Selain itu, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Nasional (BSKAP), Anindito Aditomo menjelaskan bahwa literasi tidak hanya terbatas dari sekedar membaca dan menulis saja, namun juga pada aspek cakupan daya nalar dan kreativitas.
“Literasi nasional menjadi salah satu tema yang penting dalam rangka mendukung kebijakan Merdeka Belajar,” ujar Anindito.
Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas, Subandi juga mengatakan hal yang serupa pada kesempatan yang sama. Beliau menjelaskan bahwa perpusakaan saat ini telah menjadi wadah peningkatan budaya literasi berbasis inklusi nasional.
Dan hingga saat ini Perpusnas terus berbenah untuk menjadikan yang sifatnya masih teoritis berubah menjadi kontekstual, dari yang awalnya berupa deposit buku, sekarang bertranformasi menjadi menjadi sistem belajar yang dapat dimanfaaatkan oleh masyarakat untuk meningkatkan nilai ekonomi.
Namun, sayangnya beberapa hal yang disepakati tersebut masih terkendala anggaran. Sehingga hasil yang diharapkan masih belum sepenuhnya dapat berjalan. Sejalan dengan itu, visi Indonesia pada tahun 2023-2024 adalah meningkatkan pembangunan manusia/SDM.
Dengan demikian, Perpusnas sudah mendapatkan dukungan dari lembaga terkait untuk memprioritaskan pembangunan manusia di Indonesia melalui gerakan literasi nasional. Terlebih dapat menghasilkan produktivitas dan nilai ekonomi yang tinggi.
Demikian informasi mengenai gerakan Literasi Nasional oleh Komisi X DPR RI bersama institusi lain terkait. Semoga bermanfaat.
e-Guru.id menyediakan program membership dengan satu kali membayar gratis pelatihan bersertifikat 32 JP setiap bulannya. Mari bergabung dengan 9000++ di seluruh wilayah Indonesia. Tunggu apalagi DAFTAR SEKARANG
Ingin pelatihan bersertifikat 32 JP? KLIK LINK INI
Ingin dibantu mendaftar member e-Guru.id ? Hubungi https://wa.me/6287814895320 (Admin Zamzam)
(zam/law)
Halaman : 1 2