Ing Madya Mangun Karsa yang artinya ditengah-tengah atau di antara seseorang bisa menciptakan prakarsa dan ide. Dalam hal ini guru memiliki peranan penting untuk menstimulasi atau memancing para siswa agar terciptanya prakarsa dan ide di dalam proses pembelajaran. Kehadiran guru dapat memfasilitasi dengan berbagai metode dan strategi agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dengan itu, nantinya potensi siswa akan mudah terasah.
Tut Wuri Handayani yang artinya dari belakang seorang pendidik harus bisa memberikan dorongan dan arahan. Pada pengertian itu seseorang harus dapat mendorong orang yang dalam tanggung jawabnya untuk mencapai tujuan secara berkelanjutan dalam pekerjaannya.
Melihat konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara sangat sejalan dengan program pendidikan yang diusung Indonesia saat ini, yakni sebuah program kebijakan Merdeka Belajar. Merdeka Belajar adalah program kebijakan baru Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim.
Hal yang pokok dalam Merdeka belajar ini yaitu didahului oleh para guru sebelum mereka mengajarkannya kepada para siswanya. Dengan itu harapannya dapat memperbaiki proses belajar mengajar dan berdampak baik dalam berbagai aspek, baik aspek fisik, mental, jasmani dan rohani siswa dan gurunya.
Pemikiran Ki Hajar Dewantara perihal merdeka belajar selaras pula dengan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 terkait mencerdaskan bangsa. Mencerdaskan bangsa bukan berarti mencerdaskan individu, namun menyesuaikan sistem pendidikan dengan kebutuhan hidup dan penghidupan rakyat Indonesia.
Kemerdekaan merupakan salah satu yang bisa menggambarkan pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Terdapat satu hal dalam pemikiran Ki Hajar Dewantara yang harus digaris bawahi, yaitu tentang trisentris pendidikan. Trikonsentris pendidikan, yakni keluarga, perguruan, dan masyarakat merupakan satu kesatuan yang utuh dalam pendidikan.
Guru memiliki peranan yang sentral dalam mewujudkan kemajuan suatu bangsa. Mengapa demikian? Sebab bangsa yang besar adalah bahngsa yang terdidik melalui nilai- nilai luhur. Makanya tidak masalah adanya pelabelan Guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, karena telah mendedikasikan dan mengabdi untuk negara demi kemajuan pendidikan untuk kemajuan bangsa.
Selain itu, guru adalah teladan yang perlu di dengar ucapannya dan ditiru perbuatannya, baru kemudian sebagai fasilitator atau pengajar. Sehingga menghasilkan pribadi-pribadi yang beradab, bermartabat, berguna dan berpengaruh di masyarakatnya, yang bertanggungjawab atas hidup sendiri dan orang lain, yang berwatak luhur dan berkepribadian.
Halaman selanjutnya
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya