrakulikuler
2. Membawa sebuah perubahan atau perbedaan sehingga sering disebut-sebut sebagai hasil yang luar biasa (outstanding result), baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
3. Mengatasi persoalan tertentu secara berkelanjutan atau dampak dan manfaatnya bersifat berkelanjutan
4. Menjadi model dan memberi inspirasi  kepada guru atau kepala sekolah binaan dan pembuat kebijakan (pejabat).
5. Cara atau metode yang digunakan bersifat ekonomis dan efisien.

Penetapan Angka Kredit Best Practice

Menyusun laporan atau makalah best practice tidak perlu kolaborator, instrumen yang kadang kala guru-guru mengatakan repot dan melelahkan. Sseperti yang telah dibahas diatas bahwa best practice itu sifatnya lebih sederhana ekonomis efisien, bentuknya hanya laporan atau makalah.

Yang paling luar biasa dari best practice adalah nilai untuk angka kreditnya sebesar 2. Coba saja bayangkan untuk memperoleh nilai pengembangan diri jika mengikuti webinar atau seminar itu angka kredit yang diperoleh hanya 0,1 per satu kali kegiatan. Artinya jika ingin mendapat nilai 10 berarti harus 10 kali mengikuti webinar atau seminar.

Maka dari itu bagi Anda seorang guru yang kaya akan pengalaman mengajar, misalnya tentang PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh). Mulai dari sekarang coba tulislah pengalaman PJJ tersebut dari yang biasa-biasa saja, menjadi hasil yang luar biasa-from zero to hero.

Bukti Fisik Best Practice untuk Penetapan Angka Kredit

Berikut beberapa hal yang harus Anda lakukan dalam proses penyusunan makalah best practice:

• Makalah atau laporan tersebut merupakan asli atau fotokopi yang disertai dengan suart pernyataan tentang keaslian dari Kepala Sekolah. Diserta dengan tanda tangan Kepala Sekolah dan cap sekolah tempat Anda bertugas. Namun hal ini tergantung dari persyaratan dari buku 4 atau buku 5.
• Memiliki bukti publikasi ilmiah. Agar lebih sederhana, Anda perlu memiliki surat keterangan dari pengelola perpustakaan sekolah yang menyatakan bahwa arsip dari huku/jurnal/makalah tersebut disimpan di perpustakaan sekolah.

Hal Utama yang Harus Dilakukan

Langkah yang pertama ketika Anda hendak menyusun makalah best practice adalah dengan menentukan tema terlebih dahulu. Anda dapat menentukan tema tersebut dengan cara melakukan evalusi diri, menemukan gap, dan mempertanyakan siapa yang akan diatasi atau ditingkatkan.

1. Evaluasi diri

Anda perlu mengingat dan mengetahui tentang apa yang dirasakan, yang dilakukan atau yang diperbuat selama melaksanakan proses pembelajaran. Dalam hal ini guru hendaknya mengevaluasi diri tentang cara dan strategi apa yang selama dini digunakan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

Evaluasi diri ini dapat ditinjau dari ouput, outcome, dan dampak yang dihasilkan dari kegiatan belajar mengajar. Dampak tersebut dapat dilihat dari adanya perubahan yang dialami oleh peserta didik dari kognitif, spiritual, psikomotorik atau pada afektifnya.

2. Menemukan gap

Setelah Anda melakukan evaluasi diri tentang pelaksanaan pembelajaran, maka kurang lebih Anda akan menemukan gap. Gap dalam hal ini artinya adanya ketidaksesuaian antara teori dan praktiknya di lapangan.

Hal ini juga dapat membantu Anda dalam melakukan perumusan masalah untuk makalah best practice yang akan anda susun. Dengan menemukan gap, Anda dapat memperoleh rumusan masalah.

3. Siapa yang harus diatasi?

Ketika melakukan penelitian, tentunya seorang penulis perlu menganalisis untuk siapa solusi itu diberikan atau untuk siapa hal itu ditingkatkan. Maka dari itu, ketika Anda hendak menyusun makalah best practice, Anda perlu paham betul siapa yang akan diatasi atau ditingkatkan dalam permasalahan tersebut.

Format Penulisan Best Practice

Format umum dari makalah atau laporan best practice adalah sebagai berikut.

1. Bagian Awal. Bagian ini meliputi; halaman judul, lembar persetujuan, prakata, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan lampiran, serta abstrak atau ringkasan.
2. Bagian Isi. Pada bagian isi antara lain sebagai berikut.

• Bab I, Pendahuluan. Terdiri dari latar belakang masalah, perumusan maslaah, tujuan, dan manfaat  (sekitar 3 halaman)
• Bab 2, Kajian/Tinjauan Pustaka (sekitar 4-5 halaman)
• Bab 3, Pembahasan. Berisi tentang pelaksanaan kinerja, hasil dan dampak, faktor kendala dan pendukung, dan rencana tindak lanjut (sekitar 8-10 halaman)
• Bab 4, Penutup. Berisi tentang simpulan dan rekomendasi (sekitar 2 halaman)

3. Bagian Penunjang

Pada bagian ini diisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran tentang data yang dipakai untuk menunjang tinjauan dan gagasan ilmiah (sekitar 10 halaman)

Selain itu, terdapat juga syarat penulisan judul best practice. Antara lain adalah sebagai berikut.

1. Struktur judul berupa frasa. Artinya hindari penggunaan kata verba, awali judul tersbut dengan kata nomina dan menarik (unik)
2. Substansi judul mengandung :
   – Strategi atau prosedur kinerja pendidik atau tenaga kependidikan
   – Hasil atau dampak best practice tersebut
   – Tempat pelaksanaan best practice

Dari syarat penulisan judul tersebut, seperti ini contoh judulnya  “Penumbuhan Kecintaan Pada Pelajaran Bahasa Inggris dengan Menggunakan Pendekatan Teaching is Loving di SMK Negeri 1 Jatiroto”

Yang Perlu Ada dalam Best Practice

Bukti fisik atas keberhasilan best practice berupa :

• Dokumentasi foto pelaksanaan best practice;
• Rekaman video pelaksanaan best practice;
• MoU sebagai tindaklanjut;
• Memiiki Surat tugas tindaklanjut;
• Surat permintaan sosialisasi;
• Surat permintaan sebagai penyaji;
• Piagam penghargaan;
• Data-data kuantitatif atau kualitatif atas keberhasilan yang bisa dicapai berkat best practice tersebut; dan
• Bukti telah didesiminasi

Makalah best practice merupakan hal yang sangat penting dibuat oleh guru, terutama bagi guru yang hendak melakukan kenaikan pangkat. Tidak hanya untuk kenaikan pangkat, makalah ini juga berguna bagi guru dalam meningkatkan keterampilan analisis dalam penelitian.

Yuk segera mendaftar “Pelatihan Membuat Makalah Best Practice angkatan ke 9” yang diselenggarakan oleh e-Guru id.

Pelatihan ini bersertifikat 32 JP dan dilaksanakan mulai tanggal 7 s/d 17 Januari 2022 dengan pertemuan sebanyak 6 kali. Tunggu apa lagi? Yuk mendaftar!

Klik disini untuk mendaftar!