Cara Mengenal Siswa – Guru merupakan orang yang paling mengenali siapa- siapa saja siswanya, mulai dari kebiasaan, kerakteristik hingga gaya belajar siswanya. Hal ini penting, di pahami guru untuk bisa menciptakan pembelajaran yang sukses.
Ketika guru sudah mengetahui hasil asesmen siswa, guru bisa membantu belajar siswa. Diferensiasi melibatkan hasil asesmen yang terdiri dari tiga (3) komponen, yaitu:
- Kesiapan
- Minat
- Pilihan belajar
Pembelajaran berdiferensiasi adalah mengajar siswa dengan cara berpikir yang berbeda-beda. Hal ini menuntut guru memahami siswa sebagai pebelajar.
Guru bisa membuat rencana pembelajaran, asesmen, dan evaluasi yang berdaya guna sehingga guru memiliki harapan tinggi terhadap kekuatan siswa yang berbeda-beda.
Ketika guru dan siswa bekerja sama untuk mengetahui kesiapan pilihan belajar dan minat siswa, siswa juga menjadi lebih mengenal dirinya sendiri. Siswa yang lebih mengenal diri sendiri, mereka lebih yakin untuk memilih bentuk-bentuk diferensiasi yang ada.
Penjelasan masing-masing komponen untuk cara mengenal siswa tersebut sebagai berikut, yuk simak informasi lengkapnya berikut ini:
Kesiapan Siswa
Pemahaman tentang kesiapan siswa dalam belajar merupakan suatu konsep penting dalam pembelajaran berdiferensiasi.
Sebagai contoh, ada siswa yang siap belajar tentang materi yang sulit, namun ada juga siswa yang membutuhkan waktu lama untuk mempelajari materi pelajaran.
Jika guru memiliki pemahaman yang baik tentang kesiapan siswa, maka guru bisa mengaitkan pikiran positif siswa tentang materi baru yang akan diajarkan serta potensi guru dalam proses pembelajaran menjadi lebih baik.
Jika guru mengetahui kesiapan siswa dalam suatu konsep, guru dapat mengenalkan dan melaksanakan konsep tersebut sesuai dengan kebutuhan siswa.
Guru dapat memberikan tugas yang sesuai dengan kesiapan siswa dan mengkreasikan tugas yang paling sesuai dengan keterampilan siswa.
Untuk mementukan kesiapan siswa pada suatu konsep, guru melakukan asesmen. Guru bisa memberikan sebuah pre-asesmen singkat untuk menentukan apa yang dipahami siswa tentang topik tersebut dan mengamati siswa ketika menyelesaikan suatu tugas atau aktivitas. Guru juga bisa bertanya tentang apa diketahui oleh siswa.
Minat Siswa
Cara mengenal siswa selanjutnya yaitu melalui pengenalan minat siswa. Dengan mengenali minat siswa, guru dapat merencanakan pembelajaran yang menarik dan bermakna.
Pengakuan terhadap minat siswa dapat memacu motivasi mereka untuk belajar. Pembelajaran yang bermakna terjadi ketika ide-ide baru muncul secara pribadi, informasi baru terhubung dengan sesuatu yang sudah diketahui siswa.
Menentukan minat siswa relatif mudah. Pertanyaan diajukan sebelum memulai pembelajaran baru agar guru dapat mengelompokkan siswa sesuai dengan aspek pembelajaran yang menarik, dan memulai tahun pelajaran dengan kuesioner minat belajar sehingga guru dapat membimbing siswa memilih bahan belajar.
Cara lain untuk mengetahui minat siswa adalah dengan survei, mengajukan pertanyaan, dan meminta siswa untuk menghubungkan minat mereka dengan suatu topik studi.
Ketika guru mempertimbangkan minat siswa dan mengaitkannya dengan pembelajaran, siswa merasa bahwa keragaman mereka diakui dan dihargai.
Pilihan Belajar Siswa (Preferensi)
Preferensi belajar adalah kecenderungan cara-cara tertentu yang digunakan siswa dalam memproses apa yang harus dipelajari.
Preferensi belajar terdiri dari gaya belajar, kecerdasan dan preferensi lingkungan. Preferensi belajar berbeda dari konteks ke konteks. Hal ini penting agar siswa tidak ‘dilabeli’ berdasarkan preferensi dan dikelompokkan sesuai periode waktu.
Ketika siswa memiliki peluang secara berkelanjutan untuk berpikir dan berbicara tentang cara-cara terbaik mereka dalam belajar, mereka menjadi lebih sadar akan kekuatan dan
kebutuhan mereka. Guru juga menjadi lebih peka terhadap perbedaan-perbedaan individual siswa.
Preferensi gaya belajar adalah bagaimana siswa memilih, memperoleh, memproses, dan mengingat informasi baru.
Preferensi gaya belajar terdiri dari pembelajar visual, auditori atau kinestetik. Guru dapat memilih gaya yang berbeda untuk tugas yang berbeda, atau menggunakan kombinasi gaya mengajar.
Guru harus memikirkan bagaimana cara menyajikan informasi dan memberikan kesempatan belajar bagi siswa. Secara umum gaya belajar ada tiga, yaitu (1) gaya belajar visual; (2) gaya belajar auditif, dan (3) gaya kinestetik.
Lalu, apa saja jenis gaya belajar siswa? Berikut merupakan jabaran berserta ciri- cirinya :
1. Gaya Belajar Visual
Gaya model secara visual yaitu kemampuan belajar dengan menonjolkan kemampuan melihat. Gaya belajar ini digunakan pada orang dengan indera penglihatan yang tajam dan teliti. Kemampuan gaya belajar visual ini yaitu seperti matematika, simbol- simbol, bahasa arab, bahasa jepang dan lainnya yang berkaitan dengan penglihatan dan bentuk. Ciri cirinya yaitu:
- Memiliki ingatan yang baik dan kuat mengenai warna, simbol, bentuk atau hal hal yang menonjol penglihatan
- Bisa mengingat lebih cepat dengan cara melihat
- Belajar dengan melihat dan mengamati secara mendalam
- Memiliki kemampuan menggambar dan mencatat sesuatu dengan detail.
2. Gaya Belajar Auditori
Siswa yang memiliki gaya belajar auditori dapat menggunakan indera pendengaran yang lebih baik dan lebih terfokus. Siswa dengan gaya belajar ini akan dapat memahami sesuatu lebih cepat dengan cara mendengarkan. Yang berkaitan langsung dengan proses seperti menghafal, membaca, atau soal cerita. Ciri- cirinya yaitu:
- Sulit berkonsentrasi apabila lingkungan sekitar berisik
- Cenderung lebih suka bercerita dan berdiskusi dibandingkan menulis
- Dengan mendengarkan bisa menjadi lebih paham
- Lebih suka bercerita atau mendengarkan cerita di bandingkan dengan mempraktekkan sesuatu.
3. Gaya Belajar Kinestetik
Kinetetik ini yaitu gaya belajar dengan melibatkan gaya gerak. Yaitu lebih berkaitan dengan pelajaran olahraga, menari, memainkan musik, percobaan laboratorium, dan lainnya. Gaya ini efektif untuk anak yang menyukai gerak dan praktek secara langsung. Ciri cirinya yaitu:
- Saat menghafal sesuatu lebih suka dengan membuat gerakan gerakan sendiri
- Lebih antusias saat diminta untuk praktik secara langsung
- Menyukai aktivitas belajar yang aktif dan permainan
- Memiliki perkembangan otak yang baik
Preferensi kecerdasan, didasarkan pada konsep kecerdasan majemuk Howard Gardner dan konsep kecerdasan triarkis Robert Sternberg. Ada delapan jenis kecerdasan, dimana setiap orang memiliki satu bahkan lebih jenis kecerdasan.
Preferensi lingkungan melibatkan kondisi di mana siswa belajar yang terbaik. Ada siswa lebih suka diam ketika bekerja, yang lain lebih suka bersuara. Ada siswa yang lebih suka
lingkungan yang terstruktur dan terang; yang lain lebih suka santai di sudut dengan pencahayaan yang tenang.
Preferensi belajar lainnya, Preferensi juga dapat dipengaruhi oleh jenis kelamin atau budaya. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan pemahaman siswa sehingga guru dapat membuat ruang kelas yang cukup fleksibel bagi siswa untuk bekerja dengan cara yang paling produktif.
Demikian informasi berkenaan dengan Kunci Sukses Mengajar Guru Dengan Mengenali Dulu Siswanya, semoga dapat manfaat dan memberikan tambahan pengetahuan bagi Anda untuk mengenali siswanya sebelum mengajar.
Tetap update informasi mengenai guru dan pendidikan di Naikpangkat.com
e-Guru.id menyediakan program membership dengan satu kali membayar gratis pelatihan bersertifikat 32 JP setiap bulannya. Mari bergabung dengan 9000++ di seluruh wilayah Indonesia. Tunggu apalagi DAFTAR SEKARANG
Ingin pelatihan bersertifikat 32 JP? KLIK LINK INI
Ingin dibantu mendaftar member ? Hubungi 087719662338 (Rahma)
(rtq/rtq)