Ketika Smartphone Mengubah Pola Hidup Manusia

- Editor

Sabtu, 8 Januari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh Nurainun, S.Pd

Guru di SDN 02 Sungai Apit, Kab. Siak

Di zaman ini smartphone sudah merajai dunia informasi dan sebagai alat komunikasi manusia. Boleh dikatakan smartphone merupakan jendelanya dunia. 

Smartphone bukan lagi merupakan barang yang mewah, tetapi sebuah kebutuhan primer yang dapat disejajarkan dengan kebutuhan pokok. Bagi sebagian orang, smartphone sudah merupakan urat nadi perekonomian, bisnis, gudang ilmu, mengekspresikan diri, hiburan, melakukan aktivitas daring dan memiliki segudang manfaat lainnya. Seorang pengguna dapat mengakses informasi di seluruh dunia hanya dalam hitungan detik. Bisa dikatakan smartphone dapat digunakan di manapun, kapan pun tanpa batas ruang dan waktu.

Saat mata terbuka dari bangun tidur yang dicari adalah smartphone. Cek pesan dan menjawab pesan, mencari berita terbaru dan lain sebagainya. Komunikasi lintas arah dapat dilakukan oleh pengguna smartphone. 

Di mana–mana manusia masa kini tidak terlepas dari smartphone. Bahkan ketika smartphone tertinggal, si pemilik akan berbalik menjemputnya. Bahkan ada istilah yang mengatakan,”Mending ketinggalan dompet daripada smartphone.” 

Menggunakan smartphone memang membuat berbagai aktivitas terasa lebih praktis dan lebih menarik. Pengguna lebih mudah memilih informasi apa yang ingin diketahui. Menonton tanpa iklan, tanpa jeda bahkan tanpa sensor, hanya dengan sekali klik.

Kini dunia dalam genggaman. Namun waspadalah, kecanduan smartphone akan mampu mengubah pola pikir seseorang seperti halnya kecanduan rokok atau narkoba. Ada baiknya kita bijak dalam memanfaatkan teknologi ini. Memanfaatkannya sesuai dengan kebutuhan sehingga seseorang dapat memilih dan memilah situs apa yang diperlukan terutama untuk anggota keluarga. 

Memang manusia dianugerahi otak yang dapat menampung semua informasi dalam waktu tertentu. Sehingga dengan banyaknya aplikasi pada smartphone akan memungkinkan seseorang untuk menghabiskan waktu lebih banyak bersama smartphonenya. Ini terlihat terutama pada kaum remaja. Fenomena ini dapat menimbulkan gangguan  kesehatan baik itu kesehatan fisik maupun mental seseorang. 

Dulu, informasi lebih banyak didapat dari televisi atau media cetak. Namun seiring perkembangan zaman, keberadaan televisi dan media cetak sudah tergeser, mulai ditinggalkan dengan berbagai alasan. Program acara di media mainstream tidak lagi sesuai kebutuhan dan dinilai terlalu banyak iklan. Berita terupdate pun lebih dahulu didapatkan di smartphone. Dan kini televisi banyak yang hanya dijadikan pajangan rumah agar suasana jadi rame, dihidupkan tapi pemiliknya asyik dengan smartphone.

Bagaimanapun perubahan teknologi sekarang ini, sejatinya kita harus siap menerima perkembangan dan perubahan yang terjadi. Mampu memanfaatkannya dengan sebaik mungkin. Tidak menjadikan diri kita seperti gelas kosong yang siap diisi dengan perubahan–perubahan tanpa saringan. 

Memanfaatkan hingar-bingar kemajuan teknologi gadget dengan bijak sesuai dengan kebutuhan. Kurangi pendewaan smartphone agar bisa hidup lebih seimbang sebagai manusia. Ingatlah bahwa smartphone itu hanyalah alat dalam menunjang aktivitas manusia. Bukan mengubah pola hidup menjadi kurang produktif dan hanya fokus pada hal–hal yang kurang bermanfaat.

Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link INI atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!

Berita Terkait

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?
Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar
Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan
Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045
Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik
Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak untuk Mensuksekan Kurikulum Merdeka
Penerapan Student Lead Conference untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik
Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal yang Masih Minim
Berita ini 19 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 4 September 2024 - 10:05 WIB

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?

Kamis, 15 Agustus 2024 - 23:11 WIB

Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar

Kamis, 15 Agustus 2024 - 22:44 WIB

Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan

Rabu, 14 Agustus 2024 - 14:52 WIB

Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045

Selasa, 13 Agustus 2024 - 21:42 WIB

Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik

Berita Terbaru

Edutainment

5 Ciri Komunikasi Efektif dalam Pembelajaran Berdiferensiasi

Sabtu, 7 Sep 2024 - 11:34 WIB

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis